“Namamu unik, ya?”

Wandaayupn_
Nyarita
Published in
3 min readJul 31, 2024

Aku kembali teringat bahwa tidak hanya satu atau dua orang saja yang memberikan respon itu setelah kuberitahu nama lengkapku. Bahkan sampai ada yang mengira bahwa aku merupakan keturunan darah biru atau keturunan orang kaya tajir melintir karena nama itu. Aamiin dulu nggak, sih. Hehehe.

Padahal, sebenarnya ada makna tersembunyi dibalik nama ini.

Ada salah satu kata dalam namaku yang bisa dibilang tidak cukup familiar untuk didengar. Bahkan, aku sempat mencari di laman pencarian hanya untuk memastikan, benarkah nama itu jarang dimiliki orang?

Kata ibuku, nama itu diberikan oleh kakekku. Beliau mengusulkan nama itu karena aku lahir ke dunia di saat pergantian malam hari ke pagi hari. Tepat ketika beberapa orang sudah bergegas mengambil air wudhu hingga bersimpuh haru diatas sajadahnya. Ada juga sebagian orang yang sudah terbangun dan bersiap menjemput rezekinya. Beberapa orang masih terlelap nikmat dengan tidurnya.

Photo by Mufid Majnun on Unsplash

Ratri, sapaan asing yang menenangkan. Pertama kali ‘ku dengar dari nenekku. Dengan sapaan yang cukup nyaring karena aku enggan mengulas senyum, pada akhirnya berhasil membuat simpul di ujung bibirku.

Lengkapnya, Ningratri, menjadi kata terakhir di ujung namaku. Aku suka dengan nama itu. Meskipun ‘tak jarang aku perlu waktu ekstra dalam mengisi lingkaran huruf di lembar ujianku karena nama itu. Atau pun saat guru-guru memanggil namaku. ‘Tak jarang mereka protes karena cukup sulit dan panjang saat di lafalkan. Hahaha.

Semakin aku bertumbuh dan selalu mengenalkan diri dengan nama panggilan dari kata pertama namaku, sudah jarang sekali panggilan Ratri atau Ningratri kudengar.

Ada satu cerita menarik saat aku magang. Ada dua kata namaku yang sudah diakuisisi teman kantorku sebagai nama panggilanku untuk mereka. Alhasil karena namaku terdiri dari empat kata, aku harus memilih kata ketiga atau keempat untuk jadi panggilanku saat dikantor. Aku sepakat mengatakan dengan lantang saat perkenalan pertama kali di depan semua teman kantor bahwa nama panggilanku adalah Ratri. Iya, setelah sekian lama aku tidak mendengar panggilan itu, sekarang hampir setiap hari aku mendengarnya. Hingga saat ini, panggilan Ratri masih aneh terdengar di telinga dan ‘tak jarang juga aku tidak membalas panggilan mereka. Tidak jarang aku menjawab panggilan nama yang bukan untukku.

Jadi, Ningratri itu artinya “tengah malam disaat waktu menjelang pagi”. Sedangkan untuk kata pertama sampai ketiganya memikiki makna seperti ini :

  1. Kata ini memiliki makna “tempat dunianya orang tua”. Aku awalnya tidak tahu, tapi setelah beberapa kali aku bertanya, kata orang tuaku nama ini mempunyai harapan aku bisa menjadi tempat harapan orang tua yang tentu saja tidak hanya didunia tapi juga di akhirat kelak. Tentunya untuk hal-hal baik, yaa. Apalagi aku anak pertama mereka, jadi tentu saja, mereka ingin aku memiliki banyak manfaat, tidak hanya untuk mereka juga tapi untuk orang-orang disekitarku.
  2. Maknanya cantik atau anggun, tapi familiarnya cantik, sih. Iya, cukup singkat padat. Hahaha. Aku perempuan tentu saja aku diharapkan jadi perempuan cantik, bukan ganteng. Hehehe.
  3. Diambil dari bahasa jawa yang memiliki makna bunga. Cukup mudah ditebak juga, bukan? Orang tuaku berharap aku bisa menjadi seperti bunga yang cantik dan harum.

“Hi, namaku Wanda Ayu Puspita Ningratri. Seorang anak yang menjadi tempatnya orang tuaku yang cantik seperti bunga dan lahir di tengah malam menuju waktu pagi. Salam kenal, ya!” ^^

Tulisan ini dibuat impromptu pada Lingkar Nyarita #3 di Taman Ganesha dengan prompt “Kisah di balik nama”.

--

--

Wandaayupn_
Nyarita
Writer for

Tempat untuk menyuarakan perasaan tapi tidak bisa didengar | Tempat untuk menuangkan pikiran tapi tidak bisa di minum | Tempat belajar; baca; tulis; rasa.