Membaca Sejarah Indonesia Lewat Gerbong Kereta

Suhai(ri) Ahmad
Penulis Muda
Published in
2 min readJul 2, 2024
foto pribadi

Judul: Kereta Semar Lembu
Penerbit: @bukugpu
Editor: Karina Anjani
Tahun Terbit: 20 September 2022

Jika dilihat sepintas, Kereta Semar Lembu saya kira seperti cerita dalam series Korea My Love From the Sun. Series tersebut menceritakan seorang alien tampan yang terlempar ke bumi pada era Joseon dan terus hidup sepanjang masa sampai Korea Modern selama 400 tahun.

Namun, novel ini berbeda. Novel ini mengisahkan Lembu, tokoh utama yang lahir saat rel kereta pertama kali dibangun di Jawa di desa Kemijen yang menghubungkan Semarang dan wilayah Vorstenlanden pada 17 Juni 1864 saat Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele menjadi Gubernur Jenderal.

Novel ini merupakan dunia lain dari sejarah saat kereta api pertama pertama kali muncul di tanah Jawa yang digabungkan dengan mitologi Jawa tentang Semar, Bagong, Petruk yang berkaitan erat dunia penciptaan dalam alam pikir dunia Jawa.

Novel ini bermula dengan tokoh utama bernama Lembu. Lembu lahir di kereta dan hidup hanya di sepanjang rel kereta api yang dibangun oleh para buruh di sepanjang pulau Jawa. Ia hanya bisa berkeliling dari stasiun satu ke stasiun lain

Lembu hidup menyaksikan para buruh yang terjerat dalam nasib memprihatinkan dengan gaji pas-pasan dan pelacuran yang eksis di setiap ilalang lokasi pembangunan rel kereta api. Sampai ia menanamkan benihnya ke banyak perempuan pun dilakukan di kereta atau tak jauh dari rel kereta.

Lembu terus hidup dari tahun ke tahun, memasuki era Politik Etis, era pergerakan nasional saat bertemu dengan Henk Sneevlit dan Semaoen, hingga era partai politik dimulai.

Zaman ke zaman dihadirkan dengan titimangsa sejarah berdasarkan yang sudah tercatat dalam sejarah dengan kemasan aktivitas Lembu yang tak bisa meninggalkan kereta api.

Hidup Lembu terus berlanjut dengan alur sejarah Indonesia yang tercatat hingga usia 100 tahun. Saat itu, ia hidup di era Sukarno, atau Koesno yang pernah ditemuinya di stasiun kereta api Bandung.

Di zaman inilah, Lembu menjadi bagian dari aktivis buruh kereta api dan saat huru-hara 1965, Lembu menjadi bagian dari orang-orang kalah dan dibunuh dengan tidak wajar dan dikubur dengan tidak layak.

Karena hal itulah yang kemudian membuat arwah Lembu gentayangan. Hingga 50 tahun setelah kematiannya, jasadnya kembali ditemukan oleh buruh kereta api dan dikuburkan di Kertajati di samping makam ibunya.

Dan arwah Lembu pun bisa dijemput dengan damai oleh Semar, sosok asing yang pernah menemani masa kecilnya.

#BacaBukuSelesai

--

--

Suhai(ri) Ahmad
Penulis Muda

Pekerja Teks Komersial | Editor and Layout Freelance| Tukang bikin Indeks buku | Booklover | Traveler |