Ceritaku Switch Career Dari Internship Front End ke UI/UX Designer

Aidil Arief Aris
Pegadaian Design
Published in
5 min readAug 9, 2023

Switch career berarti melakukan pergantian dalam karir, bisa pindah industri atau bisa tetap di industri yang sama tapi posisi karir yang berbeda, biasanya ada beberapa alasan yang sering digunakan oleh orang-orang yang melakukan switch career, misalnya ingin fleksibilitas dalam bekerja atau keinginan untuk berkembang.

Saya ingin berbagi cerita saya yang awal intern sebagai Front-End selama 3 bulan, lalu mengikuti Intern menjadi UI/UX Designer di Pegadaian, serta tantangan yang saya dapatkan. Lalu saya akan menyampaikan mengenai memotivasi saya untuk menjadi UI/UX Designer, serta perbedaan UI/UX Designer dan Front-end Developer. Lumayan banyak yang bertanya tentang hal ini, terutama setelah mengetahui bahwa sebelumnya menjadi Intern Front-End malah ganti Intern UI/UX Designer.

Meninggalkan Intern Front-End Developer

Saya menjadi Front-End Developer karena tuntutan dari pihak kampus untuk menyelesaikan magang untuk semester 7 menghadapi skripsi, butuh 3 bulan untuk menempuh dan belajar menjadi Front-End Developer.

Ada banyak yang saya pelajari sebagai Front-End dari belajar tampilan interaktif dalam bentuk website ataupun mobile. Untuk pengembangan sebuah website saya pelajari sebuah tampilan telah sesuai atau belum dengan desain awal dan tepat sesuai dengan fungsionalnya, lalu saya juga belajar pengembangan design dan meningkatkan User Experience (UX) dapat digunakan oleh user dengan baik dan mudah.

Saya sendiri beberapa kali menghadapi kendala sebagai Intern Front-End. Salah satunya kendala yang saya alami adalah terlalu lambat untuk mengikuti dan mempersiapkan coding. Saya merasa tidak memiliki kemampuan di bidang ini dan sering membuat tim saya merasa lambat, oleh sebab itu saya memutuskan untuk mencari dan mencoba kesempatan lainnya, yaitu UI/UX Designer.

Cara menjadi Intern UI/UX Designer

Awalnya, saya mencari tahu apa itu UI/UX Designer dari Media sosial yang sering muncul di homepage Instagram dan Tik Tok. Dari situ, ada ketertarikan terhadap UI/UX Designer. Lalu, saya belajar dari Youtube dan mencari tahu apa saja yang harus dipelajari sebelum menjadi UI/UX Designer. Ternyata, ada beberapa kesamaan yang saya pelajari dulu sebagai Front-End Developer dari sisi mengimplementasi design lalu mempelajari User Experience (UX).

Jadi, saya memutuskan untuk mengubah karir saya yang awalnya sebagai Front-End menjadi UI/UX Designer, sehingga saya ingin mencari program belajar melalui bootcamp untuk memperdalam sebagai UI/UX Designer.

Beruntunglah, saya mengikuti program magang BUMN bernama Magenta. Kalo teman-teman belum tahu Magenta sini saya kasih tau!.

Magenta (Magang Generasi Bertalenta) adalah program yang diadakan oleh BUMN untuk mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi. Di program ini kamu akan mendapatkan pengalaman bekerja di perusahaan BUMN. Kalo ditanya rasanya bisa diterima magang di BUMN, rasanya seperti impian yang bisa terwujud menjadi nyata. Rasanya senang banget bisa masuk di keluarga baru di Pegadaian Tim UI/UX Designer.

Ekspektasi vs Realita Intern UI/UX Designer

Saya sering melamar pekerjaan menjadi UI/UX Designer, tetapi beberapa kali gagal dan bahkan tidak diterima karena kurangnya pengalaman sebagai UI/UX Designer. Lambat laun saya mendapatkan pekerjaan pertama saya sebagai UI/UX Designer internship dan teman-teman bisa lihat artikel pertama saya yang awal saya menjadi UX Internship di Pegadaian.

Selain itu, ada beberapa hal yang tidak saya duga ketika masuk tim UI/UX, contohnya yang saya pikirkan awalnya orang-orang di tim pada serius dan kaku dalam pekerjaannya. Ternyata dugaan saya salah! orang -orang di tim tidak sekaku yang saya pikirkan. Banyak moment bercanda dan ngobrol bareng selama bekerja. Selain itu saya ikut serta untuk membuat konten yang bermanfaat untuk Instagram dan Medium. Sementara itu dari segi pekerjaan, saya juga tidak menduga satu hal lagi.

Saya pikir, ketika saya masuk menjadi Intern UI/UX Design banyak hal terkait UI/UX Design yang akan saya pelajari, tetapi realitanya saya difokuskan untuk memilih 1 role yang dalam lingkup UI/UX Design. Pada akhirnya saya pun memilih untuk mempelajari tentang UX Writing.

Front-End Developer vs UI/UX Designer

Ini juga sering ditanyakan sih emang apa sih perbedaan Front-End dan UI/UX Design?. Perbedaan yang saya rasakan tidak terlalu banyak sih karena sebagai Front-End dan UI/UX Design sama-sama meningkatkan dan mengembangkan fungsional tampilan untuk User Experience (UX). tapi kalo teman-teman perhatikan lebih detail lagi ternyata ada beberapa loh perbedaannya!.

UI/UX Designer biasanya memutuskan konten dan alur dari sebuah produk yang menggabungkan ke dalam wireframe atau mock-up dan biasanya baru di tahap tes dan dirasakan user hanya sedikit. Sedangkan Front-End Developer itu sering menyatukan semua informasi yang terdapat di dalam mock-up dan menerjemahkannya ke dalam bahasa koding sehingga menghasilkan interface yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh user.

Yang Mau Switch Career

Saran dari saya adalah apapun itu jangan takut memulai karena, jika terjadi kegagalan dalam menemukan karir yang tidak sesuai tidak masalah!.

Contoh yang pernah saya alami, sebelum menjadi UI/UX Design banyak sekali tantangannya. Saya merasa takut ilmu saya saat menjadi front-end menjadi sia-sia, namun kenyataannya hal tersebut malah membantu saya untuk menjadi ui/ux designer.

Pokoknya buat kamu yang mau pindah karir keyakinan diri adalah kunci. Seperti saya lakukan, saya mencari tahu apa yang kurang dari diri saya dan mengubah sudut pandang saya dalam memilih karir yang saya inginkan. Buat teman-teman yang mau pindah karir dan mau belajar untuk mendapatkan magang bisa lihat website Magenta.

Kalo teman-teman mau tahu lebih banyak tentang UI/UX Design Pegadaian pantengin artikel dari kami yaa.

Penutup

Mungkin itu sedikit yang bisa saya ceritakan pengalaman saya menjadi pindah haluan yang awalnya Intern Front-End Developer menjadi Intern UI/UX Designer, bila merasa ada yang ingin ditanyakan silahkan kunjungi Linkedin saya mungkin bisa kita diskusi disana dan terima kasih sudah membaca sampai sini :)

--

--