Gelanggang Keadilan
Oleh: Iona Fahriyah Odilla — Mahasiswa Fakultas Hukum UGM
Dalam ruang sidang, derap langkah perlahan terdengar
Mata-mata terpaku menunggunya hadir
Gejolak amarah dan keringat mengalir
Sudah waktunya tuk bertempur
Sebuah teriakan mengecam, memecah hening,
“Semua bermula dari sekumpulan penjarah konstitusi!” Seru seseorang
Menuntut demokrasi yang ternodai
Para pendukung bersorak sorai
Ahh semangat itu, seolah lupa akan bayang-bayang oligarki
Mereka yang dituntut menyiapkan amunisi
Dengan jas mahalnya lalu berlagak
Asik bermain kata, mengakali hukum hingga jinak
Ditengah perdebatan, palu melayang
Seketika ruang terasa hening
Seluruh mata memandang
Hati kian berdegup kencang
Ketegangan semakin terjalin
Harapan dan ketakutan berjalan seiringan
Seakan menari diatas keputusasaan
Diantara gelombang ketidakpastian
Keyakinan akan keadilan tetap bertahan
Berharap, masih tersisa kebijaksanaan
Lalu, mereka berserah diri, dihadapan Hakim sang pemimpin