Indonesia OpenInfra Days 2019 : No One Left Behind

Dzun Nurroin
PasuruanDev
Published in
3 min readNov 6, 2019

Seiring perkembangannya, perangkat keras/lunak berbasis sumber terbuka (open source) makin diminati oleh berbagai kalangan, termasuk korporasi. Pemanfaatannya sudah menyebar di berbagai lini, termasuk pada tingkatan infrastruktur — teknologi yang dimanfaatkan sering disebut dengan istilah “Open Source Infrastructure Software/Hardware” (Open Infra).

Dondy Bappedyanto, CEO at Biznet GIO — Open Infrastructure for Data Sovereignty

Pada hari sabtu, 02 November 2019, Komunitas Openstack Indonesia kembali menyelenggarakan Indonesia Open Infrastructure Day 2019 yang bertempatan di Hotel Golden Tulip Legacy Surabaya dan menyajikan acara keynotes, breakout sessions, lightning talks dan workshop.

Tak kenal maka tak sayang

Apasih OpenInfra Days ?

Indonesia Open Infrastructure Day (IOID) merupakan acara yang mempertemukan pengguna, pebisnis, pengembang dan operator untuk berdiskusi mengenai hal-hal terkait infrastruktur TI yang memanfaatkan open source software/hardware.

Di acara Indonesia Open Infrastructure Day ada beberapa topik yang disajikan, Topik yang disajikan terkait teknologi open infrastructure pada bidang cloud, containers, CI/CD, automation, big data, SDN & NFV, AI, IoT, HPC, security, dll. Materi penyajian dapat berisi hal teknis ataupun non-teknis. Contoh teknologi-teknologi open infrastructure termasuk OpenStack, Kata Containers, Kubernetes, Docker, Ceph, Gitlab, Jenkins, Elastic Stack, Terraform, Ansible, Prometheus, Hadoop, Open Compute, Open Networking dan teknologi lainnya.

Kategori produk Open Infra sudah sangat beragam, mulai dari IaaS Cloud, Hypervision, Open Compute, Container, Storage Cluster, hingga Open Networking. Pengembangannya dilakukan secara terbuka oleh komunitas dan telah terbukti mumpuni untuk dijadikan fondasi operasional layanan TI.

Agar pengembangannya terus berlanjut, komunitas membutuhkan dukungan dan kontribusi dari industri. Sehingga sinergi mutualisme sangat berarti untuk diwujudkan. Hal tersebut yang turut diyakini Biznet Gio Cloud, sehingga menginisiasi konferensi bertajuk “Indonesia Open Infra Day”, mempertemukan kontributor open source dan berbagai pelaku industri.

Acara yang berlangsung pada 2 November 2019 di Surabaya tersebut menghadirkan berbagai diskusi membahas berbagai opsi kolaborasi yang dapat dilakukan komunitas dan industri. Selain itu dihadirkan juga sesi keynote speech hingga workshop, untuk memberikan pengetahuan baru bagi para peserta yang hadir.

Tema-tema krusial terkait dengan pemanfaatan teknologi yang makin masif di Indonesia juga dihadirkan. Sebut saja soal kedaulatan data yang disampaikan oleh CEO Biznet Gio Cloud Dondy Bappedyanto. Beragam pemateri dari sektor-sektor bisnis unggulan juga didatangkan, seperti EVP Digital Center of Excellence BRI Kaspar Situmorang yang menyampaikan tema pemanfaatan Open Infra untuk layanan keuangan mikro.

Mengikuti acara tersubut, saya sadar bahwa, teknologi berkembang dengan cepat, bahkan dengan itungan detik teknologi pun berkembang. banyak hal yang belum saya ketahu, satu belum selesai dipelajari, teknologi baru pun bermunculan. Dari situ saya sadar bahwa, hari ini bukan waktunya bermalas-malasan, bukan hanya untuk bermain main, tapi sekarang waktunya belajar belajar dan belajar.

It is not the knowledge which should come to you, it is you should come to the knowledge. -Imam Malik

Menjadi konferensi Open Infra pertama di Indonesia, acara ini diharapkan meningkatkan kolaborasi antar pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur teknologi berbasis open source.

Panel Discussion: How Open Infrastructure Communities and Businesses Build Advantageous Collaborations
Foto bersama — Pasuruan Dev dengan Probolinggo Dev

--

--

Dzun Nurroin
PasuruanDev

Like cat but but doesn't hate pandas | Creat something out of nothing with pure power of logic