Surat Cinta dari Pesisir untuk Laut

Ditulis dalam bahasa deru angin pantai yang menyibak rambutmu

Difa Ayatullah
Nyarita
2 min read4 days ago

--

Untuk Laut:

Sebentar lagi purnama. Setelah menunggu lima belas hari, akhirnya kamu akan datang kembali ke sisi terdekatku. Seperti yang sudah-sudah, aku akan menjumpaimu di garis bibir pantai terdekat.

Laut, sejujurnya,

Aku terpesona pada kilau di permukaanmu saat siang sedang cemerlang. Gerakan ombakmu yang antusias membuatmu berbinar-binar dalam kilap cahaya yang asyik menari-nari.

Aku terpikat pada biru gelapmu yang misterius saat tengah malam. Indah bola matamu mengungkap kelam yang mungkin tak pernah kamu ceritakan meski kamu terlihat tenang.

Aku jatuh hati pada jiwamu yang bebas layaknya laut lepas. Kapal-kapal besar dan perahu-perahu kecil akan mengarungimu untuk sampai kepadaku lagi.

Sejatinya, kamu pengelana yang selalu aku rindukan.

Aku janji akan selalu menjumpaimu
dalam pasang maupun surut.

Tapi, maaf aku harus diam disini selamanya.
Kalau aku bisa bahasa ombak mungkin kamu akan mengerti.

Photo by Vidar Nordli-Mathisen on Unsplash

Untuk Pesisir:

Sebentar lagi bulan baru. Setelah menunggu lima belas hari, akhirnya aku akan datang kembali ke sisi terdekatmu. Seperti yang sudah-sudah, aku akan menjumpaimu di garis bibir pantai terdekat.

Pesisir, sebenarnya,

Aku terpesona pada banyaknya bentuk dan caramu untuk sekitar; pasirmu yang hangat keemasan saat petang, bukit yang menghampar di hadapan utara, atau hijau mangrove-mu yang tumbuh dimana-mana.

Aku terpikat pada kuatnya datarmu yang membuatmu berdiri tegap namun lembutnya pasirmu selalu menyenangkan dan menenangkan.

Aku jatuh hati pada teguhnya jiwamu yang tegar. Bendungmu yang tangguh menyelamatkanku dari pergi terlalu jauh. Kamu akan selalu setia dan ada disana.

Sejatinya, kamu adalah tempat aku pulang.

Aku janji akan selalu menjumpaimu
dalam pasang maupun surut.

Tapi, maaf aku harus mengembara selamanya.
Kalau aku bisa bahasa pasir mungkin kamu akan mengerti.

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah lagu berjudul ‘love letter from the sea to the shore’ oleh Delaney Bailey.

Tulisan ini dibuat untuk #NyariTantangan dengan tema harian “Naksir Berat!”. Yuk #NyariTantangan bersama Nyarita!

--

--

Difa Ayatullah
Nyarita
Writer for

Seekor anak ayam yang tinggal di pesisir pantai tapi tak pernah absen mengawal konstelasi yang mampir di meridian saat tengah malam