Case Study — Membantu orang untuk menemukan pendonor darah

Dwinawan
Paperpillar
Published in
6 min readNov 3, 2018

Tahun lalu saya pernah membuat case study dengan tema yang sama (Anda bisa membaca artikelnya disini →).

Tetapi pada case study tersebut, saya tidak melakukan user interview untuk mencari kesulitan user (pain point). Semua pain point masih berdasarkan asumsi saya.

Pada case study kali ini, saya melakukan user interview melalui Instagram Story, dan mendapatkan beberapa data yang bisa digunakan untuk mengembangkan design menjadi lebih baik.

Terima kasih atas bantuan teman teman yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan di Instagram Story.

Berikut adalah Case Study nya, selamat menikmati

1. Memilih Masalah

Masalah yang saya pilih kali ini adalah tentang mencari pendonor darah.

Salah satu masalah yang dihadapi oleh beberapa orang, adalah kesulitan mencari pendonor darah ketika keluarga atau teman mereka memerlukan transfusi darah (Karena kecelakaan atau proses operasi) sedangkan persediaan darah yang dibutuhkan di rumah sakit ataupun PMI habis.

2. Memahami Masalah

Untuk memahami apa saja kesulitan yang dihadapi oleh mereka yang mencari orang untuk melakukan donor darah, Saya menggunakan metode Quisioner melalui Instagram Story. Berikut adalah pertanyaan pertanyaannya

  • Apakah temen temen pernah mencari pendonor darah untuk keluarga atau teman?
  • Jika pernah, apa cara yang dilakukan temen temen?
  • Setelah melakukan cara tersebut, kira kira apa kendala dan kekurangannya

Dan berikut adalah jawaban jawaban nya

Apakah temen temen pernah mencari pendonor darah untuk keluarga atau teman?

Pernah

Jika pernah, apa cara yang dilakukan temen temen?

Broadcast ke group temen atau kantor

Setelah melakukan cara tersebut, kira kira apa kendala dan kekurangannya

Sulit menemukan golongan darah yang sesuai, ribet tanya jawab satu satu di setiap group broadcast, harus jadi mediator antara pencari dan pendonor satu persatu

Apakah temen temen pernah mencari pendonor darah untuk keluarga atau teman?

Pernah

Jika pernah, apa cara yang dilakukan temen temen?

Mencari pendonor dari orang terdekat, bisa dari keluarga atau teman kantor

Setelah melakukan cara tersebut, kira kira apa kendala dan kekurangannya

Informasi golongan darahnya. Harus nanyain satu persatu sampai dapat golongan darah yang cocok, lalu membawa pendonor ke PMI.

Apakah temen temen pernah mencari pendonor darah untuk keluarga atau teman?

Belum Pernah

Jika pernah, apa cara yang dilakukan temen temen?

Jujur saya belum pernah, kalau lihat metode temen temen di group, mereka sebar pesan via WhatsApp

Setelah melakukan cara tersebut, kira kira apa kendala dan kekurangannya

Kendalanya biasanya sih, darah yang dibutuhkan sudah ter-cover tapi pesan berantai masih berjalan.

Apakah temen temen pernah mencari pendonor darah untuk keluarga atau teman?

Pernah

Jika pernah, apa cara yang dilakukan temen temen?

Kalau waktu itu sih caranya menyebarkan info di group dan story di social media

Setelah melakukan cara tersebut, kira kira apa kendala dan kekurangannya

Kendalanya banyak orang domisilinya jauh yang golongan darahnya sama , yang dekat malah beda golongan darahnya

3. Membuat Daftar Kebutuhan User

Dari data diatas, saya membuat beberapa daftar kebutuhan user. Berikut diantaranya:

  • Mendapatkan pendonor darah yang sesuai dengan kebutuhan
  • Mendapatkan pendonor yang lokasi nya tidak terlalu jauh
  • Berkomunikasi dengan calon pendonor dengan mudah
  • Memberitahu orang orang yang menerima informasi bahwa kebutuhan darah sudah terpenuhi

4. Mencari Solusi (Ideation)

Berdasarkan masalah yang dialami oleh user dan juga berdasarkan daftar kebutuhan user, maka saya berpikir untuk membuat sebuah solusi sebagai berikut:

  • Membuat suatu layanan yang bisa membantu orang orang yang membutuhkan pendonor darah sesuai dengan darah yang dibutuhkan.
  • Dimana layanan tersebut juga bisa memberitahu orang orang di lokasi sekitar yang memiliki golongan darah yang dibutuhkan.

Berikut ilustrasinya:

5. Pemilihan Platform

Karena solusi diatas memerlukan mendeteksi letak keberadaan seseorang, maka saya merasa aplikasi adalah platform yang cocok.

6. Merancang Alur dan Wireframe

Pada desain aplikasi tersebut, terdapat beberapa alur, diantaranya:

Alur Registrasi

Untuk mendapatkan Data Nama, Nomor Telepon dan Golongan Darah. Dan Alur fitur registrasi adalah sebagai berikut:

  1. Memasukkan Nomor Handphone
  2. Melakukan Verifikasi Nomor Handphone
  3. Memasukkan Nama
  4. Memilih Golongan Darah
  5. Selesai

Dan berikut adalah wireframe dari alur registrasi

Alur Meminta Bantuan Donor Darah

Gambaran besar proses meminta bantuan donor darah adalah dengan memberitahu Lokasi Rumah Sakit dan Golongan Darah yang dibutuhkan. Kenapa memberitahu lokasi rumah sakit? Asumsi nya, mereka yang membutuhkan transfusi darah pasti sedang berada di rumah sakit.

Dan alur meminta bantuan donor darah adalah sebagai berikut

  1. Masukkan Lokasi Rumah Sakit
  2. Pilih Golongan Darah yang dibutuhkan
  3. Menunggu Kesediaan Calon Pendonor
  4. Ngobrol dengan Calon Pendonor
  5. Selesai

Dan berikut adalah wireframe dari alur meminta bantuan donor darah

Alur memberi bantuan

Gambaran besar proses memberi bantuan adalah dimulai dengan mendapatkan info ada orang yang membutuhkan golongan darah nya, lalu dilanjutkan dengan melihat detail lokasi nya.

Berikut adalah alur memberi bantuan

  1. Mendapatkan pemberitahuan
  2. Mengetahui info lokasi
  3. Menentukan Bersedia / Tidak
  4. Jika bersedia maka akan diarahkan ke halaman detail dan bisa ngobrol dengan orang yang meminta bantuan
  5. Selesai

Dan berikut adalah wireframe dari alur memberi bantuan

7. Pembuatan High Fidelity

Proses high fidelity adalah proses mengubah wireframe atau sketsa yang telah dibuat sebelumnya menjadi bentuk yang presisi dan telah menggunakan warna dan konten yang sebenarnya

Proses high fidelity sendiri tidak harus selalu mengikuti wireframe. Bisa mengubah susunannya, yang penting masih tetap memenuhi kebutuhan dan tidak menghilangkan suatu elemen.

Berikut adalah high fidelity dari proses registrasi

Berikut adalah high fidelity dari proses meminta bantuan

Berikut adalah high fidelity dari proses memberi bantuan

Prototype

Setelah proses high fidelity selesai, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan prototype untuk keperluan usability testing

Berikut adalah prototype dari alur registrasi

Berikut adalah prototype untuk alur meminta bantuan

Berikut adalah prototype untuk alur memberi bantuan

Berikut adalah alur untuk memberi tahu kepada semua orang yang menerima informasi, bahwa darah yang dibutuhkan telah tercukupi

Sekian case study kali ini, jika ada pertanyaan maupun saran bisa dituliskan di kolom komentar dibawah :)

Terima kasih, semoga bermanfaat

--

--

Dwinawan
Paperpillar

Co-Founder Paperpillar • UI Designer • Love to create design exploration on dribbble.com/dwinawan • Have a question? find me on twitter.com/dwinawan_