Guru Muda Bisa Apa?

Ani Handayani
Pengajar Belajar
Published in
3 min readJul 27, 2023

--

Menjadi guru muda mungkin pernah merasakan diremehkan. Diremehkan oleh siswa, orangtua siswa atau bahkan sesama guru. Hal ini terjadi karena beberapa hal seperti kurangnya pengalaman, kurangnya wibawa, dan kompetensi yang kurang. Pengalaman diremehkan pernah saya sendiri rasakan saat menjadi guru baru. Siswa yang sengaja menunjukan perilaku tidak sopan dan seenaknya sendiri dengan tujuan memancing amarah, orangtua siswa yang mengatur guru dan rekan guru yang tidak melibatkan guru muda dalam pengambilan keputusan. Namun di sisi yang lain, ketika ada pekerjaan tambahan yang cukup merepotkan seperti panitia sebuah acara, guru muda yang diminta untuk melakukannya. Realita tersebut mungkin lumrah terjadi dibanyak sekolah.

Photo by Element5 Digital on Unsplash

Di sisi yang lain, guru muda juga memiliki keunggulan. Pertama, guru muda yang merupakan generasi Y atau generasi Z ini memiliki karakteristik mahir dengan dunia digital. Dengan karakteristik tersebut, guru muda lebih mampu menciptakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi seperti multimedia interaktif. Kedua, guru muda lebih mudah dekat dekat siswa karena siswa lebih nyaman berinteraksi dengan guru yang usianya tidak terlalu terpaut jauh. Ketika bercerita tentang kehidupannya, siswa merasa guru muda lebih dapat memahami mereka karena guru muda biasanya tidak langsung melakukan judgement. Ketiga, guru muda lebih update dengan berita, jokes, atau topik yang sedang tranding sehingga siswa merasa guru muda lebih relate dengan siswa.

Guru muda memiliki tantangan namun juga ada keuntungan. Hal yang terpenting bukanlah mengeluh pada keadaan saat merasa diremehkan dan tetap rendah hati meski guru muda memiliki kelebihan. Guru yang baik adalah guru yang bukan hanya terus mengajar, namun juga terus belajar. Berikut beberapa hal yang dapat dipelajari sebagai guru muda agar guru muda menjadi lebih baik lagi.

1. Mengikuti Pelatihan/Seminar/Webinar

Pelatihan/seminar banyak tersedia mulai dari gratis sampai yang berbayar. Beberapa diantaranya dapat di akses di Instagram pengajarbelajar.id, ruang_bergerak, web Guruinovatif.id, e-guru.id dan masih banyak lagi. Pelatihan tersebut sangat diperlukan untuk kemajuan pembelajaran mengingat zaman semakin berkembang dan sebagai guru kita harus dapat relevan dengan kemajuan zaman.

2. Membaca buku

Menjadi guru harus memiliki pengetahuan yang luas, salah satunya dengan membaca buku. Tak jarang siswa menanyakan hal-hal kritis yang membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang sebuah isu. Salah satu contohnya, pada saat guru mengajar tentang bagaimana pergaulan berdampak pada sikap dan perilaku remaja dan mengajarkan siswa untuk memilih teman yang dapat memberikan dampak positif. Kemudian, siswa menanyakan apa yang harus ia diperbuat karena di pelajaran PPKn mengajarkan bahwa tidak boleh memilih-milih teman. Hal tersebut dapat dijawab dengan bijak jika kita sebagai seorang guru memiliki pengetahuan yang luas.

3. Belajar bahasa inggris

Bahasa inggris adalah Bahasa internasional. Bagi guru yang tidak mengajar pelajaran Bahasa inggris, memiliki pengetahuan dasar dalam berbahasa inggris sangatlah penting. Guru akan mendapatkan banyak manfaat ketika memahami dasar-dasar berbahasa inggris. Pengetahuan akan jauh lebih luas karena banyak referensi bacaan dalam Bahasa inggris. Selain itu, guru tetap dapat berinteraksi dengan siswa yang lebih lancar berkomunikasi dalam Bahasa inggris.

4. Belajar teknologi baru

Kemajuan teknologi sangatlah pesat. Sebagai guru, belajar teknologi baru adalah sebuah kewajiban agar tidak tertinggal zaman. Seperti penggunaan platform, penggunaan media pembelajaran, metode pembelajaran yang efektif dan lain sebagainya.

5. Memanfaatkan media sosial dengan maksimal

Seorang guru harus dapat membangun personal branding yang positif, salah satunya dapat memanfaatkan media sosial. Ini dapat dilakukan dengan mengunggah hal-hal yang positif, seperti kata-kata yang membangun, pengalaman berharga dan nilai-nilai hidup yang dapat menginspirasi orang lain. Selain itu, guru juga dapat memberikan tugas atau project yang dapat diunggah di akun sosial media siswa. Hal ini mengajarkan pada siswa pemanfaatan media sosial secara positif. Manfaat lain yaitu untuk membangun kedekatan dengan siswa dengan mengomentari unggahan siswa, membalas instagram story siswa dsb.

6. Mengasah public speaking

Berbicara di depan publik dengan mengajar materi adalah salah satu tugas utama seorang guru. Namun tidak dapat di pungkiri bahwa berbicara di depan publik memerlukan keahlian. Jika tujuannya hanya membagikan ilmu tanpa ada teknik berbicara yang tepat maka dapat membuat siswa mengantuk dan bosan. Maka dari itu public speaking harus dipelajari dan dikembangkan agar siswa dapat mengerti apa yang disampaikan serta antusias dalam mendengarkan. Guru dapat belajar tentang public speaking melalui YouTube, buku dan pelatihan.

Semua hal tersebut tidak menjamin orang lain lebih menghargai guru muda, karena tujuannya bukan untuk dihargai, namun untuk menjadi guru muda yang berkualitas. Dihargai atau tidak oleh orang lain adalah hal yang tidak dapat kita kontrol. Fokus kita adalah melakukan apa yang dapat di kontrol, yaitu belajar menjadi seorang guru yang terus bertumbuh menjadi lebih baik.

--

--