#Menuai Siang: 4 — yuk jajan

Harits Abdurrohman
otakbeku
Published in
2 min readJul 5, 2018

Tak terasa hari semakin panas. Bising dimana-mana dan kesibukan ada pada puncaknya

Ya, siang

Siang semua

Dibalik kesibukan kita yang tak kunjung selesai ada baiknya menikmati siang dengan makanan

Ga perlu jauh-jauh ke restoran fast food, di pinggir jalan pun juga ada fast food

Sesekali kali kita menikmati siang dengan santapan di warung-warung dekat kita atau jajanan semasa kecil

Yang rasanya seperti membuka kenangan di masa lalu

Manisnya gula merah dan gula jawa di klepon siang ini mengingatkan pada suatu hal

Bahwa kita selalu mengingat masa lalu yang seharusnya tidak perlu di ulang

Bahwa kita selalu mengenang penyesalan kita terlalu lama

Padahal ada masa depan yang sedang menunggu

Ada masa depan yang memastikan kamu sehat dan bahagia

Rasa gulanya sedikit berbeda dari yang aku kenal

Ah, kamunya saja yang sudah lama tak jajan ini

Disambi memakan parutan kelapa, mengingatkan akan suatu hal

Bekal kita di hari ini sudah banyak kah?

Den, dulu kamu kejar-kejaran sama gadis penjual klepon itu, sekarang kau sudah menikahinya. Waktu cepat sekali, padahal dulu kamu masih ingusan depan gadis itu

Aduh pak, bagian ingusan itu tidak perlu dibahas lagi haha

Den, jika kami tua nanti, wariskan tak hanya materi tapi ilmu. Ilmu yang barokah untuk anak cucumu

Iya pak, InsyaAllah

Gula manis di siang hari ini mewarnai senyummu

Senang melihatnya tapi tak bisa ku gapai

Malang

(05/07/2018)

--

--

Harits Abdurrohman
otakbeku

Interest with machine learning, image processing, computer vision or data science