SOKin (Seeker of Knowledge) adalah aplikasi fiktif berbasis online yang berguna untuk menemukan sebuah seminar dan workshop online. Saya buat untuk melatih pemecahan masalah dengan membuat case study, case study ini diselesaikan dalam rentang waktu 3 minggu mulai dari proses riset hingga pembuatan desain User Interface. Dengan dibuatnya case study ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan kami dalam melakukan problem solving.
Latar belakang
mengapa membuat aplikasi sokin?
Banyak dari masyarakat terdampak pandemi covid-19 yang membuat banyak orang harus bertahan hidup dirumah yang membuat mood mereka gundah menurut saya membuat sebuah peluang aplikasi hiburan online adalah sebuah inovasi bagus untuk pada saat seperti ini.Tujuan dari aplikasi ini adalah membuat aplikasi event online mempertemukan pemilik ide(pembangun event/event organizer) dan peminat pencari event untuk menjadi platfrom pertemuan mereka.
Aplikasi fundamental :
Aplikasi yang berbasis event finder bernama SOKin(Seeker of Knowledge) ini menfasilitasi seorang event organizer untuk berkreasi dan mendapat partisipan dengan mudah,Harapan adanya aplikasi ini dapat berguna bagi pihak pembuat dan pihak pencari agar dapat bertemu dan menyelenggarakan sesuai keinginan pengguna.
Masalah:
Pada masa pandemi ini, banyak hal yang terpaksa dilakukan dari rumah. webinar, workshop dan berbagai hal lain terpaksa harus dilakukan melalui layar gadget. Minat masyarakat untuk mengikuti event tersebut juga terbilang sangat tinggi terlebih karena harga yang lebih murah daripada tatap muka seperti biasanya. Namun, banyak sekali event yang seharusnya mendulang banyak partisipan jadi sepi karena kurangnya dikemukaan maupun promosi yang dilakukan oleh penyelenggara, minimnya media iklan dan ketidaktahuan masyarakat akan event yang akan digelar menjadi masalah utama.
Solusi :
Menghasilkan aplikasi yang mampu menjembatani penyelenggara event dalam melakukan promosi dan masyarakat yang sedang mencari event untuk diikuti.
Key feature :
1. Penyimpanan sertifikat
Dalam feature ini pengguna mampu untuk menyimpan sertifikat dan bisa di unduh secara bebas, sertifikat yang disimpan beracuan pada seminar atau workshop yang sudah diikuti oleh peserta.
2. Pembayaran Online
Dalam feature ini user dalam membayar secara online melalui e-wallet atau Mobile banking, feature ini dapat mempermudah pengguna
Metode :
Metode ini menggunakan metode design proses; fungsi double diamond agar memudahkan pembangunan konsep sebuah aplikasi.
Dalam pembuatan case study ini menggunakan metode double diamond. Metode ini kami anggap sesuai untuk pembuatan case study ini karena kemudahan yang diberikan oleh metode ini dalam pendefinisian masalah hingga pengembangan solusi.
Stage 1: Empathy
Pada tahap pertama, Saya berencana untuk memahami user dengan melakukan riset terlebih dahulu. Sebelum melakukan riset, saya juga menentukan tujuan dari riset agar nantinya riset yang dilakukan bisa menghasilkan data berwawasan.
Research :
Pada metode ini kami menggunakan metode quantitative research yang bertujuan melakukan sebuah riset untuk mengupas kebutuhan pelanggan dari segi tampilan, fungsionalitas dan efektifitas.
Berikut contoh dari pertanyaan research yang akan kami ajukan ;
Langkah pertama Buka pertanyaan penemuan:
- Apa yang anda tau tentang seminar online ?
- Seberapa sering mengikuti seminar/workshop online?
Langkah kedua Memahami pengguna :
- Mengapa anda tertarik pada seminar/workshop online ?
- Dari event online seperti workshop atau seminar apa yang anda harapkan ?
- Jika pernah mengunakan apa tanggapan anda tentang aplikasi tersebut ?
Langkah ketiga menunjukan :
- Aplikasi apa yang anda gunakan untuk mencari event tersebut ?
- Apakah aplikasi event finder membantu anda ?
- Bagaimana untuk menurut anda tentang pembayaran online ?
Langkah keempat Berbicara tentang problem dan pain point :
- Bagaimana pengelamanan anda untuk menemukan seminar/workshop ?
- Apa harapan anda tentang aplikasi tersebut ?
User Persona
Berdasarkan pengamatan penelitian yang saya lakukan, saya membuat persona yang mewakili seorang pengguna. Ia adalah royan xavier.
Stage 2: Define
Setelah mewawancarai responden, saya mengamati jawaban responden dan mengklasifikasikannya berdasarkan persamaannya.
Kemudian saya mendapatkan kesimpulan bahwa pengguna membutuhkan;
- Aplikasi seminar online
- Dibutuhkannya user interface yang mudah dipahami
- Adanya penyimpanan sertifikat
- Adanya pembayaran melalui online
Stage 3: ideate
Saya membuat sebuah alur navigasi visual yang dapat dilalui pengguna platfrom. Harapannya Alur tersebut dibuat untuk memudahkan pengguna dapat menemukan item produk dengan mudah.
Alur navigasi visual ini dibuat di figma dengan pola yang diharapkan memudahkan pembuatan aplikasi sokin.
Berikut adalah contoh dari alur navigasi visual ;
Setelah dibuatnya alur navigasi visual kami berlanjut membuat wireframe sebagai low-fidelity yang digunakan sebagai kerangka dalam pembuatan desain aplikasi ini.
berikut adalah contoh dari wireframe ;
Stage 4:Prototype
Setelah menyelesaikan fase ideate, saya membuat prototipe high-fidelity dengan mempercantik desain antarmuka, menambahkan beberapa alur untuk membuatnya interaktif dan membuat panduan gaya desain antarmuka untuk mendokumentasikan sumber daya desain.
High fidelity
Diatas adalah representasi dari High Fidelity design penerapan User interface bertujuan untuk memberikan visual lengkap dari aplikasi.
UI Style Guide
Desain Antarmuka
menempatkan warna dominan biru (Biru Gelap) . Biru merepresentasikan ketenangan dan kedamaian masalah di otak. Saya juga menempatkan biru murni sebagai warna sekunder untuk memberikan nada segar sebagai pelengkap untuk memberikan getaran lembut dan menyenangkan pada platform ini.
Font
Inter sebagai heading dan Inter sebagai paragraf. Sebagian besar dari kita mungkin akrab dengan inter. Terlepas dari bagusnya jenis huruf sans-serif geometris ini, penggunaan font ini akan memberikan rasa keakraban bagi pengguna.
Jenis huruf ini memberikan kesan santai sehingga ketika membaca paragraf di platform ini, pengguna tidak merasa terlalu terdorong untuk menyelesaikannya dengan tujuan yang kaku. Font ini memberikan fleksibilitas mata dan pikiran untuk menyelesaikan membaca dengan cara yang lebih menyenangkan.Bagusnya lagi dari font ini adalah flexibilitas dapat dipakai di berbagaimacam page.
Prototype :
uji coba prototype bisa dilihat disini
Stage 5:Validasi
Fase ini kami membuat sebuah validasi dengan mengujicobakan aplikasi menggunakan prototype agar dapat dinilai dengan layak dan baik.
menindak lanjuti dari proses kedua yaitu ideate bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi dari aplikasi yang diangkat dari keresahan pengguna.
Point pertama ia menandakan tujuan atau target awal dari pembuatan aplikasi,dilanjutkan pada kolom sebelum yang berarti saat aplikasi belum di implemtasikan ke pengguna pada sesi point belum tercapai sama sekali.
Pada kolom sesudah sudah di ujicobakan kepada pengguna dan dinilai membantu dalam ke empat point yang tertera.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian pada salah satu calon pengguna, ditemukan bahwa pengguna menginginkan platform pembelajaran digital “Online” untuk mempengaruhi dan menyebarkan semangat untuk melakukan semua kegiatan pembelajaran secara online ini.
Akhir kata :
Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, masih banyak kekurangan saya dalam membuat case study, sehingga butuh belajar lebih giat lagi (dari segi UI, UX, Research, Writing, dll).
Akhir kata, terima kasih kepada
- Semua yang sudah mau membaca.
- Teman-teman yang mau membantu review story ini sebelum diunggah kepublik.
- Semua yang terlibat dalam pembuatan medium ini.
Kalau ada pertanyaan/tanggapan, silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar~ 😊
Terimakasih telah membaca Case Study ini, semoga bermanfaat 👏
Jangan lupa follow kami di:
📷 Instagram: https://www.instagram.com/odamastudio/
🏀 Dribbble: https://dribbble.com/odamastudio
Behance: https://www.behance.net/odamastudio
