5 Kasus Pelanggaran HAM yang Terjadi di Papua: Nomor 2 Sangat Memperihatinkan.

Ahmaducok
3 min readJun 8, 2024

--

Kasus Pelanggaran HAM Papua (Source: papua.tribunnews.com)

Papua telah menjadi pusat perhatian internasional karena serangkaian pelanggaran hak asasi manusia yang serius selama bertahun-tahun. Berikut ini adalah lima kasus pelanggaran HAM yang signifikan di Papua:

1. Pembunuhan dan Penangkapan Sewenang-wenang (Kasus Paniai, 2014)

Kasus Paniai, 2014 (Source: papua.com)

Pada Desember 2014, di Paniai, Papua, terjadi insiden di mana pasukan keamanan Indonesia menembaki kerumunan warga sipil yang sedang memprotes perlakuan kasar oleh aparat militer. Insiden ini mengakibatkan kematian empat remaja dan melukai 17 orang lainnya. Insiden Paniai menjadi simbol kekerasan dan represifitas aparat keamanan terhadap warga sipil Papua yang tidak bersenjata.

2. Pengungsian Massal Nduga (2018–2019)

Pengungsian Massal Nduga 2018–2019 (Source: arsip.jubi.id)

Konflik antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan militer Indonesia di Nduga, Papua, menyebabkan ribuan penduduk mengungsi dari rumah mereka. Dilaporkan bahwa penduduk desa mengalami kekerasan, intimidasi, dan kehilangan tempat tinggal mereka. Banyak pengungsi yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses ke kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan layanan medis, yang memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Baca Juga:

Why Are So Many Young People Getting Cancer Today?

3. Pembunuhan Aktivis Martinus Yohame (2014)

Martinus Yohame (Source: kompasiana.com)

Martinus Yohame, seorang aktivis hak asasi manusia dan ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Sorong, ditemukan tewas dengan tanda-tanda penyiksaan pada Agustus 2014. Pembunuhan ini dianggap sebagai bagian dari tindakan represif terhadap aktivis pro-kemerdekaan di Papua. Kasus ini menyoroti risiko yang dihadapi oleh para aktivis di Papua yang berjuang untuk hak-hak mereka.

4. Kasus Intan Jaya (2020)

Kasus Intan Jaya 2020 (Source: suarapapua.com)

Pada September 2020, di Intan Jaya, terjadi serangkaian kekerasan yang melibatkan bentrokan antara militer Indonesia dan kelompok separatis, yang mengakibatkan tewasnya seorang pendeta dan beberapa warga sipil lainnya. Kekerasan ini memicu pengungsian massal dan meningkatkan ketegangan antara komunitas lokal dan pihak berwenang. Kasus ini menunjukkan tingkat ketidakamanan dan kekerasan yang dihadapi oleh warga sipil Papua.

5. Penangkapan dan Penyiksaan Viktor Yeimo (2021)

Penangkapan dan Penyiksaan Viktor Yeimo 2021 (Source: islambergerak.com)

Viktor Yeimo, juru bicara internasional untuk Komite Nasional Papua Barat, ditangkap pada Mei 2021 dengan tuduhan pengkhianatan setelah ia memimpin protes anti-rasisme pada 2019. Laporan dari kelompok hak asasi manusia menunjukkan bahwa Yeimo mengalami penyiksaan dan perlakuan buruk selama penahanannya. Penangkapan dan perlakuan terhadap Yeimo mencerminkan upaya pemerintah Indonesia untuk membungkam kritik dan gerakan pro-kemerdekaan di Papua.

Kesimpulan

Pelanggaran hak asasi manusia di Papua telah menjadi isu serius yang memerlukan perhatian internasional dan solusi yang adil. Insiden-insiden ini menunjukkan pola kekerasan, penindasan, dan pelanggaran hak-hak dasar yang dialami oleh masyarakat Papua. Upaya untuk mengakhiri kekerasan dan mencapai keadilan di Papua harus mencakup penyelidikan yang transparan, akuntabilitas bagi para pelaku, dan perlindungan hak-hak asasi bagi semua warga Papua.

Kasus Pelangaran HAM Papua (Source: Youtube.PosKupang.com)

Referensi

  1. Human Rights Watch: Reports on the Paniai incident.
  2. Amnesty International: Reports on the Nduga conflict.
  3. BBC News: Reports on the murder of Martinus Yohame.
  4. Jakarta Post: Reports on the Intan Jaya violence.
  5. Al Jazeera: Reports on the arrest of Viktor Yeimo.

--

--