Jalan Tol Trans Jawa Berpotensi Mengancam Perekonomian Kota Pekalongan?

Wahyu Gede Sadewo
Plano16-C
Published in
3 min readJul 22, 2017

Wahyu Gede Sadewo — 19916229

Gambar 1 Jaringan Jalan Tol Trans Jawa

Selain masalah pembebasan lahan yang menjadikan proyek besar ini mangkrak dan cukup mengulur waktu dalam penyelesaiannya, ada satu masalah lain yang timbul. Masalah itu timbul justru setelah jalan tol yang menghubungkan Merak hingga Banyuwangi ini tengah dibangun. Masalah itu adalah berupa ancaman dalam sektor perekonomian bagi Kota Pekalongan. Hal tersebut dinilai terjadi karena migrasi ekonomi dari Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) ke Jalan Tol Trans Jawa, sebagaimana disebutkan oleh Sri Ruminingsih selaku Sekretaris Daerah Kota Pekalongan (Pernando, 2017).

Kota Pekalongan yang notabene merupaka kota budaya dan kota pariwisata tidak bisa ‘dilupakan’ begitu saja hanya karena pembangunan sebuah jalan tol. Mengapa demikian? Karena jika melihat rancangan dari Jalan Tol Trans Jawa ini, tidak terdapat gerbang tol yang terhubung langsung ke atau dari arah Pekalongan (Pernando, 2017). Dengan begitu pusat bisnis dan pariwisata Kota Pekalongan tidak akan dilalui oleh pengguna jalan tol karena tidak bisa keluar langsung di Pekalongan, kecuali pengguna jalan tersebut harus keluar di gerbang tol Pemalang atau gerbang tol Batang yang jaraknya cukup jauh dan melanjutkan perjalanan menggunakan Jalan Nasional Pantura. Sri Ruminingsih selaku pihak Pemerintahan Kota Pekalongan pun khawatir permasalahan ini membuat perekonomian Kota Pekalongan melemah.

Berbeda ketika sebelum adanya Jalan Tol Trans Jawa ini, semua pengguna jalan memang harus melalui Jalan Pantura. Kota Pekalongan pun ramai dengan kendaraan yang melintasinya dari arah barat maupun timur, baik sekadar dilalui ataupun disinggahi untuk berlibur dan berbelanja cinderamata khas Pekalongan, seperti batik misalnya. Nilai jual kota ini pun cukup tinggi melihat perpaduan antara bisnis dan budayanya yang cukup melekat. Terlebih lagi Pekalongan sudah sangat terkenal akan kualitas kain batiknya bahkan hingga dunia internasional.

Gambar 2 Batik Khas Pekalongan Motif Semen

Sangat disayangkan memang apabila potensi-potensi yang dimiliki suatu daerah seperti Kota Pekalongan ini harus ‘tergerus’ karena suatu polemik yang ada. Karena itu, berbagai usaha pun tengah dijalankan oleh Pemerintah Kota Pekalongan untuk mengatasinya. Salah satunya adalah meminta kepada Badan Pembangunan Jalan Tol (BPJT) agar dibangun gerbang tol di Pekalongan. Hal tersebut disetujui namun dengan syarat pembebasan lahan atau pemenuhan kebutuhan lahan dilakukan oleh Pemerintah Pekalongan itu sendiri. Karena jika pihak BPJT yang melakukannya, akan memakan waktu yang lebih lama lagi karena dibutuhkannya tambahan perjanjian di luar kontrak atau adendeum kontrak, sebagaimana disampaikan Supriyono selaku Direktur utama PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR).

Kesepakatan tersebut pun menjadi pilihan terbaik dan menjadi jalan tengah untuk kemaslahatan bersama. Pemerintah pusat dapat melanjutkan proyeknya besarnya, dan Pemerintah Kota Pekalongan pun dapat melanjutkan usahanya untuk mengembangkan potensi daerahnya. Hal ini pun menjadi jawaban bahwa inisiasi suatu pembangunan dapat menimbulkan masalah baru, namun bukan berarti masalah tersebut tidak dapat diselesaikan, justru masalah baru tersebut membuka peluang baru pula untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada seperti pada Kota Pekalongan ini.

Dari kejadian di atas kita bisa melihat bahwa hal tersebut merupakan contoh bahwa perencanaan di negeri kita sesungguhnya kurang terencana. kurang komprehensif atau menyeluruh dalam mempertimbangkan setiap aspek pembangunannya. Hal ini menjadi evaluasi bagi pembangunan kita bahwa setiap aspek sekalipun infrastruktur bersinggungan dengan sosial budaya dan perekonomian masyarakatnya. Karena itu kita tahu bahwa perencanaan tidak sekadar mengejar target, namun juga melihat dan mendengar juga merasakan apa yang sebenarnya dibutuhkan.

Daftar Pustaka

Pernando, Anggara. (2017, Juli). TOL TRANS JAWA Sebabkan Ekonomi Pekalongan Menurun. Diakses 21 Juli, 2017, dari http://industri.bisnis.com/read/20170720/45/673563/tol-trans-jawa-sebabkan-ekonomi-pekalongan-menurun

https://medium.com/r/?url=http%3A%2F%2Fbajumodelbaru.biz%2Fmotif-batik-pekalongan.html

--

--

Wahyu Gede Sadewo
Plano16-C

Urban and Regional Planning, Bandung Institute of Technology