MENGENAL IPA TERINTEGRASI (INTEGRATED SCIENCE)

Anetta Mutiara
Pengajar Belajar
Published in
3 min readFeb 20, 2023

IPA atau sains merupakan salah satu mata pelajaran yang interdisipliner. Banyak kemajuan di sekitar kita dipengaruhi oleh ilmu sains, mulai dari pembuatan makanan yang kita makan, barang-barang yang kita gunakan di sekitar kita, hingga keseimbangan lingkungan yang kita tempati.

Jika kita pernah mendengar mata pelajaran IPA Terpadu di SMP, maka itu merupakan sebuah cara untuk menyatukan konsep sains fisika, kimia, biologi, dan kebumian agar peserta didik mengenal IPA sebagai konsep yang saling berkesinambungan sebelum benar-benar memilih jurusan IPA ketika SMA. Lantas, apa itu IPA terintegrasi (Integrated Science)?

Pembelajaran di kelas
Photo by Taylor Flowe on Unsplash

IPA terintegrasi merupakan cara mengolaborasikan ilmu-ilmu IPA terpadu dengan hakikat IPA yang berupa keterampilan dan sikap ilmiah. IPA terintegrasi juga bisa mengintegrasikan karakter, potensi lokal, dan lain-lain. Jadi, bisa dibilang Integrated Science cakupannya cukup luas.

Karena itulah, tumpang tindih materi dalam Integrated Science bisa jadi efisien dan efektif untuk dibelajarkan; karena peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antara beberapa konsep; meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik; menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunia nyata yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memudahkan pemahaman konsep dan kepemilikan kompetensi IPA; membantu menciptakan struktur kognitif yang dapat menjembatani antara pengetahuan awal peserta didik dengan pengalaman belajar yang terkait, sehingga pemahaman menjadi lebih terorganisasi dan mendalam, serta memudahkan memahami hubungan materi IPA dari satu konteks ke konteks lainnya (Kemdiknas, 2005:2).

Berdasarkan gagasan tersebut, dapat dimengerti bahwa integrasi adalah alasan mengapa mata pelajaran di SD dijadikan tematik. Pembelajaran tematik merupakan penggabungan ataupun perpaduan dari beberapa mata pelajaran dalam lingkup Madrasah Ibtidaiyah (MI)/ Sekolah Dasar (SD), meliputi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Matematika (MM), Bahasa Indonesia (BI), Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) (Lubis, 2021: 7).

Contoh tema yang ada pada pembelajaran tematik SD kelas 5 adalah Lingkungan Sahabat Kita. Dari tema ini saja, ada banyak cabang ilmu yang bisa dikaitkan satu sama lain mengenai manusia dan lingkungan, perubahan lingkungan, pelestarian lingkungan, dan kegiatan berbasis proyek dan literasi. Adanya tema dapat mengikat berbagai konsep agar tetap berada dalam kompetensi dasar dan kompetensi inti dari berbagai disiplin ilmu yang dikaji dalam berbagai mata pelajaran, salah satunya seperti mengintegrasikan hubungan antara kondisi geografis Sungai Kapuas, Kalimantan Barat dengan rumah adat betang uluk palin yang dibangun tinggi untuk menghindari ancaman binatang buas, musuh, dan bencana banjir di tepi sungai Kapuas.

Di pelajaran IPA, jika diperhatikan memang banyak materi fisika, kimia, dan biologi saling beririsan di satu topik, misalnya pada gambaran besar Hukum Gravitasi Newton yang pada bidang astronomi berpotongan dengan gaya gravitasi yang menarik benda langit agar tetap berada pada garis edarnya. Gaya gravitasi juga berlaku pada prinsip kerja teknologi pesawat ulang-alik yang membuatnya dapat kembali ke atmosfer. Adapun salah satu jenis gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi, yaitu Geotropisme, yang menyebabkan arah akar tumbuhan dapat menuju ke pusat bumi.

Bahkan pada salah satu pengertian oleh Sam Barret, Integrated Science adalah Pembelajaran IPA dengan beberapa unsur keterpaduan, salah satunya careers yang nantinya dapat memberikan gambaran tentang pekerjaan (karier) apa yang berhubungan dengan konsep IPA yang dipelajari; Sehingga di kehidupan sehari-hari lahirlah STS (Science, tech, society), STEM (Science, tech, engineering, math) dan STEAM (Science, tech, engineering, art, and math), SETS (Science, environment, tech, social) atau Salingtemas, dll.

Sudut pandang ini sangat bisa digunakan sebagai muatan untuk membantu peserta didik memahami konsep IPA secara menyeluruh di dalam kelas. Kira-kira, bidang ilmu apa lagi yang bisa diintegrasikan dengan materi IPA di sekolah, ya?

Referensi :

Kemdiknas. 2005. Panduan Pembelajaran IPA Terpadu. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Depdiknas.

Lubis, Maulana Arafat; Azizan, Nashran. 2020. Pembelajaran Tematik SD/MI edisi pertama. Jakarta: Penerbit Kencana.

Wilujeng, Insih. 2020. IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya. Yogyakarta: UNY Press.

--

--