Cerita Awardee LPDP Italia (1)

Cerita mengenai pengalaman perkuliahan & kehidupan salah satu mahasiswa Indonesia di Italia: Krisna Leo Parista (PK-58 LPDP, Jurusan Management of Built Environment, Politecnico di Milano).

Sumber: Instagram (https://www.instagram.com/little_krishna21/)

Halo, perkenalkan, nama saya Krisna Leo Parista. Sebelumnya, saya berdomisili di Tangerang dan menempuh studi S1 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Saya sempat bekerja beberapa tahun sebagai Arsitek di dua perusahaan developer swasta. Terima kasih kepada LPDP, saat ini saya dapat melanjutkan studi S2 di Politecnico di Milano, Italia, jurusan Management of Built Environment.

Pertama kalinya berfoto di depan Kampus Politecnico di Milano-Leonardo.. Grande !!! (great !!!)

Memilih Jurusan Kuliah & Memilih Italia

Politecnico di Milanno, atau nama bekennya Polimi, adalah Universitas yang bergengsi di Italia khususnya untuk jurusan architecture, design, and engineering. Tuition fee pun cukup terjangkau yaitu EUR 3,500 @ tahun (total EUR 7,000 untuk 2 tahun). Harga terjangkau ini dikarenakan biaya pendidikan banyak yang ditanggung oleh pemerintah Italia, seperti halnya baru-baru ini beberapa perkuliahan di Jerman digratiskan. Anyway, Berikut ulasan peringkat QS University Rankings untuk Polimi:

QS University Rankings

Universitas : Politecnico di Milano ; jurusan : Management of Built Environment

Source : http://www.topuniversities.com/subject-rankings/2016

Gimana, keren kan ? ☺

Mendaftar kuliah di Italia (Khususnya Politecnico di Milano)

Untuk teman-teman dengan background Urban Planning, Arsitek, Teknik Sipil, dan khususnya tertarik dengan jurusan Management of Built Environment, silahkan klik link berikut untuk how to apply. Secara general, selain persyaratan administrasi, hal yang perlu diperhatikan adalah Letter of Recommendation, Letter of Motivation, Language Proficiency (IELTS 6.0).

Polimi menawarkan scholarship, seperti gold, silver, platinum. Mahasiswa yang menerima scholarship akan hanya membayar non refundable administrative gee sebesar EUR200. Untuk lebih detailnya bisa dilihat di link berikut.

Hidup di Milan

Saya tinggal di Milano, kota mode dimana hampir semua penduduk baik lokal maupun imigran terlihat fashionable dan ‘keren’. Jika kita menyukai seni, desain, arsitektur, budaya, traveling, fashion, sepakbola Italia, culinary seperti aneka pasta, pizza, keju, cokelat, gelato kopi, wine, maka kamu pasti bahagia hidup di Italia! ☺ Namun, kita juga harus tetap berhati-hati saat berada di tempat umum & menjaga barang bawaan pribadi dengan seksama ;)

In general, menurut saya orang Italia sangat passionate, relax, dan fashionable. Agar dapat berbaur, kita harus openminded, confident, dan adaptable. Ada baiknya juga jika kita menguasai Basic Italian Language karena penduduk Italia memiliki pride yang tinggi akan bahasa dan budayanya. Jika kita menunjukkan usaha untuk berbahasa Italia, mereka akan respect kepada kita.

Bersama flatmate Mexican dan Italian= fashionable is a must ! ☺

Selain itu, sebagai mahasiswa Indonesia ada baiknya jika kita aktif di Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Italia karena disanalah wadah berkumpulnya mahasiswa Indonesia untuk berbagi informasi dan pengalaman.

Sebagai awardee LPDP, tentu diharapkan menjadi aktif dan berkontribusi dimanapun kita berada dan menjaga tali silaturahmi. Saat persiapan menuju dan sesampainya di Milan, saya banyak ditolong oleh awardee LPDP Italia mengenai berbagai macam informasi sampai dengan mengurus administrasi. Dan tentu saja, hal ini menjadi warisan dari generasi ke generasi bahwa kita memiliki responsibility untuk saling jaga dan tolong Mahasiswa Indonesia di Italia pada umumnya, dan Awardee LPDP di Italia pada khususnya.

Photo 1 : bersama Addina Faizati dan Al khansa (rekan LPDP dan juga PPI Milano) di Parco Sempione, Milano
Photo 2 : Bersama sebagian rekan PPI Milano — Diambil dari Instagram PPI Milan

Cerita tentang Perkuliahan

Saat ini saya sudah menjalai perkuliahan selama dua bulan. Berbeda dengan di Indonesia, di Polimi, Professor tidak peduli dengan absen, yang penting adalah harus hadir midterm exam dan final exam which is quite scary. Ajaibnya, tanpa paksaan absen, kelas selalu saja penuh dan hampir semua mahasiswa lokal dan internasional serius dengan studinya. Menurut saya pribadi, kuliah di Polimi cukup berat dan banyak sekali tugas.

Photo : Suasana Break di sela-sela perkuliahan Evaluation Management & Real Estate

Sebelum memulai perkuliahan, basically kita harus membaca modul kuliahnya karena rata-rata Professor mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap mahasiswanya termasuk menjadi aktif di kelas.

Tipikal perkuliahan di jurusan saya, sangat mementingkan definisi dan teori sebelum praktek. Professor selalu menekankan pentingnya confidence dan pemahaman akan segala sesuatu. Untuk mata kuliah yang sama, dalam satu hari bisa terbagi dua: 4 jam teori dan 4 jam praktek (total = 8 jam full). Kira-kira seperti itulah beratnya perkuliahan di Polimi, well it’s challenging, though

Tips kuliah dari saya adalah selalu aktif di kelas, jangan malu untuk bertanya maupun merekam suara Professor via recorder HP saat perkuliahan berlangsung. Selain itu harus pandai mengatur waktu karena banyak sekali godaan bersosialisasi & traveling dengan harga yang terjangkau. Godaan tersebut cukup berbahaya untuk kelangsungan studi. Sangatlah penting untuk mempersiapkan rencana studi dengan baik agar dapat lulus tepat pada waktunya.

Kurang lebih sekian sharing pengalaman dari saya, jika ada pertanyaan lebih lanjut silahkan kontak saya di krisna.parista@gmail.com atau add linked in saya di Public Profile https://id.linkedin.com/in/krisna-leo-parista-6582017b. Salam Awardee! ☺

--

--