Asesmen

Sihol Marito Butarbutar
Pengajar Belajar
Published in
2 min readApr 19, 2023

Kata “asesmen” tidak asing lagi bagi guru. Dikutip dari halaman pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id

Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik, yang hasilnya kemudian digunakan sebagai bahan refleksi serta landasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Berdasarkan jenisnya, asesmen dibagi menjadi 3:

Asesmen sebagai proses pembelajaran (Assessment as Learning)

Biasanya dilakukan di awal unit pembelajaran untuk mengetahui prior knowledge dan kesiapan murid. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest atau bisa juga dengan mengisi survey dari guru.

Pada Kurikulum Merdeka, asesmen ini dikatakan sebagai ADA (Asesmen Diagnostik Awal). ADA bukan hanya bertujuan untuk mengetahui kognitif siswa saja, melainkan juga nonkognitif. Itulah sebabnya ADA dapat bertujuan untuk mengetahui keadaan emosi, psikologis, kesehatan, kondisi keluarga maupun media belajar murid.

Data yang didapatkan dari ADA diharapkan dapat menjadi bekal bagi guru untuk mempersiapkan murid memasuki unit pembelajaran. Guru dapat memodifikasi unit pembelajaran yang telah dirancang dengan menyesuaikan berdasarkan ADA yang telah diperoleh.

Asesmen untuk proses pembelajaran (Assessment for Learning)

Asesmen ini dilakukan pada saat murid sedang melakukan proses pembelajaran. Di tengah-tengah proses pembelajaran unit, guru mengambil data untuk mengetahui pemahaman murid mengenai unit yang sedang dipelajari. Jenis asesmen ini biasa dinamakan formatif.

Formatif sendiri diharapkan dilakukan lebih dari satu kali. Dengan demikian, guru dapat mengevaluasi perkembangan pemahaman murid sebelum menuju tujuan akhir unit yaitu Sumatif.

Ada baiknya guru segera memberikan umpan balik agar murid dapat mengevaluasi dirinya sendiri dan mempersiapkan diri menuju formatif selanjutnya. Ingat, formatif harus berhubungan dengan sumatif.

Asesmen pada akhir proses pembelajaran (Assessment of Learning)

Seperti namanya, asesmen ini dilakukan pada akhir pembelajaran unit. Asesmen ini dinamakan dengan Sumatif.

Sumatif hanya dapat dilakukan jika rangkaian formatif telah selesai dan guru yakin bahwa murid sudah memahami pembelajaran serta siap untuk Sumatif. Itulah sebabnya tujuan akhir dari unit pembelajaran adalah tercapainya kompetensi yang diharapkan pada sumatif.

Bagaimana menyusun Asesmen?

  1. Backward by Design. Asesmen yang baik disusun sebelum memulai unit pembelajaran. Setelah mempelajari CP dan TP, maka guru perlu merancang Sumatif atau penilaian akhir sehingga memiliki tujuan dalam penyusunan rangkaian kegiatan pembelajaran di sepanjang unit.
  2. Menyusun rubrik. Asesmen diharapkan bukan hanya sebagai media untuk pemenuhan administrasi saja. Asesmen diharapkan dapat menjawab tujuan pembelajaran. Oleh karena itu perlu adanya suatu ukuran yang dapat memasilitasi tercapainya tujuan pembelajaran tersebut. Itulah sebabnya dibutuhkan rubrik guna otentisitas dari asesmen tersebut.
  3. Formatif untuk menunjang sumatif. Formatif diharapkan dapat menjadi rangkain menuju sumatif. Namun formatif bisa juga dijadikan sebagai “pemanasan” menuju sumatif.
  4. Disusun sebelum memasuki unit. Jika dalam pengambilan ADA ditemukan masalah yang mungkin menghambat proses pembelajaran yang telah disusun, maka guru dapat segera memodifikasi tanpa menghambat proses belajar. Hal ini dikarenakan rancangan pembelajaran telah disusun sebelum pelaksanaan unit.
Contoh rencana asesmen

Sumber:
ditsmp.kemdikbud.go.id/
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/
Buku Panduan Pembelajan dan Asesmen

--

--