#Sekeping Pagi 13: — Unfinished Poems

Harits Abdurrohman
otakbeku
Published in
2 min readAug 21, 2019

Dia bertanya kepada ku,

apakah kita masih di satu kapal yang sama?

Setelah hari-hari yang telah kami lewati bersama. Setelah masa-masa sulit dan saling menutupi. Setelah waktu dimana kita saling terbuka satu sama lain.

iya, jawabku.

Tapi kapal itu tenggelam bersama perasaan yang telah kita bawa bersama.
Tenggelam dalam dinginnya laut yang kelam.

Hancur oleh karang-karang raksasa. Kepingan kapal terhembus oleh arus dalam samudera. Kita telah terurai-berai.

Potongan-potongan kayu yang dulu mampu melawan ombak kini tertidur dingin di dasar makhluk biru. Tiang-tiang tinggi yang selalu menjadi harapan kami satu-satunya ketika badai datang kini menancap dalam karang tua. Hanya menunggu waktu hingga akhirnya benar-benar hancur.

Ah aku kira hari itu tidak akan pernah datang.

Waktu-waktu yang selalu menghantui ketika kita masih bersama. Waktu dimana senyum tak berbalas hangat seperti dulu. Kita kembali menjadi dua insan yang tidak saling mengenal. Ketika canda tawa kita tak lagi sama.

Ah memang sepatutnya kita hidup sebagai orang asing di Bumi ini.

Pena yang menggores waktu tidak akan pernah bisa dihapus. Tintanya telah menempel digaris hidup kami.

Tapi apakah langit masih merestui?

Aku tak punya kuasa untuk memaksa. Egoku hanya akan melahap apa yang ada di Bumi. Nafsuku yang berusaha merusak dan membawa emosi ini hingga tidak bisa dikendalikan.

Aku paham langit dan semesta sedang mencoba memberikan pesannya atas semua fenomena yang ada. Seolah ada Dzat yang rindu dengan do’a-do’a pujangga di malam harinya. Rindu dengan tangis di kala sujud meminta petunjuk dan pertolongan. Rindu dengan insan-insan yang melepas dirinya dari kekangan ego dan nafsu dengan bertobat. Di kala senja tiba, itu adalah waktu terbaikku bersama alam semesta, menjawab pertanyaan yang mengharu biru di dalam dada yang sesak.

Maybe some words are better left unsaid. Maybe some poems are better left unfinished

Pagi dengan langit biru yang padam oleh Matahari. Masih berada di Bandung

(20/08/2019)

--

--

Harits Abdurrohman
otakbeku

Interest with machine learning, image processing, computer vision or data science