What I Talk About When I Talk About Running.

Muhammadaliffarhan
Nyarita
Published in
6 min readSep 1, 2024

Alhamdulillah, tanggal 18 Agustus 2024 aku resmi meraih podium pertamaku di event lari pertamaku, what a blessing! Dalam rangka merayakan ulang tahun Republik kita tercinta, Soekarno Run mengadakan race 17km dan menyiapkan hadiah untuk 79 Finishers pertama, dan alhamdulillah-nya I’m on the list! 😊

Event ini juga hanya berselang beberapa hari setelah aku menyelesaikan buku dari Haruki Murakami, salah satu penulis terbaik asal Jepang, memoarnya tentang berlari, bertajuk “What I Talk About when I Talk About Running.” Buku ini membahas tentang arti berlari bagi Haruki Murakami yang sudah menekuni olahraga ini selama lebih dari 20 tahun dan setiap tahunnya mengikuti setidaknya satu event Full Marathon dengan pace yang luar biasa, ia bercerita dengan begitu apik tentang bagaimana ia mulai berlari, apa yang terpikirkan ketika sedang berlari, mengapa ia suka berlari, tempat dan waktu ketika berlari, dan banyak lagi. Tak hanya tentang berlari, buku ini juga mengaitkan berlari dengan perjalanannya sebagai penulis serta pengaruhnya bagi kepribadian seorang Haruki Murakami.

Membuatku berpikir untuk ikut memiliki perenungan tentang berlari.

  1. Bersyukur
Photo by Nathan Dumlao on Unsplash

Ketika berlari, benakku seringkali membayangkan bertapa beruntungnya kita ketika masih bisa berlari. Ketika berlari, berarti kita masih punya waktu luang yang dihabiskan dalam kegiatan yang positif, kesehatan, kekuatan, kesadaran, dan daya tahan. Bukankah tanpa salah satu dari itu, kita amat sangat terhambat?

Ketika berlari, tubuh kita bekerja dengan amat efisien, otak kita memproduksi berbagai hormon, seperti endorfin, dopamin, adrenalin, dan banyak lagi. Otak kita mengkoordinasi berbagai organ untuk bisa berlari dengan seimbang, mulai dari mata yang fokus pada jalan namun di saat bersamaan mampu menikmati keindahan sekitar, labirin terlinga dalam yang mengatur keseimbangan, jantung yang berdegup dengan irama yang indah menyesuaikan kebutuhan peredaran darah, paru-paru yang mengembang-mengempis menyesuaikan kadar kebutuhan oksigen dan pengosongan karbon dioksida, pembuluh darah yang melebar dan menyempit, otot-otot tangan yang menyeimbangkan dan memacu gerakan, metabolisme yang menakar energi yang diperlukan, otot-otot kaki yang terkoordinasi dengan baik, sendi-sendi dan ligamen yang saling tarik-menarik, hingga keringat yang menjaga suhu tubuh dengan evaporasi. Bahkan, terlalu banyak hal-hal mikro yang menjadi tanda kasih sayang Allah ketika kita berlari, yang kita pun tak sadar. Betapa beruntungnya kita.

Selain itu, berlari juga bentuk syukur kita untuk terus menjaga tubuh karena kita telah diberikan kesehatan.

2. Visi

Photo by Kevin Oetiker on Unsplash

Sah-sah saja jika kita berlari tanpa tujuan, tanpa target, kita tetap bisa menikmatinya. Namun, nyatanya, lari dengan tujuan memberikan sensasi yang lebih menantang. Dengan tujuan dan target yang pasti, kita menantang diri kita untuk menyentuh level yang lebih baik dari diri kita sebelumnya, menbuat kita berusaha lebih keras untuk mencapai target, menahan diri kita dari menyerah ketika datang rasa lelah, di samping itu, kita tetap dapat menikmati segala prosesnya, bahkan merasa puas dengan hasilnya.

Begitu pula dalam hidup, kita bisa saja hidup mengikuti arus. Namun, hidup dengan tujuan yang pasti memberikan kita energi lebih untuk berusaha lebih keras, bertahan dari kata menyerah sebelum perjuangan tuntas, menikmati segala proses pertumbuhan, hingga puas meraih tujuan dalam hidup. Bahkan, tenang dan senang dalam mengenang segala perjalanannya. Apalagi, kita diajarkan bahwa tujuan hidup itu lebih besar daripada kehidupan itu sendiri. Hidup untuk menjadi ibadah, hidup untuk menjadi khalifah, hidup untuk menjadi yang punya sebesar-besar manfaat, hidup untuk punya bekal terbaik untuk kehidupan selanjutnya. Kehidupan menjadi layak dan bahagia untuk diperjuangkan!

3. Berproses dan konsisten.

Photo by Hayley Murray on Unsplash

Untuk mencapai pace dan jarak tertentu dalam berlari, tak bisa dicapai dalam semalam, ada proses-proses kecil yang mesti setia dilewati hari demi hari. Bukan tentang berapa banyak berlari dalam satu hari, tapi berapa jumlah kilometer rutin yang terus dicapai setiap pekannya, terus menerus hingga hitungan tahun, meskipun tidak banyak, selama konsisten, InsyaAllah akan menumbuhkan hasil yang luar biasa.

Ketika race, terbayang betapa banyak proses yang sudah dilewati, sehingga percaya diri untuk bisa melewati garis finish dengan target terbaik. Nyatanya perlombaan tak dimulai di hari race, tapi jauh sebelum itu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sebelumnya. Berproses dan berprogres dengan diri sendiri, secara konsisten. Race hanyalah cerminan betapa determinan kita dalam hari-hari sebelumnya.

Pun ketika persiapan kurang, ketika race kita akan merasakan ketidakpercayadirian dan kepayahan dalam mencapai garis finish.

Bukankah begitu dengan hidup? Ada suatu hari nanti, kita akan melihat setiap proses dan progres yang kita siapkan, apakah baik atau buruk? Puaskah kita? atau kecewakah kita? Dan salah satu hadis ini juga menguatkan

Perbuatan yang paling Allah sukai adalah yang dilakukan secara tetap dan teratur.” HR. Bukhari.

Selamat berproses dan konsisten. Setia pada hal-hal kecil setiap harinya, hingga suatu hari ia menjadi raksasa. Atomic Habits.

4. Live life to the fullest

Banyak orang berkata, bahwa mereka yang suka lari adalah untuk hidup lebih panjang. Mungkin ada benarnya, tapi aku jauh lebih setuju dengan pernyataan bahwa berlari adalah untuk “live life to the fullest” ketika berlari, banyak memori-memori dalam hari-hari teringat kembali, membuat kita memaknai momen demi momen yang kita jalani. Ketika berlari juga muncul perenungan demi perenungan sehingga hidup bukan hanya tentang rentetan waktu yang terlewati, tapi kejadian-kejadian yang perlu dimaknai. Ketika berlari, waktu juga terasa lebih lambat, kita mulai menikmati detik demi detik yang diberi. Ketika berlari, mata kita juga terbuka tentang lingkungan sekitar, hal-hal yang biasanya hanya terlewatkan dengan keburu-buruan kini bisa dihayati, ternyata jalan yang kita lewati ada ini dan itu, ternyata lingkungan kita lebih indah kalau diperhatikan, ternyata langit masih luas dan bersih, ternyata cahaya matahari hangat dan menawan, ternyata tetumbuhan sekitar tumbuh elegan, ternyata banyak hewan-hewan lucu berkeliaran, dan banyak lagi. Berlari menawarkan kita untuk bisa hidup sepenuhnya.

5. Healthy Escape.

Photo by lucas Favre on Unsplash

Ada kalanya dalam hidup kita diliputi banyak masalah, rasanya ingin kabur dari kehidupan. Ada kalanya, rasa sakit, pedih, bersalah, dan emosi negatif lainnya menghampiri, rasanya ingin menyakiti diri sendiri sehingga bisa menjauh dari kenyataan. Lari menawarkan healthy escape. Untuk sementara waktu, kita bisa ‘kabur’ dari kenyataan untuk menenangkan diri, memikirkan kembali segala solusi yang tersedia dengan kepala dingin, menyakiti diri sendiri dengan cara yang sehat, sehingga energi-energi negatif dapat disalurkan dengan cara yang bijak. Memang, masalah yang kita hadapi tak serta merta hilang dalam sekejap, tapi setidaknya, kita jadi jauh lebih tenang, lebih senang, dan lebih kuat untuk kembali menghadapi masalah-masalah tersebut dengan mental yang stabil dan kuat.

Tak jarang dalam hidupku, ketika terlalu banyak masalah untuk diselesaikan dan rasanya aku tak mampu lagi, kuambil jeda sejenak, mengenakan pakaian olahraga dan sepatu lari, kemudian berlari menikmati udara sekitar, seketika kembali “endocannabinoids party” yang terjadi membuatku jauh lebih tenang, lebih bahagia. Ada episode “runner’s high” ketika kita berlari yang memproduksi neuromodulator bernama endocannabinoids (seperti cannabis) ini yang memberikan kita rasa senang dan tenang ketika berlari. Setelah itu, aku bisa memghadapi setiap tantangan dalam hidup dengan kekuatan mental yang maksimal.

Aku bersyukur mengenal olahraga ini, berlari telah menemani naik dan turunnya episode dalam hidupku. InsyaAllah masih terlalu banyak hal yang perlu diungkapkan tentang berlari, kita cukupkan sampai sini dulu, khawatir kalian bosen, hehe😁

How about you? What you talk about when you talk about running?👌😎🏃

--

--

Muhammadaliffarhan
Nyarita
Writer for

Kita berkelana bersama setiap Senin malam, InsyaAllah.🏃📖