Designer & Rounded Corners

Rizki Mardita
designthinker
Published in
2 min readDec 28, 2017

--

Tidak sedikit Designer yang sangat terobsesi dengan Rounded Corners. Pada kenyataannya, para pengembang web dimulai dari CSS, JavaScript bahkan pengembang aplikasi berupaya untuk mendukung peng-implementasian Rounded Corners ini 😁. Tidak hanya itu, Adobe Photoshop pun menunjukkan keseriusannya dengan memperbaharui fitur “Rectangle Tool” nya sehingga designer dapat dengan mudah mengubah objek yang berbentuk kotak menjadi rounded.

Jadi mengapa ada daya tarik tersendiri yang luar biasa pada Rounded Corners?

Rounded Corners bisa dibilang lebih organik seperti benda fisik yang kita jumpai sehari-hari. Rounded Corners ada dimana-mana. Untuk anak-anak misalnya, mainan anak-anak dibuat rounded corner agar lebih aman, nyaman dan tidak berbahaya.

Kemudian kita ambil contoh produk Apple misalnya. Apple berusaha membangun karakteristik produknya. Dengan material dan sudut tepi yang halus. Produknya tidak hanya fokus pada kebergunaan, tetapi berusaha membangun hubungan emosional antara pengguna dan perangkatnya. Alhasil, Apple menciptakan produk yang berkualitas dengan estetika, kebergunaan, dan emotional yang baik.

Informasi lebih mudah diproses

Rectangles dengan sudut membulat lebih nyaman dipandang mata dan mudah diproses secara Visual.

Rounded Corners juga membuat isi content menjadi lebih efektif. Ini karena sudut membulat mengarah ke arah tengah persegi yang membuat kita fokus pada isi di dalamnya.

Penelitian Ilmiah tentang Rounded Corners

Barrow Neurological Institute menemukan bahwa :

Arti penting sudut secara bervariasi berbanding lurus dengan sudut-sudut. Sudut tajam menghasilkan keanehan ilusi yang lebih kuat daripada sudut dangkal.

Dengan kata lain, semakin tajam sudutnya, semakin terang tampilannya. Dan semakin terang sebuah sudut, semakin sulit untuk dilihat.

Namun, pemikiran yang paling mencolok berasal dari Profesor Jürg Nänni, seorang ilmuwan tentang Visual Cognition:

Sebuah persegi panjang dengan tepi yang tajam memang membutuhkan sedikit usaha yang terlihat kognitif dari pada misalnya elips dengan ukuran yang sama. “Mata fovea” kita lebih cepat dalam merekam lingkaran. Tepian melibatkan alat gambar neuron tambahan. Oleh karena itu, prosesnya melambat. “

Profesor Nänni mengatakan bahwa persegi panjang bulat secara harfiah lebih mudah dilihat. Dengan kata lain, dibandingkan persegi empat persegi panjang, persegi panjang bulat lebih efisien secara komputasi untuk otak manusia.

Conclusion

Rounded Corners bukanlah sekedar estetika 😁

--

--