At a Glance

Sekilas tentang publikasi dan perkenalan diri. Sebelum lebih jauh mengenal Elixir dan Phoenix framework.

Yugo
Phoenixir
2 min readJul 21, 2018

--

Photo by rawpixel on Unsplash

Hai, perkenalkan, saya Yugo.

Beberapa minggu ini saya lagi giat-giatnya belajar Elixir, salah satu bahasa pemrograman dinamis berbasis functional programming yang didesain untuk membangun aplikasi yang skalabel (scalable) dan terawat (maintainable). Khususnya untuk aplikasi berbasis web.

Sayangnya, baik di Indonesia maupun luar negeri, Elixir masih tidak terlalu dikenal oleh pemrogram (programmer). Padahal, ada banyak kelebihan yang bisa didapatkan ketika menggunakan Elixir. Mulai dari kecepatan dalam menangani konkurensi (concurrency), kemudahan dalam perawatan, toleran-kesalahan (fault-tolerance), tool (alat)untuk kecepatan pengembangan kaya fitur, sampai dengan kompatibilitas dengan bahasa pemrograman Erlang.

Saya sendiri suka dengan Elixir karena bahasa tersebut membawa kebahagian tersendiri bagi pemrogram, atau dalam bahasa lain disebut programmer happiness. Ya, ada banyak bahasa pemrograman di luar sana, namun tak banyak yang membawa fitur programmer happiness. Baru baca sedikit saja, sudah dibuat frustasi dengan sintaksisnya (syntax). Di Elixir, hal tersebut sangat minim terjadi.

Saya cukup yakin, mayoritas pembaca dan pemrogram menggunakan bahasa pemrograman PHP dalam kesehariannya. Berusaha untuk tidak hiperbola, saya jamin perpindahan dari PHP ke Elixir bisa dilalui dengan bahagia karena learning curve-nya yang cukup rendah.

Bagi kamu yang sehari-hari menggunakan Ruby, perpindahan ke Elixir bakal jauh lebih mudah lagi. Walau paradigmanya berbeda (functional vs object oriented), tapi sintaksisnya serupa.

Melalui publikasi Medium, saya berusaha untuk membagikan seluk beluk Elixir, mulai dari dasar sampai aplikasi siap digunakan. Misi lainnya, menyebarkan virus penggunaan Elixir dalam pengembangan aplikasi, khususnya untuk pemrogram di Indonesia.

Nama publikasi yang digunakan adalah Phoenixir, gabungan dari kata Phoenix dan Elixir. Phoenix sendiri merupakan framework untuk mengembangkan aplikasi web berbasis bahasa Elixir.

Tulisan-tulisan tentang Elixir akan saya publikasikan secara eksklusif di Medium. Walau saya sudah menyiapkan sebuah domain dengan nama phoenixir.xyz, namun tidak ada self-hosted blog dengan konten yang sama.

Rencananya, publikasi ini memuat dua bahasan utama. Pertama, bahasan mengenai Elixir itu sendiri, yang menyangkut sintaksis, tips, fungsi, dan beberapa hal dasar lainnya. Kedua, bahasan mengenai Phoenix yang lebih praktikal disertai contoh kasus dalam aplikasi web.

Hal (bahasa lain) tambahan mungkin beberapa kali akan tayang di publikasi ini, misal penggunaan front-end berbasis JavaScript — khususnya VueJS — yang diintegrasikan dengan back-end berbasis Elixir.

Sebagai informasi tambahan, tulisan tentang Laravel di publikasi dan blog saya hentikan sementara. Selain karena fokus belajar Elixir dan menyiapkan beberapa tulisan tentang Elixir, tulisan mengenai Laravel juga sudah tersedia sangat banyak di dunia maya, baik dalam kemasan bahasa Indonesia apalagi dalam bahasa Inggris.

Terakhir, dukungan oleh pembaca/pemrogram dalam bentuk claps, sebaran (share), dan follow publication akan sangat berarti bagi keberlangsungan publikasi di Medium ini.

Harapannya, tak hanya dukungan pada publikasi, tapi pembaca dan pemrogram juga bisa menguasai dan mengimplementasikan Elixir dalam dunia nyata, baik sekadar hobi maupun profesi.

Sekali lagi, sebagai ucapan pembuka publikasi, selamat belajar Elixir! ;)

--

--