Lean UX vs Agile UX

Xenyx S
Odama
Published in
3 min readOct 16, 2021

Apa itu Lean UX ?

Lean user experience merupakan salah satu metode pengalaman pengguna yang dominan di era digital ini, pertama kali diperkenalkan tahun 2013 pada buku yang diterbitkan oleh Jeff Gothelf dan Josh Seiden dengan judul “Lean UX: Applying Lean Principles to Improve User Experience” metode ini secara efektif dapat mengukur keberhasilan desain dan pengembangan produk dalam waktu singkat.

Dimana proses Lean UX mengadopsi metode pengembangan Agile. Pengalaman Pengguna Lean berfokus pada pembuatan konsep yang ringan/sederhana.

Pembuatan konsep dalam Lean UX dapat dilakukan di papan tulis, catatan tempel, atau gambar sederhana.

Tujuannya untuk segera mencapai inti ide dan memvisualisasikan alur kerja dengan cepat.

Yang paling penting untuk diketahui Lean User Experience berfokus pada fase desain dari proses pengembangan perangkat lunak.

Apa pun metode pengembangan yang Anda pilih(waterfall, Agile, dll) konsep pengalaman pengguna yang ramping dapat diterapkan pada desain pengalaman pengguna.

Apa itu Agile UX ?

Agile UX menganut prinsip-prinsip utama pengembangan perangkat lunak Agile, dibingkai ulang dalam konteks aktivitas desain.

Desainer bekerja dalam kolaborasi berkelanjutan dengan anggota tim, mengintegrasikan umpan balik pelanggan dan perubahan dengan setiap iterasi pada proyek.

Aktivitas di setiap tahap iterasi produk dapat mengembangkan atau meningkatkan tampilan dan nuansa produk perangkat lunak, sehingga desainer adalah elemen penting dari tim Agile

Asal dan Definisi dari Agile UX & Lean UX

Lean UX & Agile UX diusulkan berdasarkan Lean Software Development dan Agile Software Development. Jika kita ingin memahami Agile UX dan Lean UX lebih dalam, petama-tama kita perlu memahami asal-asulnya, prinsip utama, kelebihan dan kekurangan, dan evaluasi kita pada penerapan dalam pengembangan produknya.

  • Agile Software Development dapat digambarkan sebagai seperangkat prinsip pengembangan perangkat lunak, dikembangkan melalui upaya kolaboratif tim lintas fungsi yang dikelola sendiri. Mendukung perencanaan adaptif,revolusioner dan fleksibel untuk menghadapi perbedaan. Prinsip ini mendukung defini dan kelanjutan dari evolusi setiap metode pengembangan perangkat lunak.
  • Lean Software Development berasal dari buku bernama “Lean Software Development:An Agile Toolkit” karangan Mary dan Tom Poppendieck. Buku ini menjelaskan tentang prinsip lean,menyajikan 22 alat dan perbangannya dengan praktik Agile. Keterlibatan Poppendieck dalam komunitas Agile Software Deevelopment termasuk pembicaraan di beberapa konferensi Agile berdampak komunitas Agile dapat menerima konsep konsep yang lebih luas.

Dari keterangan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa Agile UX dan Lean UX merupakan dua metode dari desain UX yang memiliki beda focus.

  • Agile UX lebih memperlihatkan tingkat efiesiensi dan komunikasi antara semua elemen yang terlibat, penyampaian software dan pengembangan.
  • Lean UX, yang membuat “User Experience” (pengalaman pengguna) sebagai dasar, lebih berfokus pada penyamaan derajat antara produk dan pasar.

Kedua teknik ini tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tetapi, tentunya keberadaan keduanya sangat penting dalam sebuah desain produk.

Prinsip & Dasar Dari Agile & Lean UX :

4 Prinsip Agile UX

  • Individual & interaksi antar proses dan alat
  • Bekerja dengan perangkat lunak melalui dokumentasi yang komprehensif
  • Kolaborasi Pengguna atas dasar negosiasi kontrak
  • Menanggapi perubahan setelah mengikuti rencana

7 Prinsip Lean UX

  • Mengeliminasi Hal Yang Tidak Penting
  • Memperkuat Pembelajaran
  • Menentukan selambat mungkin
  • Menyampaikan Sesegera Mungkin
  • Memberdayakan Tim
  • Membangun Integritas
  • Melihat Secara Keseluruhan

Keuntungan Lean UX :

  • Kerja dapat lebih dimaksimalkan, karena tidak terlalu banyak hal yang harus dijelaskan di awal secara lengkap.
  • Cocok untuk pengembangan yang cepat, melibatkan feedback dari user pada iterasi-iterasi rancangan secara intensif akan membuat proses perancangan akan berjalan lebih cepat dan efektif.

Keuntungan Agile UX :

  • Dalam desain Agile UX, proyek sebuah produk dibagi menjadi beberapa sub-proyek di tahap awal. Setiap subjeknya diuji dan terlihat, dapat di-integrasikan dan dikerjakan. Dengan kata lain, hal ini memisahkan sebuah proyek besar ke dalam bagian-bagian proyek kecil yang saling berkaitan dan dapat berjalan sendiri. Sub-proyek ini selesai secara individual dimana produk besar tersebut selalu tersedia. Metode ini dapat meningkatkan efisiensi perancangan dan kemampuan responsif produk tersebut.
  • Akan mudah kerja team ketika menggunakan metode agile.

Akhir kata

Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini, kami selaku tim memohon maaf sebesar-besarnya.
Terima Kasih kepada :

  • Kepada pihak yang telah mereview artikel ini

Terimakasih telah membaca Artikel ini, semoga bermanfaat 👏

Jangan lupa kepoin media sosial kami:

📷 Instagram: https://www.instagram.com/odamastudio/

🏀 Dribbble: https://dribbble.com/odamastudio

🟦 Bēhance : https://www.behance.net/odamastudio

--

--

Xenyx S
Odama
Editor for

If lifes get blurry adjust with focus ~UX anthusias~