Pengarsipan mandiri untuk para jurnalis

Dasapta Erwin Irawan
Good Science Indonesia
2 min readMay 13, 2020

Selamat pagi. Artikel pendek ini untuk para jurnalis.

Dalam kesempatan ini saya mengingatkan agar materi-materi bisa diarsipkan di repositori. Kenapa? Jelas. Sejak grup ini dibentuk, yang menjadi obyek pembicaraan adalah keteraediaan data dan informasi. Materi webinar juga berisi data dan informasi.

Jadi sangat relevan kalau saya sampaikan.

Pixabay CC-0

Sebaik-baiknya menyebarkan informasi di era digital daring terkoneksi saat ini adalah yang FAIR (findable, accessible, interoperable dan reusable). Jadi pendek kata apapun yang diunggah harus bisa ditemukan mesin pencari, harus dapat diakses (dibuka), harus dapat dioperasikan (dibaca, dipertukarjan pada mesin yang berbeda-beda), dan reusable (bisa dipakai ulang, intinya hindari mengunggah PDF).

Karakter FAIR bisa dipenuhi salah satunya dengan mengunggah data dan informasi ke repositori. Berikut pilihan opsinya:

(1) Buat warga grup yang dosen bisa mengunggahnya ke repositori kampus masing-masing (yang mana ini hampir mustahil ada kampus yg membuatnya dgn sengaja, termasuk ITB),

(2) bagi jurnalis yang berafiliasi dengan media tertentu juga bisa mengunggahnya ke repositori media masing-masing (yang mana saya juga hampir yakin tidak ada media yang punya, termasuk mungkin Nature News).

(3) Bagi jurnalis lepas bisa memilih repositori gratis tapi terbuka utk umum, misal: zenodo.org (milik CERN), atau figshare.com (milik digital science), atau dataverse.org (milik harvard, catatan: harus mengandung data mentah), atau yg lain (ada banyak sebenarnya, tapi tidak ada yg di Indonesia).

Karena no (1) dan (2) tidak punya fasilitas, maka bisa mengikuti opsi untuk yang no (3) saja :).

Mungkin ada yg bertanya, apa tidak ada repositori di Indonesia? Jawabnya ada, yakni RIN.lipi.go.id. Karena ia turunan dari Dataverse (gulung ke atas), maka ia memprioritaskan dokumen berupa data. Jadi dengan kampus yang ribuan di Indonesia tidak punya repo terbuka untuk warga kampusnya masing-masing, juga media yang tidak punya repo untuk para jurnalisnya mengarsipkan naskahnya.

Lantas apa yang tersisa?

Jawabnya memang tidak ada. Kita harus numpang dulu ke repo luar, kecuali kita sengaja membuat sendiri.

Kecuali: kalau ada RINarxiv.

Nantikan kabarnya dari kami… :)

--

--

Dasapta Erwin Irawan
Good Science Indonesia

Dosen yang ingin jadi guru | Hydrogeologist | Indonesian | Institut Teknologi Bandung | Writer wanna be | openscience | R user