Penggunaan Persona dalam Pembuatan Desain
Halo pembaca medium kami yang hebat dan keren, Saya Ryan, salah satu Hacker dari kelompok PDB+R, dalam tulisan kali ini saya akan membahas mengenai Persona.
Definisi dan Konsep
Persona adalah sebuah representasi pengguna dalam bentuk individu imajiner yang memuat rangkuman singkat mengenai karakteristik, pengalaman, tujuan, tasks, pain points, dan kondisi lingkungan pengguna yang sebenarnya.
Dengan melibatkan pengguna pada step awal pengembangan aplikasi, bisa memudahkan pembuatan aplikasi ke-depannya. Dikarenakan, jika ada masalah dalam pendefinisan bagaimana sebuah aplikasi dijalankan akan langsung diperbaiki, tidak menunggu aplikasinya menjadi besar terlebih dahulu. Persona sendiri bisa berisi :
- Identitas Pengguna, seperti nama dan foto yang merepresentasikan pengguna sesungguhnya. Komponen ini bertujuan untuk memberikan gambaran fisik target pengguna untuk produk yang kita buat.
- Data Demografi, seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain. Komponen ini menjadi pedoman bagaimana produk yang dibuat dapat sesuai dengan kondisi pengguna tersebut.
- Behaviors, yaitu representasi sifat-sifat pengguna yang akan menggunakan produk kita.
- Needs/Goals, merepresentasikan kebutuhan dan tujuan pengguna.
- Pain Points, yaitu berbagai permasalahan yang pengguna hadapi.
Keuntungan
- Bisa menjadi validasi aplikasi yang dibuat dengan mengulas dari kebutuhan di dalam persona terhadap sistem aplikasi yang telah dibuat.
- Bisa menjadi inspirasi desain dari software secara backend dan frontend.
- Developer bisa berfokus kepada pemenuhan kebutuhan dari tiap user.
- Pembuatan aplikasi lebih berfokus pada bagaimana aplikasi akan digunakan, daripada bagaimana agar mudah bagi stakeholder.
- Bisa menjadi alat agar developer lebih memahami keinginan client .
- Mendorong agar stakeholder lebih memperhatikan client.
Implementasi pada Kelompok Kami
Pada proyek yang dikerjakan oleh Kelompok kami yaitu SISIDANG-NG ada 3 persona yang menunjukkan tipe-tipe user yang akan menggunakan SISIDANG-NG.
Yang pertama adalah sekretariat. Sesuai yang ada pada gambar, pada sistem yang kita buat, seorang sekretariat ingin agar sistem yang ada berjalan sesuai dengan keinginan dan tidak ada data yang miss atau hilang. Selain masalah data, dijelaskan juga alur bagaimana sistem yang ada sebelum dilakukan pembuatan aplikasi ini atau secara offline. Selain itu juga ada frustasi yang disampaikan yang bisa dilihat pada penggunaan teknologi sebelumnya seperti adanya kemungkinan langkah yang terlupa dan jika ingin melakukan sesuatu harus ada pemberitahuan agar tahu harus apa.
Yang kedua adalah dosen. Sesuai yang ada pada gambar, dosen dalam sistem dibuat berperan penting untuk menyetujui sidang. Sehingga pada sistem yang dibuat tidak hanya menampilkan jadwal sidang, tetapi diberikan juga jadwal pribadi agar tahu apakah sidang bentrok dengan jadwal pribadi yang ada. Selain itu juga ada frutasi yang disampaikan diantaranya adalah gagal login ke dalam sistem, dan juga gagal menyetujui suatu sidang.
Yang terakhir adalah mahasiswa. Mahasiswa disini dalam sidang terkendala oleh alur sidang yang cukup rumit. Karena kerumitan yang dialami bisa menjadi stressor baru, padahal dalam mendekati sidang pun stressnya sudah sangat tinggi diakibatkan oleh skripsi. Oleh karena itu, sistem sidang harus dibuat lebih sederhana dalam alurnya.
Dalam membuat sebuah sistem agar tidak terlalu berfokus pada kemauan stakeholder dan lebih sesuai dengan fungsi aplikasi yang diinginkan dibuat persona. Dalam pembuatan persona kita juga harus menentukan siapa saja pengguna yang akan menggunakan aplikasi yang dibuat. Dengan adanya persona developer dan stakeholder berfokus kepada kebutuhan user dan fitur-fitur yang kurang membantu kebutuhan bisa dikesampingkan lebih dahulu pada awal pembuatan aplikasi.
Oke deh gan, sepertinya tulisan dari saya mengenai Persona segini dulu, semoga kalian ke-depannya semakin tertarik dengan tulisan dan kelompok kami :)
