Konsep Pendidikan Jiwa Merdeka Ki Hajar Dewantara

Taufik Hendratmoko
Pengajar Belajar
Published in
3 min readMay 3, 2023

Perumusan tujuan pembelajaran idealnya mampu menampung aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai dengan pandangan hidup suatu Negara. Ki Hajar Dewantara merupakan salah seorang tokoh pendidikan di Indonesia yang memiliki beberapa pemikiran tentang pendidikan yang Khas Indonesia. Diantara pemikiran beliau salah satunya membahas mengenai konsep pendidikan jiwa merdeka. Konsep pendidikan jiwa merdeka terkandung nilai-nilai penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia kedepan. Pada tulisan ini menyajikan bahasan konsep pendidikan jiwa merdeka Ki Hajar Dewantara.

Biografi Singkat Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara, yang semula memiliki nama kecil Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara seperti yang kita kenal sejak tahun 1922. Beliau dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dari keluarga bangsawan Yogyakarta (cucu Pakualam III). Ki Hajar Dewantara wafat di Yogyakarta pada tanggal 26 April 1959 pada umur 69 tahun.

Ki Hajar Dewantara ialah seorang aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia yang multitalenta. Beberapa profesi yang pernah digeluti selama hidupnya diantaranya yaitu watrawan, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda (Mudyahardjo, 2012:288). Beliau adalah pendiri Perguruan Tamansiswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.

Tanggal kelahirannya yaitu tanggal 2 Mei, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagian dari semboyan hasil pemikirannya yaitu tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Selain itu namanya juga diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun emisi 1998. Beliau dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Sukarno, pada 28 November 1959.

Konsep Pendidikan Jiwa Merdeka
Ki Hajar Dewantara (KHD) salah seorang tokoh pendidikan di Indonesia yang memiliki beberapa pemikiran tentang pendidikan. Pemikiran mengenai pendidikan tersebut diantaranya yang akan menjadi bahasan utama artikel ini ialah pendidikan jiwa merdeka.

Tujuan Pendidikan dalam pemikiran KHD ialah memerdekakan hidup dan kehidupan anak, lahir dan batin. Teori jiwa merdeka, memandang bahwa tujuan pendidikan pada hakikatnya ialah memerdekakan hidup, dan kehidupan anak baik lahir maupun batin (Kuswandi, 2005: 298). Seseorang yang merdeka sudah barang tentu memiliki jiwa merdeka. Sedangkan jiwa itu memiliki unsur cipta, rasa, dan karsa. Kalaupun jiwa itu merdeka sudah barang tentu merdeka cipta, rasa, dan karsanya. Menurut KHD, jiwa merdeka adalah cara berpikir yang positif, berperasaan luhur dan indah, dan berkemauan mulia (Hadiwijoyo, 2016:25). Berdasarkan keempat sumber nilai jiwa merdeka hasil buah fikir KHD, teridentifikasi sejumlah nilai untuk tujuan pendidikan sebagai berikut ini.

Tabel: Nilai dan Deskripsi Pendidikan Jiwa Merdeka

Melalui cara berpikir yang positif, berperasaan yang luhur dan inilah, berkemauan yang mulia, akan menghasilkan perbuatan yang terpuji yaitu perbuatan yang berguna bagi diri sendiri, bagi Tuhannya, bagi sesama manusia, serta bagi kelestarian dan perkembangan alam sekitar. Implikasinya seorang guru senantiasa memberi arahan dan tuntunan kepada anak didiknya untuk kemajuan jiwa dan raganya sesuai kodratnya, bukan semata-mata pendidikan hanya demi mendapatkan pekerjaan di masa depan

Implikasi Konsep Pendidikan Jiwa Merdeka KHD terhadap Tujuan Pembelajaran
Pada komponen tujuan pembelajaran, konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang berupa teori jiwa merdeka memberikan implikasi bahwa penetapan tujuan pembelajaran juga harus mencakup hal yang berkaitan tentang memerdekakan hidup, dan kehidupan anak baik lahir maupun batin. Nilai-nilai dalam pendidikan jiwa merdeka seperti cara berpikir yang positif, berperasaan luhur dan indah, dan berkemauan mulia dapat dimasukan dalam desain pembelajaran, bagian komponen tujuan pembelajaran.

Penutup
Tujuan pembelajaran selayaknya mampu menampung aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai dengan pandangan hidup suatu Negara. Konsep pendidikan jiwa merdeka merupakan salah satu alternatif yang bisa diterapkan dalam penetapan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan pandangan hidup masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan konsep pendidikan jiwa merdeka terkandung nilai-nilai penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia kedepan.

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023
Taufik Hendratmoko

--

--

Taufik Hendratmoko
Pengajar Belajar

an instructional designer • 70% bookworm & 30% bibliophile 😎