Bagaimana Saya Bisa Membaca Buku yang Banyak dalam Waktu yang Cepat?

Aditya Hadi Pratama
Podcast Buku Kutu
Published in
5 min readJan 1, 2019

Singkat kata, saya merupakan seorang pecinta buku. Saya bisa melahap buku yang cukup banyak dalam waktu yang cepat. Tidak secepat beberapa pecinta buku lain yang bisa menyelesaikan ratusan buku dalam setahun, namun (sepertinya) masih lebih baik dibanding rata-rata orang di Indonesia. Teman-teman yang sudah lama mengikuti feed saya di Goodreads.com pasti sudah tahu hal tersebut.

Di awal tahun 2018 yang lalu, saya mulai membuat podcast yang berisi review buku-buku yang saya baca. Dari situ, semakin banyak teman yang mengetahui hobi saya membaca buku. Mereka bahkan heran saya bisa membuat dua review buku dalam waktu seminggu, yang artinya saya memang membaca minimal 1–2 buku dalam rentang waktu tersebut.

Banyak dari mereka kemudian menanyakan sebuah pertanyaan yang sama.

“Bagaimana sih caranya bisa cepat membaca buku?”

Ketika pertama kali mendengar pertanyaan tersebut, saya sendiri bingung menjawabnya. Membaca buku telah secara alami menjadi kebiasaan saya, dan saya pun tidak pernah berusaha merangkum tip dan trik terkait hal tersebut. Layaknya bernapas, apakah ada trik agar bisa bernapas lebih cepat?

Namun seiring berjalannya waktu, saya sadar bahwa pertanyaan tersebut muncul karena banyak teman-teman yang sebenarnya juga ingin menambah pengetahuan dengan membaca buku. Namun saat mencoba, mungkin mereka merasa tidak mempunyai waktu untuk itu, atau ketika membaca sebuah buku sepertinya butuh waktu yang sangat lama untuk menyelesaikannya.

Saya pun memutuskan untuk coba memikirkan apa sebenarnya yang membedakan saya dan mayoritas teman saya dalam membaca buku. Dari situ, muncul beberapa tip berikut.

Semoga bermanfaat.

Menambah waktu membaca buku = Mengurangi waktu di media sosial

Coba periksa, berapa lama waktu yang kamu habiskan di media sosial?

Sebagai informasi, selama ini saya sebenarnya tidak terlalu rutin membaca buku. Saya hanya membaca di saat saya ingin membaca. Karena itu, terkadang saya bisa menghabiskan waktu beberapa bulan tanpa membaca satu pun buku, karena mungkin ada kesibukan lain di kantor atau komunitas.

Namun di saat saya “ingin” membaca, saya memang bisa menghabiskan beberapa buku dalam waktu seminggu. Dalam rentang waktu tersebut, saya minimal melahap sekitar seratus halaman buku. Saya pun coba membandingkan aktivitas saya di waktu produktif tersebut, dengan aktivitas ketika saya sedang tidak membaca buku, atau dengan aktivitas teman-teman lain yang saya perhatikan.

Dari situ saya melihat satu perbedaan. Ketika saya atau teman-teman lain sedang tidak membaca buku, maka kami justru menghabiskan waktu di media sosial.

Sedangkan ketika saya sedang membaca buku, biasanya waktu saya untuk membuka media sosial pun secara otomatis akan berkurang. Hal tersebut telah saya buktikan dengan memeriksa waktu penggunaan (screen time) media sosial di smartphone saya.

Karena itu, apabila kamu merasa tidak punya waktu untuk membaca buku, coba perhatikan lagi berapa waktu yang kamu habiskan di media sosial, seperti Facebook, Instagram, atau Twitter. Bisa jadi apabila kamu coba “puasa” tidak menggunakan salah satu media sosial tersebut dalam satu hari saja, kamu bisa mempunyai waktu luang untuk membaca buku yang kamu inginkan.

Jangan terlalu fokus pada detail yang tidak penting

Tidak suka dengan daftar pertanyaan ini? Skip saja

Beberapa orang berusaha untuk membaca banyak buku dengan cara memanfaatkan aplikasi seperti Blinkist. Dengan aplikasi tersebut, kamu bisa membaca atau mendengarkan rangkuman dari sebuah buku. Dengan begitu, kamu pun bisa “membaca” buku setebal ratusan halaman dalam waktu hanya beberapa menit.

Saya sendiri tidak terlalu menyukai metode tersebut. Saya merasa membaca buku di sana tidak sama dengan membaca buku secara keseluruhan, karena pasti ada hal-hal penting yang terlewat. Bagi kamu yang menyukai cara seperti itu, ya silakan saja.

Namun saya sendiri menggunakan sejenis metode “fast reading” dalam membaca, sehingga bisa lebih cepat dalam menyelesaikan buku.

Caranya, saya tetap membaca seperti biasa, dari awal sampai akhir. Namun saya tidak terlalu fokus untuk membaca keseluruhan buku, kata per kata. Apabila ada bagian yang saya rasa membosankan, saya langsung lewatkan (skip). Apabila ada penjelasan yang seperti mengulang penjelasan sebelumnya, saya skip. Kalau di kemudian hari kamu merasa hal yang kamu skip itu penting, kamu bisa membuka kembali buku tersebut.

Khusus untuk buku fiksi atau novel, apabila saya merasa cerita di paragraf yang sedang saya baca masih berhubungan dengan paragraf selanjutnya, dan saya merasa isi paragraf itu hanya memanjangkan cerita, saya skip. Intinya, jangan terlalu perfeksionis untuk membaca keseluruhan isi buku. Kamu bisa mengembangkan gaya membaca ini sesuai dengan diri kamu agar bisa lebih cepat.

Ingat, pengarang buku bukanlah Tuhan atau Nabi yang membuat kitab suci. Tidak semua isi buku yang kamu baca itu penting. Terkadang penulis hanya memanjangkan cerita atau penjelasan, mengulang penjelasan sebelumnya, atau justru membahas hal tidak penting yang tidak ada kaitannya dengan tema besar buku tersebut.

Ya, hal tersebut sering terjadi.

Bangun motivasi eksternal

Saya suka menggunakan aplikasi yang bisa memacu motivasi dalam membaca seperti ini.

Cara terbaik untuk membangun kebiasaan membaca buku secara cepat dan banyak adalah dengan meningkatkan motivasi internal. Kamu sendiri yang harus menyadari bahwa membaca buku itu penting, sehingga kamu akan melakukan segala hal untuk bisa melakukan aktivitas tersebut. Kalau di sini saja kamu gagal, mungkin memang kamu tidak menganggap buku sebagai sesuatu yang penting.

Dan untuk mendukung motivasi internal tersebut, kamu bisa membangun motivasi dari luar diri kamu. Masing-masing orang punya gaya sendiri. Mungkin ada beberapa orang yang lebih suka menulis pengingat untuk membaca buku setiap hari di kamar, atau meminta pasangannya untuk selalu mengingatkan setiap hari.

Saya sendiri lebih memilih untuk menggunakan aplikasi untuk membangun kebiasaan di smartphone. Saat ini saya memanfaatkan aplikasi yang bernama Done. Kamu bisa melihat cara saya memantau jumlah halaman buku yang saya baca setiap hari pada gambar di atas.

Sekarang, langsung tutup halaman ini dari aplikasi atau browser kamu, letakkan smartphone atau laptop kamu, dan langsung ambil buku untuk kamu baca!

--

--