Mengembangkan Portfolio Dribbble Paperpillar

Iswanto
Paperpillar
Published in
4 min readMar 2, 2019

Pada akhir 2018 yang lalu Dribbble akhirnya mengeluarkan sebuah tool untuk user dapat mengunggah karya ter-populer mereka sepanjang tahun tersebut. Jelas kami juga ikut meramaikan Dribbble dengan membagikan shot kami.

Paperpillar Top 4 Shots of 2018

Melihat top 4 shot kami diatas, semuanya didominasi oleh warna ungu.

Di awal tahun 2019, kami juga sempat melakukan internal branding survey dengan team member Paperpillar. Pertanyaan yang kami tanyakan adalah:

“Apa yang ada di pikirkan kalian tentang Paperpillar?”

Dari pertanyaan tersebut banyak dari anggota team kami yang menjawab

“Warna ungu”

Masalahnya adalah…

Dari dua kejadian diatas, maka kami cukup bercermin bahwa shot Dribbble (dan bahkan image) kami selama ini masih banyak yg bisa ditingkatkan. Sebagai sebuah studio desain, seharusnya kami tidak terlalu identik dengan sebuah warna tertentu.

Bercermin dari sini, kami mulai lebih proaktif untuk mencari tahu hal-hal lain yang bisa kami tingkatkan pada portfolio Dribbble kami. Beberapa point yang kami temukan:

Terlalu banyak penggunaan warna ungu

Ini jelas lah ya…

Design style yang agak monoton / kurang variasi

Kebanyakan desainer terlalu terpatok hanya kepada desainer favorit mereka sehingga cukup sulit untuk membuat sebuah style yang berbeda.

Penggunaan bahasa

Penggunaan kata kata (apalagi bahasa asing) dan grammar yang kurang cocok dapat menyebabkan orang beranggapaan bahwa service ini kurang profesional.

Apa yang kami lakukan?

Menganjurkan penggunaan warna yang lebih variatif

Pada shot dibawah ini, Mas Johar mengeksplore warna yang tidak biasa kami gunakan sebelumnya. Hasilnya sangat terasa berbeda dengan tipe UI yang selama ini kami produksi namun tetap enak dilihat!

Mengembangkan explorasi dengan desain style yang lebih beragam

Kalau selama ini kebanyakan dari shot yang kami publish adalah dengan style modern (isometric, flat, pastels, gradients), untuk 2019 ini kami berencana untuk memberi lebih banyak varian style.

Pada contoh dibawah ini, Mas Papay mengeksplore style ilustrasi yang lebih dreamy dengan shape yang lebih random. Brush yang sebelumnya jarang kami gunakan, dicoba diterapkan di ilustrasi ini. Selain itu penggunaan warna pada ilustrasi ini juga lebih ekspresif dan variatif.

Penggunaan media video untuk menunjukkan proses desain

Pada tahun 2018, Dribbble akhirnya memperkenalkan support untuk medium baru yakni video. Let’s be honest, GIF is kind of meh for showing animation so when this video support is out, we going WILD!

Us when Dribbble releases video support

Awalnya Cuberto lah yang mulai memperkenalkan proses ilustrasi melalui video. Melihat video mereka memberi inspirasi buat kami untuk melakukan hal yang sama. Akhirnya beberapa minggu yang lalu saya dan Mas Papay membuat sebuah video pertama kami untuk menunjukkan proses ilustrasi.

Lihat shot kami disini: https://dribbble.com/shots/6091527-Illustration-Process-for-The-Golden-Cucumber

Menunjukkan proses ilustrasi melalui video

Grammarly untuk membantu mengecek grammar untuk postingan berbahasa Inggris

Untuk setiap Dribbble shot, kami selalu mengecek ulang wording lewat sebuah Chorme extension yaitu Grammarly. Ekstensi ini dapat dingunakan secara gratis dan sangat bermanfaat untuj mengecek kesalahan kata maupun grammar. Apalagi karena hingga saat ini tim kami belum mempunyai seorang content-writer.

Tampilan web Grammarly

Mengapa penting untuk mengembangkan portfolio Dribbble?

Selama ini Dribbble merupakan portfolio utama kami. Kebanyakan dari project yang kami dapatkan hingga saat ini juga masih dari Dribbble.

Perkembangan style kami rasa sangat penting bagi sebuah studio desain seperti kami. Seperti halnya seorang recording artist yang selalu diharapkan untuk berkembang dari album ke album (baik dari sisi eksplorasi musik, vocal, dsb), begitu juga kami sebagai sebuah studio desain.

Kami terus berusaha untuk terus berkembang dari segi skill dan design style dengan lebih banyak melakukan eksplorasi desain. Hal ini diperlukan untuk menghindari style yang repetitif dan bahkan jika bisa membuat style baru yang terasa lebih original.

Dari sisi client, dengan bertambahnya style yang bisa kami tawarkan maka pilihan style untuk mereka juga bisa lebih variatif. Dan pada akhirnya kami juga berharap kalau diluar sana, pada penerapan di dunia nyata, penggunaan style tidak terlalu begitu-begitu saja.

--

--