Agile Why Not?

Muhammad Sabiq Danurrohma
pie-o
Published in
3 min readMar 11, 2017

Apa itu Agile?

Agile sendiri artinya adalah lincah, tangkas, ringkas, dan waspada. Jadi maksud dari Agile Development Methods itu adalah metodologi pengembangan software yang cepat, tidak seperti metodologi traditional yang harus membuat beberapa atau bahkan banyak dokumentasi yang notabennya memperlambat proses pengembangan software. Selain itu, Agile Development Methods juga adaptif terhadap perubahan maupun perubahan requirement dari client atau karena feedback buruk yang diberikan oleh target pengguna.

Agile Manifesto

Pada tanggal 17 Februari 2001, tujuh belas developer (termasuk diantaranya adalah Ken Beck dan Martin Fowler) berjumpa untuk mendiskusikan teknik pengembangan software yang ringan dan lincah. Mereka kemudian menghasilkan apa yang disebut sebagai The Agile Manifesto yang terdiri :

  1. Individu dan interaksi, interaksi antar individu tidak hanya mengenai pengembangan software saja tetapi segala hal. Contohnya adalah pada daily scrum meeting yang biasanya ditanyakan mengenai blocker atau halangan apa saja. Disini bisa diceritakan halangan dari segala aspek, tak hanya mengenai kerjaan namun juga boleh mengenai kehidupan pribadi. Tujuannya adalah kedepannya masalah-masalah tersebut bisa terselesaikan dan dapat memperlancar proses pengembangan software.
  2. Perangkat lunak yang bekerja, berbeda dengan Traditional Development Methods yang harus membuat dokumentasi-dokumentasi seperti ERD, Sequence diagram, dan dokumen lainnya. Agile Development Methods lebih mengedepankan software yang berfungsi dan dapat didemonstrasikan kepada client ketika meeting daripada membuat dokumentasi seperti pada Traditional Developmen Methods.
  3. Kolaborasi dengan klien, rapat atau meeting yang dilakukan pada Agile Development Methods melibatkan tak hanya tim pengembang melainkan melibatkan Product Owner, stakholder terkait, atau bahkan expertis bisnis. Berbagai macam latar belakang manusia yang terlibat pada rapat atau meeting Agile, sehingga diharapkan software yang dibuat tak hanya baik dalam teknologi tetapi juga baik dalam kegunaan dan nilai jual bisnis.
  4. Tanggap terhadap perubahan, tidak seperti salah satu contoh dari Traditional Development Methods yaitu waterfall yang mengharuskan requirement sangat jelas dan tidak dapat diubah ditengah jalan. Agile Development Methods menjalankan prinsip pelan tapi pasti, maksudnya adalah dengan adanya Sprint pada Scrum membuat software mendapatkan feedback dari pengguna karena sudah ada produk jadi pada Sprint pertama atau kedua. Kemungkinan software tersebut tidak terpakai karena tidak sesuai dengan keinginan pengguna akan berkurang.

Agile Principles

Selain terdapat empat nilai yang disebut agile manifesto, ada juga yang namanya gile principles yang terdiri dari dua belas prinsip. Kedua belas prinsip tersebut (sudah diubah bahasanya menjadi bahasa saya sendiri) adalah:

  1. Memuaskan client dengan software yang bernilai cepat dan rutin
  2. Menyambut perubahan kebutuhan
  3. Menghasilkan perangkat lunak yang bekerja secara rutin
  4. Rekan bisnis dan developer bekerja sama setiap hari
  5. Memberikan lingkungan dan dukungan yang developer butuhkan dan percayai para developer untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
  6. Komunikasi secara langsung adalah metode paliing efisien dan efektif utk menyampaikan informasi
  7. Perangkat lunak yang bekerja adalah ukuran utama kemajuan
  8. Sponsor-sponsor, pengembang-pengembang, dan pengguna-pengguna dapat mempertahankan kecepatan tetap secara berkelanjutan.
  9. Perhatian yang berkesinambungan terhadap keunggulan teknis dan rancangan yang baik meningkatkan Agility
  10. Memaksimalkan sumber daya yang tersedia
  11. Arsitektur, kebutuhan, dan rancangan perangkat lunak terbaik muncul dari tim yang terbaik juga.
  12. Developer berefleksi diri dan kemudian menyelaraskan kebiasaan bekerja para developer lainnya

--

--