TeDeDeh dalam Software!

Luqman Iffan Windrawan
PDB+R
Published in
2 min readApr 18, 2019

Halo teman-teman, kembali lagi bersama saya, Luqman!

Kali ini, saya akan menjelaskan mengenai Test Driven Developement, atau disingkat menjadi TDD!

Bukan Teh Dedek ya…

Apa Itu TDD?

Test Driven Development adalah sebuah metode pengembangan software, di mana test dibuat terlebih dahulu sebelum code-nya sendiri. Setelah code ditulis, code tersebut akan di-refactor sebanyak yang dibutuhkan untuk dapat melewati test. Test ini digunakan untuk memeriksa fungsionalitas dari code yang dikembangkan.

Code Coverage adalah salah satu tujuan dari TDD. Code coverage adalah hasil dari test pada tiap baris code.

Berikut adalah tahapan-tahapan pada TDD:

  1. Tulis test
  2. Jalankan test
  3. Cari test yang gagal
  4. Ubah (dan refactor) code agar test bisa terlewati
  5. Ulangi dari langkah 2

Kenapa TDD?

Pada teknik pengembangan tradisional, sebuah user story dipilih lalu dikembangkan sebelum test dilakukan. Dalam kata lain, proses coding dilakukan sebelum testing. Kekurangan dari teknik ini adalah kita tidak bisa menemukan error sampai fungsionalitas tersebut selesai dikembangkan. Dengan TDD, kita bisa melakukan iterasi test untuk menemukan error pada code dan mencegah kita melewati suatu skenario ketika fungsionalitas tersebut selesai.

TDD mempunyai berbagai kegunaan:

  • Pada TDD, test yang dilakukan bersifat otomatis sehingga menghemat waktu
  • Test dibuat untuk semua bug. Semua test akan dijalankan setiap kali sebuah bugfix terlaksana agar tidak ada bug yang muncul kembali’
  • Waktu yang diperlukan untuk regression test bisa disingkat karena test sudah dibuat di awal
  • Kualitas code yang bagus lebih terjamin
  • Code coverage yang bagus lebih terjamin karena pembuatan test diikuti dengan perubahan minimum code setelah test dijalankan

Yap, itu saja dari saya untuk sekarang ya teman-teman. Semoga bisa bermanfaat!

Referensi

https://blog.testlodge.com/what-is-tdd/

--

--