Menuju Era Baru: Mengungkap Potensi dan Tantangan Teknologi 5G

Muhammad Fauzan Jaisyurrahman
COMPFEST
Published in
5 min readJul 4, 2023

Baca dalam Bahasa Inggris

Halo Techovers! Tahukah kalian bahwa pada tahun 1995, sekitar 1% dari populasi dunia menggunakan internet? Namun, pada tahun 2021, lebih dari 59% populasi dunia telah terhubung ke internet. Hal ini menunjukkan perkembangan yang luar biasa dalam akses dan adopsi teknologi di seluruh dunia dalam waktu yang relatif singkat. Internet telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari kita, mempengaruhi cara kita berkomunikasi, bekerja, belajar, dan bahkan bersosialisasi.

Seperti yang kita ketahui, perkembangan teknologi akan terus berjalan sejalan dengan perkembangan zaman. Internet sendiri merupakan contoh dari perkembangan teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Saat ini, internet telah mencapai teknologi 5G yang memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengakses internet.

Apa itu jaringan 5G?

Teknologi seluler nirkabel generasi kelima, atau yang dikenal sebagai 5G, menawarkan keunggulan dalam hal kecepatan transfer data yang lebih tinggi, koneksi yang lebih stabil, dan kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Dibandingkan dengan jaringan 4G yang umum digunakan saat ini, 5G memberikan kecepatan dan keandalan yang lebih baik. Hal ini berpotensi mengubah cara kita memanfaatkan internet untuk mengakses aplikasi, jejaring sosial, dan sumber informasi. Pengembangan teknologi seperti mobil otonom, aplikasi game canggih, dan streaming media secara langsung semuanya membutuhkan koneksi data yang handal dan berkecepatan tinggi, dan semuanya itu akan mendapatkan manfaat yang signifikan dari konektivitas yang ditawarkan oleh teknologi 5G.

Cara kerja jaringan 5G

Teknologi 5G, seperti generasi seluler sebelumnya, menggunakan situs seluler yang mengirimkan data melalui gelombang radio. Namun, teknologi 5G memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Salah satunya adalah penggunaan Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), yang mengodekan gelombang udara pita tinggi dengan lebih efisien dibandingkan dengan teknologi 4G. Selain itu, teknologi 5G juga memanfaatkan pemancar yang lebih kecil yang ditempatkan di gedung dan infrastruktur lainnya, sehingga mendukung konektivitas yang lebih baik untuk berbagai perangkat. Selain itu, operator jaringan seluler dapat menggunakan teknologi 5G untuk menyediakan beberapa jaringan virtual independen melalui infrastruktur yang sama. Ini memungkinkan penyesuaian layanan sesuai dengan kebutuhan khusus, sehingga pengguna dapat merasakan kualitas yang lebih baik dan efisiensi yang lebih tinggi.

Perbedaan 5G dengan generasi sebelumnya

Meskipun frekuensi radio yang digunakan oleh 5G serupa dengan generasi sebelumnya seperti 4G, 4G LTE, dan 3G, terdapat beberapa perbedaan utama antara 5G dan teknologi seluler generasi sebelumnya. Beberapa perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Kecepatan yang lebih tinggi: Jaringan 5G dapat mencapai kecepatan hingga 10 gigabit per detik, yang merupakan 10 kali lebih cepat daripada jaringan 4G. Hal ini memungkinkan tugas-tugas seperti mengunduh film untuk dilakukan dalam waktu yang lebih singkat.
  2. Latensi rendah: Salah satu keunggulan utama dari 5G adalah latensi yang rendah. Latensi merujuk pada keterlambatan antara pengiriman dan penerimaan informasi. Jaringan 4G memiliki latensi sekitar 200 milidetik, sedangkan 5G dapat mencapai latensi sekecil satu milidetik. Dengan latensi yang lebih rendah, responsivitas dan waktu respon dalam berbagai aplikasi dan layanan meningkat secara signifikan.
  3. Bandwidth yang lebih tinggi: Teknologi 5G mendukung rentang bandwidth yang lebih luas, termasuk pita rendah, pita menengah, dan pita tinggi. Hal ini dicapai dengan memperluas sumber daya spektrum, mulai dari di bawah 3 GHz yang digunakan dalam 4G hingga 100 GHz dan di atasnya. 5G dapat beroperasi di berbagai pita frekuensi, termasuk mmWave, yang secara signifikan meningkatkan kapasitas jaringan. Dengan bandwidth yang lebih tinggi, lebih banyak perangkat dapat terhubung dan mentransfer data secara bersamaan.

Dengan demikian, teknologi 5G membawa perbedaan signifikan dalam hal kecepatan, latensi, dan bandwidth dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal ini membuka peluang baru untuk aplikasi yang lebih canggih dan meningkatkan konektivitas secara keseluruhan.

Potensi dari teknologi 5G

Teknologi 5G diharapkan dapat mempercepat transformasi digital dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Keunggulan utama dari jaringan 5G adalah kecepatan transfer data yang tinggi dan latensi yang rendah. Implementasi jaringan 5G diprediksi akan memberikan pengalaman streaming dan pengunduhan video yang cepat, lancar, bahkan instan. Perusahaan teknologi informasi dan komunikasi global, Huawei, juga melihat adopsi jaringan 5G yang pesat, terutama dalam berbagai industri. Pada tahun 2020, lebih dari 140 jaringan 5G komersial telah digunakan di 59 negara, dan lebih dari 50% dari jaringan tersebut dibangun oleh Huawei. Aplikasi 5G telah diterapkan di lebih dari 20 industri, termasuk manufaktur, perawatan kesehatan, pendidikan, dan logistik. Di Indonesia, pemerintah bersama dengan pelaku industri digital sedang mempersiapkan perangkat dan ekosistem untuk mengadopsi jaringan 5G di berbagai sektor, seperti smart city, industri manufaktur, e-commerce, kesehatan, dan logistik.

Tantangan pengimplementasian 5G di Indonesia

Meski 5G sudah dikembangkan pertama kali oleh Korea Selatan pada Maret 2019, teknologi ini masih sulit untuk dikomersialkan di Indonesia. Diantara penyebabnya adalah infrastruktur yang belum memadai dan perlunya penentuan regulasi mengenai alokasi spektrum frekuensi 5G oleh pemerintah. Selain itu, menurut Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), Kamilov Sagala, penggunaan 5G belum dianggap mendesak. Layanan 4G dinilai masih cukup untuk memenuhi kebutuhan akses digital sehari-hari masyarakat. Dalam segmen korporasi dan industri, teknologi 5G digunakan untuk meningkatkan citra perusahaan dan menciptakan nilai tambah, sehingga penggunaan 5G masih terlihat sebagai “gimmick” belaka.

Setelah mengetahui potensi dan tantangan yang ada, gimana nih menurut kalian? Kira — kira 5G penting banget gak sih, untuk diadakan di Indonesia? Kasih tahu pendapatmu, ya! Dan jangan lupa untuk gabung academy COMPFEST yang baru aja buka, nih. Pantau terus keseruan COMPFEST melalui Instagram, Twitter, Facebook, dan COMPFEST.ID.

Referensi:

--

--

COMPFEST
COMPFEST

Published in COMPFEST

COMPFEST is the BIGGEST student-held IT Event arranged by the students of Faculty of Computer Science, University of Indonesia.