Memahami arti “We’re building for needs, not audiences

Dwinawan
Paperpillar
Published in
2 min readFeb 12, 2017

Beberapa bulan yang lalu, kami di Paperpillar mengerjakan sebuah project dashboard untuk www.crugo.com

Salah satu hal yang diinginkan oleh pihak crugo adalah, mereka ingin tampilan dashboard yang bersih dan mirip dengan halaman landing page mereka.

Akhirnya setelah kami bereksplorasi, kami mendapatkan design yang bisa dikatakan ideal. Clean, Rapi dan sesuai dengan landing page mereka.

Di design ini kami meminimkan penggunaan garis, jika menggunakan garis pun kami menggunakan warna yang tidak terlalu tajam agar tercipta kesan clean, dan juga menggunakan warna dominan putih dan warna cerah biru sebagai aksen nya agar tercipta kesan fresh.

Design diatas memang terlihat clean. Tapi setelah beberapa saat kami melihat design tersebut, kami merasa bahwa design ini hanya enak dilihat, tapi tidak enak dipakai.

Kenapa? , Karena sisi sidebarnya (kiri) terlihat sangat bercampur dengan sisi konten (kanan). Sehingga akan sulit untuk memisahkan mana konten dan mana sidebar.

Akhirnya, kami menambahkan garis yang cukup tebal di antara sidebar dan konten, untuk memisahkan sisi sidebar dan konten.

Dengan menambahkan garis tebal, area sidebar dan konten menjadi terlihat jelas dan tidak bercampur. Dengan begini, kami berasumsi bahwa design ini sudah mudah untuk digunakan sehari hari.

Keinginan menciptakan hal yang indah

Tidak bisa dipungkiri, bahwa setiap kali saya membuat design, saya ingin membuat design yang indah dan enak dipandang.

Tapi sebagai designer, kita dituntut untuk mementingkan kenyamanan user saat memakai product yang kita rancang.

Salah satu petikan yang menarik dari https://gds.blog.gov.uk/2012/10/01/building-for-inclusion/:

Accessible design is good design. Everything we build should be as inclusive, legible and readable as possible. If we have to sacrifice elegance — so be it. We’re building for needs, not audiences. We’re designing for the whole country, not just the ones who are used to using the web. The people who most need our services are often the people who find them hardest to use. Let’s think about those people from the start.

Sesuai dengan petikan diatas….

Jika kita harus mengorbankan sisi elegan, clean atau apapun itu dari design kita, Agar user nyaman saat memakainya, maka lakukanlah.

--

--

Dwinawan
Paperpillar

Co-Founder Paperpillar • UI Designer • Love to create design exploration on dribbble.com/dwinawan • Have a question? find me on twitter.com/dwinawan_