Pertanyaan atau Jawaban?

Halley Kuncoro, S.T., M.Pd.
Pengajar Belajar
Published in
3 min readJan 8, 2023

Dari judul di atas yang saya buat pasti Kamu mengira ini adalah sebuah pilihan antara pertanyaan atau jawaban, bisa memiliki pemikiran mana yang menurut kamu lebih baik, lebih dibutuhkan olehmu atau lebih suka yang mana antara pertanyaan atau jawaban.

Praduga kamu tidak salah kok, ini emang saya sengaja membuat judul ini untuk kamu pilih antara pertanyaan atau jawaban? namun saya sebenarnya ingin membahas kedua hal ini, yaitu: pertanyaan dan jawaban. Kedua hal ini saling melengkapi dan boleh dikatakan sangat dibutuhkan dalam aktivitas pembelajaran berlangsung.

Apa yang dimaksud dengan pertanyaan? mungkin Kamu berpikir “pertanyaan kok ditanya”. Pemikiranmu benar akan hal ini, mengapa pertanyaan kok ditanya? ini saya akan bahas menurut pemahaman saya. Arti kata pertanyaan menurut KBBI adalah sesuatu yang ditanyakan, arti kata tanya sendiri adalah permintaan keterangan (penjelasan) atau meminta supaya diberi tahu tentang sesuatu. Sedangkan arti kata dari jawaban menurut KBBI adalah tanggapan, balasan atau sahutan, tidak ada jawaban jika tidak ada pertanyaan.

Dalam proses aktivitas pembelajaran, pertanyaan ini menurut saya adalah yang lebih penting dari sebuah jawaban, karena tidak akan ada jawaban jika tidak ada pertanyaan. Bayangkan jika Kamu sedang mengajar di kelas tidak ada satupun pertanyaan, entah itu pertanyaan yang Kamu ajukan ke siswa atau pertanyaan dari siswa. Pertanyaan bisa muncul jika siswa terlibat di dalam pembelajaran. Saya selalu mengajukan pertanyaan kepada para siswa di kelas, ya walaupun terkadang tidak ada jawaban dari siswa. Jadi ibarat kata, nanya sendiri jawab sendiri.

Saya sering sekali mengajar kelas yang siswanya diam seperti patung, alias pasif, tidak merasa terlibat, tidak termotivasi, Pertanyaan menjadi suatu hal yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan suasana kelas tidak mati. Saya selalu melontarkan banyak pertanyaan kepada siswa, dan terkadang sering “memaksakan” siswa untuk jawab, dengan cara memanggil namanya atau saya biasa berkata saya tidak akan melanjutkan topik selanjutnya jika tidak ada yang jawab. Setelah berhasil saya mengajak siswa lain untuk bertanya. Oh ya!, hal ini saya selalu lakukan sewaktu mengajar, saya melemparkan pertanyaan, “adakah yang mau bertanya?” atau “Apakah kalian sudah paham”? memang kedua pertanyaan ini “tidak penting” seperti pertanyaan basa-basi saja. Setelah saya menanyakan dua hal ini, saya pindah ke pertanyaan yang esensial dalam pembelajaran.

Pertanyaan esensial ini wajib kita tentukan sebelum aktivitas pembelajaran dimulai, bila perlu masukkan ke dalam RPP/Lesson plan Kamu sebagai pengajar. Ini dapat membantu kita mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Dengan adanya pertanyaan, bisa dapat jawaban dari siswa, bila siswa bisa menjawab sudah berarti siswa sudah paham terlebih lagi, siswa banyak melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang muncul akibat dari jawaban-jawaban yang ada, hingga siswa paham dan dapat mengevaluasikan, mempresentasikan topik yang sedang dipelajarinya.

Saya suka sekali dengan pertanyaan yang muncul dan berkaitan langsung dengan topik pembelajaran atau bahkan pertanyaan dari siswa yang sangat sederhana, seperti ini “Bapak, mengapa kita tidak memakai rumus ini saja agar lebih cepat mendapatkan hasilnya?” atau “Bapak, mengapa kita tidak memakai bahan ini saja agar lebih murah dan hasilnya lebih baik?” dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang membuat kita sebagai guru itu menjadi berpikir kembali dan berefleksi. Ini semua disebabkan karena adanya pertanyaan esensial yang kita ajukan, lalu siswa menjawab dan kita bertanya lagi sampai mereka akhirnya mendapatkan jawaban dan berpikir untuk bertanya kembali agar mendapatkan jawaban dan hasilyang mereka inginkan. Ini bisa membangkitkan keterampilan berpikir kritis pada siswa.

Keterampilan berpikir kritis sangat diperlukan oleh siswa maupun guru di kelas. Salah satu hal yang diukur apakah seorang siswa memiliki keterampilan berpikir kritis yang baik adalah membuat pertanyaan yang esensial. Dari pertanyaan yang ada, bisa dapat jawaban dan akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai dan pasti siswa senang belajar.

Jadi kesimpulan saya, pertanyaan atau jawaban, manakah yang lebih penting? menurut saya pertanyaan, walau memang jawaban juga penting. Jika ada pertanyaan namun tidak ada jawaban, itu juga menjadi hal yang tidak baik. Tetapi pasti akan ada yang menjawab jika ada pertanyaan.

--

--

Halley Kuncoro, S.T., M.Pd.
Pengajar Belajar

I am an educator and love to share about my knowledge to everyone. Semoga bermanfaat!