Information Architecture dan kegunaannya dalam UX Design

Yoga Satria Wibowo
Odama
Published in
4 min readOct 9, 2021

Pernahkah kalian memperhatikan dengan seksama penataan letak barang barang yang ada di minimarket seperti Alfamart atau Indomaret? Barang barang seperti sabun, pasta gigi, dan peralatan rumah tangga selalu berada di sisi kanan. Sedangkan, di sisi tengah diisi oleh makanan ringan dan mie instan, dan pada sisi kiri terdapat rak yang berisi minuman dingin dan es krim. Penempatan barang barang disebut juga Information Architecture, lalu apa kegunaan Information Architecture dalam UX Design?

Apa itu Information Architecture?

Menurut iainstitute.org, Information Architecture adalah sebuah praktik untuk mengatur bagian-bagian dari sesuatu agar lebih mudah dipahami. Information Architecture juga digunakan dalam proses pembuatan suatu aplikasi maupun website, penggunaan Information Architecture dapat mempermudah user dalam menggunakan aplikasi maupun website yang kita buat.

Apa keguanan Information Architecture dalam UX Design?

Dalam ranah UX Design, Information architecture berfungsi agar user lebih mudah dalam menemukan fungsi maupun konten yang disajikan didalam sebuah website maupun aplikasi.

Prinsip dalam Information Architecture

Disclosure Principle

Prinsip ini menyatakan bahwa manusia hanya dapat memahami dan memproses beberapa informasi dalam satu waktu sehingga untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi maupun website yang kita gunakan sebaiknya kita hanya menampilkan informasi yang cukup sehingga pengguna tidak merasa kebingungan dengan informasi yang diterima.

Front Door Principle

Dalam proses pencarian website pada mesin pencari seperti Google, user tidak akan selamanya mengakses halaman homepage. Prinsip Front Door ini menjelaskan bahwa dimanapun user mengakses halaman setelah mencari dari mesin pencari, sistem harus dapat memberitahukan dimana user berada dan apa saja yang dapat mereka lakukan selanjutnya.

Focused Navigation Principle

Prinsip Focused navigation ini menyarankan bahwa ketika membuat sebuah menu navigasi seorang UX Designer harus merancang sebuah navigasi yang yang terkonsentrasi, konten navigasi yang tercampur dengan konten yang lain akan membuat user kebingungan dalam berinteraksi dengan halaman website maupun aplikasi yang telah kita bangun.

Exemplar Principle

Pemberian elemen visual dalam sebuah konten dapat mempermudah pengguna dalam mengidentifikasi dan memprediksi isi sebuah konten. Pemberian elemen visual ini sering pada menu di sebuah website, website e-commerce sering mengimplementasikan prinsip ini pada website mereka.

Multiple Classification Principle

User tidak akan selamanya menggunakan mesin pencari untuk menemukan sebuah website maupun konten didalamnya, terkadang user menggunakan fitur pencarian untuk mencari konten spesifik yang ada didalam sebuah website. Sebagai seorang UX Designer kita perlu merancang seperti apa konten yang akan dilihat oleh user sesuai dengan perilaku user dan skenario skenario yang terjadi.

Object Principle

Prinsip ini menyatakan bahwa setiap elemen dalam sebuah website maupun aplikasi memiliki perilakunya masing masing, seorang UX Designer diharapkan mampu untuk merancang elemen, konten, maupun interksi yang terdapat dalam sebuah website dengan se-efisien mungkin.

Choice Principle

Choice Principle mengungkapkan bahwa setiap manusia memiliki kesulitan untuk memilih dengan baik, sama halnya ketika manusia mengakses sebuah website maupun aplikasi, semakin banyak pilihan yang tersedia maka semakin sulit pula seorang pengguna menentukan pilihannya. Solusinya adalah dengan menampilkan pilihan yang terfokus dan memiliki nilai.

Growth Principle

Growth Principle atau prinsip pertumbuhan adalah salah satu prinsip dalam Information Architecture yang menyatakan bahwa setiap website maupun aplikasi akan selalu bertumbuh seiring dengan berjalannya waktu, konten yang baru, menu yang dirombak ataupun peremajaan tampilan agar website maupun aplikasi tidak terkesan ketinggalan jaman, hal hal tersebut sangat wajar terjadi dalam lingkungan pengembangan aplikasi maupun website. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka sebuah website maupun aplikasi harus memiliki rancangan yang fleksibel agar penataan konten dapat lebih mudah ketika sebuah website bertambah besar dan kompleks.

Kesimpulan

Information Architecture dan UX merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan, penyajian konten yang baik dan peningkatan pengalaman pengguna dalam menggunakan website maupun aplikasi merupakan tujuan utama mengapa User Experiece ada dan Information Architecture mampu membantu seorang UX Designer dalam merancang dan menata elemen elemen pada sebuah rancangan aplikasi maupu website menjadi lebih baik lagi dengan tujuan untuk meningkatkan pengalaman user ketika berinteraksi dengan sebuah website maupun aplikasi.

Terimakasih telah membaca Artikel ini, semoga bermanfaat 👏

Jangan lupa follow kami di:

📷 Instagram: https://www.instagram.com/odamastudio/

🏀 Dribbble: https://dribbble.com/odamastudio

--

--