Sosok Guru Ideal Ala Koro Sensei Dari Serial Anime Assasination Classroom

Wildan Abdul Kadir
Pengajar Belajar
Published in
9 min readFeb 10, 2023
Poster Anime Assasination Classroom

Halo teman pengajar disini penulis ingin memberikan informasi lagi tentang ilmu kependidikan, khususnya tentang ilmu kepengajaran yang mana nantinya akan bermanfaat bagi kita semua sebagai seorang pengajar di abad ke-21. Namun, artikel session ini berbeda daripada session — session sebelumnya. Di session ini berbeda karena pembahasannya yang sedikit di luar nalar hehehe. Kenapa di luar nalar? Ya karena penulis mengambil ilmu tentang kepengajarannya dari film animasi Jepang. Film animasi Jepang atau biasa kita kenal dengan istilah anime yang akan kita bahas di dalam artikel ini berjudul Ansatsu Kyoushitsu (Assasination Classroom).

Serial Anime Ansatsu Kyoushitsu dalam bahasa Indonesia yaitu “kelas pembunuh” merupakan sebuah animasi Jepang yang diadaptasi dari manga (komik) yang ditulis oleh Yusei Matsui. Anime ini menceritakan tentang seorang guru yang biasa dipanggil Koro-sensei yang memiliki kekuatan super dan berbentuk gurita karena sebuah percobaan ilmiah. Ia dikabarkan telah menghancurkan sebagian besar bulan hingga bulan berbentuk sabit. Selain mempunyai kekuatan super, ia juga seorang guru yang cerdas, baik, ceria, dan sedikit mesum. Ia kemudian dipilih menjadi wali kelas 3-E di SMP Kunugigaoka yang berisi siswa bermasalah dan terkenal dengan kemampuannya di bawah siswa di kelas lainnya, selain itu kelas 3-E ini juga terletak jauh di pegunungan terpisah jauh dari gedung sekolah utama yang ada di pusat kota.

SMP Kunugigaoka memiliki sistem yang sangat berbeda dengan sekolah — sekolah yang lain. Di dalam ceritanya, SMP Kunugigaoka memiliki sistem yang “memaksakan” peserta didiknya untuk mencapai nilai tertinggi di dalam pelajarannya, dan jika ada siswa nya yang gagal untuk mencapai nilai tertinggi dan bahkan nilainya dibawah rata — rata maka akan dikucilkan dan “dibuang” ke kelas 3-E ditempat dimana Koro Sensei mengajar.

Disini penulis tidak akan menceritakan panjang lebar tentang isi dari serial anime ini, namun ada sesuatu yang menarik yang bisa sama sama kita ambil pelajarannya untuk peningkatan kualitas mengajar kita sebagai pengajar yang adaptif di abad ke-21 ini.

Pelajaran pertama yang bisa kita ambil dari gaya mengajarnya Koro Sensei ialah, di dalam setiap pengajarannya ia selalu memberikan semangat dan motivasi ke setiap muridnya agar jangan menyerah dan percaya dengan kemampuan diri sendiri. Walaupun anak — anak didiknya berasal dari kelas 3-E yang mana kemampuan dari peserta didiknya itu dibawah rata — rata dari keseluruhan siswa di SMP Kunugigaoka, Koro Sensei tidak pilih — pilih dalam mengajar siswanya. Seperti contoh di dalam dialognya bersama salah seorang muridnya bernama Sugino yang gagal ketika ia berusaha melakukan pembunuhan kepada Koro Sensei dengan media Baseball.

Dan setelah itu Sugino merasa pesimis dengan kemampuannya dan tidak bersemangat dalam belajar, namun hal tersebut disadari oleh Koro-sensei. Saat jam istirahat dan Sugino sedang duduk di halaman, Koro-sensei pun menghampirinya dan Sugino menceritakan masalahnya. Berdasarkan perbincangan Koro-sensei dan Sugino diketahui bahwa sebelumnya Sugino merupakan salah satu siswa di kelas D. Akan tetapi karena nilai ujian akhirnya saat kenaikan kelas 3 menurun, dan Sugino pun di pindahkan ke kelas 3-E. Kelas 3-E sama sekali dilarang untuk mengikuti ektrakurikuler apapun oleh pihak sekolah dan gedungnya terpisah jauh dari gedung utama sekolah. Hal tersebut membuat Sugino merasa frustasi karena ia tidak dapat mengembangkan kemampuannya bersama teman-temannya di klub baseball sekolahnya.

Scene Koro Sensei menasehati Sugino

Berikut ini dialog yang menggambarkan Koro Sensei sedang menasehati Sugino di Ep.2 S.1 Menit ke 08:39–10:18 :

Koro-sensei : Sugino-kun, pose lemparan yang ku lihat kemarin, kau meniru pitcher profesional Arita kan? Tapi asal kau tau, tentakel ku selalu jujur. Dibandingkan dengan Arita susunan ototmu tidak sebaik dia.

Sugino : Apa maksudmu ?

Koro-sensei : Tubuhmu tidak akan bisa melempar secepat lemparan Akira, tak peduli sebanyak apapun kau menirunya, itu sangat mustahil.

Nagisa : Ke..Kenapa? Kenapa sensei bisa seyakin itu?

Sugino : Nagisa….

Nagisa : Apa karena kami siswa buangan? Apa karena kami di kelas terakhir kelas E? Jadi, sebenarnya kau tahu kan apapun yang kami lakukan sia-sia? ―――――

Sugino : Begitu ya. Sudah aku duga kalau bakat kita berdua berbeda.

Koro-sensei : Di sisi lain, siku dan pergelanganmu lebih hebat dibandingkan dengan Arita. Jika kau terus berlatih kau akan melampauinya. Perbandingan yang sensei buat dengan tentakel ini tak pernah keliru. Kemampuan mu itu tidak hanya satu.

Dari dialog tersebut poin utamanya ialah ketika Koro Sensei berkata “Jika kau terus berlatih kau akan melampauinya” kalimat tersebut memiliki maksud bahwa Sugino harus terus melatih kemampuannya, dan juga ia harus menghargai kemampuan yang ada pada dirinya sendiri tidak perlu iri dengan kemampuan orang lain, karena bisa saja suatu saat nanti kemampuannya dapat melebihi dari seseorang yang dikaguminya. Selain itu, Koro-sensei juga berkata bahwa “Kemampuan mu itu tidak hanya satu”, kalimat tersebut memiliki makna bahwasannya kemampuan Sugino tidak hanya itu-itu saja. Kemampuan tersebut akan muncul jika Sugino mau terus berusaha dan melatih terus kemampuan yang dimilikinya saat ini.

Selain itu, yang bisa kita ambil pelajarannya dari contoh dialog diatas ialah ketika kita menjadi seorang guru/pengajar, sudah seharusnya kita bisa memposisikan diri kita sebagai partner belajarnya. Dalam filsafat pendidikannya Ki Hadjar Dewantara yaitu Ing Madyo Mbangun Karso yang artinya yaitu seorang guru di tengah sebagai pelopor mencetuskan ide-ide kepada muridnya. Dan juga, posisi guru berada ditengah — tengah siswanya untuk memotivasi, menggugah semangat, kemauan dan niat.

Pelajaran kedua yang bisa kita ambil dari serial Anime Assasination Classroom adalah Koro Sensei dalam setiap pembelajarannya selalu menggunakan metode dan media pembelajaran yang interaktif dan kreatif guna untuk meningkatkan mutu belajar para peserta didiknya. Seperti contoh di salah satu adegan di Episode 6 Season 1 ketika sekolah sedang mengadakan Ulangan Tengah Semester (UTS). UTS yang dilaksanakan juga menentukan peringkat tiap siswa yang akan berpengaruh pada naik atau turunnya tingkatan kelas. Jika siswa kelas 3-E mampu masuk ke dalam rangking 50 besar dari keseluruhan siswa kelas 3 maka ia bisa pindah ke kelas D dan diperlakukan dengan baik. Dan kelas 72 3-E sedang berjuang untuk mengalahkan kelas A yang selalu merendahkan mereka.

Maka dari itu Koro Sensei memberikan les privat satu per satu kepada muridnya di kelas dengan menggunakan kecepatan 20 Mach nya. Koro Sensei melakukan hal tersebut karena agar para siswanya bisa lebih fokus dan mengetahui kelemahan dalam belajar dari masing — masing siswanya agar mereka semua bisa siap untuk menghadapi ulangan tengah semesternya. Berikut ini cuplikan dialognya :

Koro-sensei : (menggandakan dirinya sebanyak jumlah siswa) Nah anak–anak, mari kita mulai!

Seluruh siswa: (kebingungan) Eng, mulai apa?

Koro-sensei : Saatnya UTS telah tiba! Betul, betul. Maka dari itu pelajaran kali ini sensei tunda demi privat supersonik khusus ujian! Klon bayangan sensei bisa mengajar kalian satu per satu untuk mengajar bab yang tidak kalian kuasai.

Terasaka : Konyol sekali. Dia bahkan mengganti ikat kepalanya untuk tiap pelajaran.

Terasaka : (muncul di depan Terasaka dengan menggunakan ikat kepala Naruto) Kok cuma aku yang dapat Naruto?!

Nagisa : (berbicara dalam hati) Sepertinya Koro-sensei semakin dan semakin cepat tiap harinya. 6 Bahasa Jepang, 8 Matematika, 3 IPS, 4 IPA, 4 Bahasa Inggris, dan 1 Naruto. Dia bisa membuat klon sebanyak jumlah siswa. Padahal beberapa waktu lalu dia hanya bisa membuat empat atau lima klon. Dilihat dari kemampuannya yang berkembang pesat ini, dia pasti sedang mempersiapkan diri untuk menghancurkan bumi tahun depan. Bagaimana pun juga, dia ini target yang menyusahkan. Tapi, bagi kami yang akan mengikuti ujian dia benar — benar guru yang sempurna.

Scene Koro Sensei sedang mengajarkan materi kepada peserta didiknya

Penggalan dialog tersebut merupakan metode yang digunakan oleh Koro-Sensei untuk memperdalam materi pelajaran yang telah mereka terima dipertemuan sebelumnya. Karena ujian yang akan mereka lalui adalah penentu dalam perjalanan mereka melalui berbagai tantangan di sekolah nanti. Koro Sensei sangat mengerti bahwa jalan mereka akan sulit maka ia membantu mereka dengan kekuatan super yang ia punya.

Metode ini sangat efektif untuk diterapkan kepada murid — murid kelas 3-E, karena dengan begitu Koro Sensei bisa fokus satu persatu kepada kelemahan mereka masing — masing dan juga memberikan penjelasan yang cocok beserta penggunaan medianya juga disesuaikan dengan kemampuan murid satu persatu dan juga disesuaikan dengan kebutuhan para siswanya. Dan pada akhirnya, metode yang digunakan oleh Koro Sensei ini berbuah manis. Para peserta didiknya melaporkan hasil UTS nya dengan rasa bahagia kepada Koro Sensei karena mereka berhasil mencapai hasil yang mereka inginkan.

Mungkin bagi kita sebagai manusia biasa dan tidak mempunyai kekuatan super layaknya Koro Sensei, namun kita bisa meniru semangatnya dan juga metode yang dicontohkannya. Bahwasannya seorang guru/pengajar itu harus mempunyai seribu satu metode dan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar mengajar nya dikelas. Karena jika kita tidak mempersiapkan kedua hal tersebut, maka KBM kita tidak akan berjalan maksimal sesuai dengan harapan kita.

Pelajaran terakhir yang bisa kita ambil dari serial anime Assasination Classroom adalah sebagai seorang guru kita harus memiliki berbagai macam pengetahuan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas. Koro sensei memiliki pengetahuan yang begitu luas. Ia menguasai berbagai mata pelajaran sehingga ia dapat menyampaikan ilmunya dengan baik ke murid-muridnya. Sebagai contoh ketika menjelang Ujian Tengah Semester, Koro Sensei membuat sendiri seluruh soal latihan UTS nya dengan kadar kesulitannya yang berbeda — beda sesuai dengan kemampuan peserta didiknya. Seperti contoh Koro Sensei membuat soal Matematika untuk Karma dengan level kesulitan setara dengan soal matematika yang ada di Perguruan Tinggi, hal ini karena memang Karma itu merupakan salah saatu anak yang paling jenius di kelas 3-E, maka dari itu Koro Sensei membuat soal yang tingkat kesulitannya setara dengan perguruan tinggi.

Sebagai contoh lain yaitu ketika adegan dimana Koro Sensei menjadi pelatih baseball untuk pertandingan melawan Klub Baseballnya SMP Kunugigaoka yang terkenal akan keahliannya dalam bermain Baseballnya. Pada saat itu kelas 3-E ditantang oleh Klub Baseball tersebut untuk bertanding di lapangan gedung utama SMP Kunugigaoka, awalnya para siswa kelas 3-E pesimis ketika mendengar para anggota Klub Baseball menantangnya. Dan disana tampillah Koro Sensei menyemangati dan siap untuk melatih mereka dengan penuh semangat. Singkat cerita hasil dari latihannya yang dilatih oleh Koro Sensei berbuah manis, akhirnya kelas 3-E bisa menaklukan klub baseball yang terkenal dengan keahliannya itu dengan score yang menakjubkan.

Foto Koro Sensei menjadi pelatih baseball

Kesimpulan dari artikel yang bertemakan Sosok Guru Ideal Ala Koro Sensei Dari Serial Anime Assasination Classroom ini sebagai berikut :

  1. Sebagai seorang guru kita semua harus bisa memposisikan diri kita sebagai motivator sekaligus partner belajar untuk murid — murid kita. Karena guru yang baik adalah guru yang bisa menyesuaikan diri dengan peserta didiknya bukan peserta didik yang menyesuaikan dengan guru itu sendiri.
  2. Dalam setiap pembelajaran yang akan kita laksanakan sebisa mungkin kita selalu menggunakan metode dan media pembelajaran yang interaktif dan kreatif guna untuk meningkatkan mutu belajar para peserta didiknya.
  3. Dan yang terakhir sebagai sosok guru yang ideal kita harus bisa menguasai berbagai macam keahlian. Memang rata — rata guru/pengajar yang ada di Indonesia itu hanya fokus/concern terhadap satu keahlian/mata pelajaran saja. Hal ini sebenarnya tidak masalah. Guru-guru kita pun ketika kuliah memang hanya mengambil satu konsentrasi untuk bisa menjadi expert di mata pelajaran tersebut. Hanya saja, yang harus diperhatikan ketika kita hanya memiliki satu keahlian saja yaitu metode yang kita gunakan untuk menyampaikan keahlian kita kepada peserta didik. Dan terkadang metode yang kita gunakan hanyalah metode yang konservatif, kuno dan membosankan. Maka dari itu yuk kita sama — sama untuk mempelajari kembali keahlian — keahlian untuk mendukung kegiatan belajar mengajar kita dikelas. Karena pengajar yang hebat adalah pengajar yang belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Fanandi. (2021). Sistem Pendidikan Ala Assassination Classroom. Diakses pada tanggal 08 February 2023 pukul 10.00 WIB, From https://whathefan.com/animekomik/sistem-pendidikan-ala-assassination-classroom/

Ridody, Dimas. (2018). Tanpa Sadar, Motivasi Ini Kamu Dapat Saat Nonton Assasination Classroom. Diakses pada tanggal 08 February 2023 pukul 10.15 WIB, From https://www.idntimes.com/life/inspiration/dimas-ridody/motivasi-yang-didapat-saat-nonton-assasination-classroom-c1c2?page=all

Ahmad, A. F. (2017). Nilai-Nilai Edukatif Dalam Anime Ansatsu Kyoushitsu「暗殺教室」Karya Yusei Matsui. Skripsi. Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang. https://core.ac.uk/download/pdf/151235299.pdf

Suprapti, Sri. (2022). Kagum Dengan Slogan “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. Diakses pada 08 Ferbruary 2023 pukul 10.30 WIB, from https://guruinovatif.id/@drasrisuprapti/kagum-dengan-slogan-ing-ngarsa-sung-tuladha-ing-madya-mangun-karsa-tut-wurihandayani#:~:text=Ing%20madya%20mangun%20karsa%2C%20maksudnya,mudah%20untuk%20dilakukan%20namun%20sulit

Wikipedia. (2022). Ansatsu Kyoushitsu. Diakses pada 08 Ferbruary 2023 pukul 10.35 WIB, from https://id.wikipedia.org/wiki/Ansatsu_Kyoushitsu

Fadhil. (2021). Kalau Disuruh Memilih Sosok Guru Ideal, Saya Akan Jawab Koro-Sensei. Diakses pada 08 Ferbruary 2023 pukul 10.45 WIB, from https://mojok.co/terminal/kalau-disuruh-memilih-sosok-guru-ideal-saya-akan-jawab-koro-sensei/

Rakhmawati, Eka, Putri. (2021). Muatan Kompetensi Pedagogik Guru Kelas Dalam Film Ansatsu Kyōshitsu. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri. Purwokerto. https://repository.uinsaizu.ac.id/12031/2/Lutfi%20Eka%20Rakhmawati_Muatan%20Kompetensi%20Pedagogik%20Guru%20Kelas%20dalam%20Film%20Ansatsu%20Kyoshitsu.pdf

--

--