Berkenalan dengan “Android”
Hi!
Perkenalkan saya Norma, salah satu anggota tim Pie-O. Ya, bersama orang-orang di dalam tim ini lah saya akan berlajar dan mengarungi PPL selama satu semester ini. Semangat teman-teman!
Nah, jadi pada sprint planning 1 kemarin, kami bersama-sama memecah chores dan user story menjadi task-task secara detil dan dibagi secara looping sehingga semua task terbagi secara adil ke masing-masing anggota. Oh ya, user story yang kami pilih pada sprint 1 ini adalah Lihat Pencapaian!
Mostly, dalam waktu kurang lebih seminggu kemarin, kami melakukan instalasi tools yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi kami, yaitu Android Studio, Heroku, Nodejs, MongoDB dan Crashlytics.
Setelah menginstall, pertama-tama, saya belajar cara mengoperasikan heroku (yang ternyata cukup bersinggungan dengan git) dengan mengikuti tutorial pada Heroku Dev Center dibawah ini.
Namun, pada tahap Provision Database, saya mengalami hambatan ketika mencoba untuk menambahkan add-ons mLab untuk MongoDB pada heroku karena harus melalui tahap verifikasi credit card. Alhasil, saya pun menyelesaikan tutorial tersebut tanpa mencoba tahap itu :(
Sekarang, masalah credit card tersebut sudah solved karena salah satu tim anggota Pie-O ternyata ada yang punya. Yeay!
Setelah mendapatkan gambaran kasar tentang heroku, saya beralih mempelajari Android Studio. Sebelumnya, saya membuat project baru terlebih dahulu, baru saya menginstall crashlytics melalui gradle. Ketika di-run, muncul error “gradle sync failed”. Ternyata, itu terjadi karena saya menggunakan jdk bawaan dari Android Studio (Use embedded JDK) yang tidak compatible sehingga mengharuskan saya untuk set location jdk manual ke location hasil instalasi Java.
Kemudian, saya mencoba membuat project aplikasi “Hello World” di Android Studio. Pada awalnnya, saya mengira kalau harus ditambahkan beberapa code ke project tersebut sebelum di-run. Akan tetapi, setelah Mila dan Sabiq mencoba run aplikasi yang mereka buat juga, ternyata sudah default terdapat “Hello World”. Akhirnya, saya pun juga langsung run aplikasi saya.
Boom!
Emulator virtual device-nya hanya muncul 1 detik, kemudian hilang. Pada terminal Android Studio muncul tulisan
Error while waiting for device: Time out after 300seconds waiting for emulator to come online
Dan saya belum menemukan solusinya sehingga mengharuskan saya meminjam hp teman untuk mencoba aplikasi “Hello World” itu :(
Pada Android Studio, saya juga menambahkan plugin Fabric pada Android Studio untuk memudahkan dalam mencoba force crash pada aplikasi dan melihat hasilnya pada Crashlytics.
Untuk instalasi MongoDB dan Mongo Chef (GUI untuk MongoDB), seperti instalasi tools lainnya, pilih yang sesuai dan download. Kemudian, run!
Mengambil data dari Gitlab dengan Android Studio
Untuk melakukan integrasi git dengan Android Studio, yang harus dilakukan pertama, yaitu seperti dibawah ini.
Kemudian, isi field-field yang muncul
- Git repository : link repository gitlab
- Parent Directory : directory kumpulan project Android Studio
- Directory name: nama folder hasil clone
Setelah selesai clone, pilih open in new window (biar aman). Kemudian, command git pun sudah dapat digunakan pada menu VCS.
Akan tetapi, saya masih bingung cara me-run hasil clone tersebut karena tidak ditemukan module app seperti jika kita membuat project biasa (tombol run tidak hidup).
Pada tahap inisialisasi data (chores selanjutnya), saya diberi task untuk menyiapkan sample data. Maka dari itu, saya akan mencoba membuat sample data pencapaian dan tim lapangan dalam bentuk json. Selanjutnya, saya berniat untuk memverifikasi sample data ini ke pihak partner. Jika sudah clear dan sesuai, saya akan mencoba membuat database MongoDB local dengan data tersebut. Selain itu, saya juga akan mempelajari UI Tests dan bagaimana melakukan setup CI.
