Dualisme Fungsi Jalan Kelakap Tujuh

Tengku Nathasya
Naladhipa Narasanjaya
4 min readJul 21, 2016

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada permukaan tanah, diatas permukaan tanah,dibawah permukaan tanah dan atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel (UU No. 34 tahun 2006 tentang Jalan). Jalan berfungsi sebagai penghubung antar wilayah/daerah/kawasan bagi masyarakat. Semakin berkembangnya moda transportasi bermotor menjadikan fungsi jalan sebagai penghubung kini kian vital.

Jalan yang tertib dan teratur pasti merupakan dambaan setiap pengguna jalan maupun masyarakat yang berada di sekitar jalan. Selain karena sifat dasar manusia yang menyukai keindahan dan keteraturan, jalan yang teratur dapat menjadi penunjang perkembangan suatu wilayah, baik dari segi perekonomian maupun infrastruktur yang tentunya juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Prasarana transportasi darat lainnya yang ikut mendukung keberadaan jalan sebagai penghubung adalah terminal. Terminal merupakan titik simpul yang memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang ingin berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya. Di tempat inilah moda transportasi umum seperti bus antar kota dapat ditemui, serta aktifitas-aktifitas seperti jual-beli tiket, penumpang naik-turun bus, penumpang yang menunggu jemputan, penumpang yang menunggu keberangkatan dan juga pedagang-pedagang yang menjajakan makanan kecil ditengah keramaian terminal.

Terminal dan jalan mungkin sudah tidak dapat dipisahkan lagi, sudah merupakan satu kesatuan prasarana transportasi vital dalam sebuah kota. Namun bukan berarti fungsi jalan dan terminal dapat benar-benar disatukan, sebagaimana yang terjadi pada Jalan Kelakap Tujuh di Kota Dumai.

Pemandangan bus antar kota yang keluar masuk Jalan Kelakap Tujuh

Jalan lokal sekunder yang terletak di pinggir Kota Dumai ini selain berfungsi sebagai penghubung juga berfungsi layaknya sebuah terminal. Pemandangan penumpang bus yang naik-turun dan bus-bus yang keluar masuk jalan tentunya tidak asing lagi di jalan ini terutama pada pagi dan sore hari. Bahkan tak jarang bus atau travel yang parkir memakan bahu jalan. Akibatnya, arus lalu lintas pada jalan ini seringkali terhambat. Terutama pada hari-hari puncak mudik lebaran. Hal ini terjadi karena kantor agen-agen bus dan travel antar kota berjajar di sepanjang jalan ini. Padahal di jalan yang sama, di ujung Jalan Kelakap tujuh terdapat terminal A.K.A.P. (Antar Kota Antar Provinsi) dengan fasilitas yang memadai.

Terminal A.K.A.P. tampak sepi

Terminal yang di bangun pada tahun 2004 ini lengkap dengan loket-loket agen bus dan travel, kantin, parkiran yang luas, dan ruang tunggu yang cukup nyaman. Namun kini, dari 18 loket berjajar di sana, hanya ada satu loket yang buka. Begitupula dengan bus-bus, hanya ada segelintir bus terparkir di terminal seluas empat hektare itu. Ironis sekali, terminal yang ‘sebenar-benarnya’ di jalan ini justru tampak sepi dan tidak berfungsi.

Setelah mewawancarai warga sekitar, ternyata asal mula mengapa bus-bus ini tidak menurunkan atau menaikkan penumpang di terminal tersebut cukup sepele. Yaitu karena terminal A.K.A.P tersebut tidak terjangkau oleh angkutan umum, sehingga penumpang meminta untuk turun di kantor agen yang lebih dekat dengan rute angkutan umum. Dengan semakin banyaknya penumpang yang meminta turun di kantor agen, lama-kelamaan terminal A.K.A.P mulai ditinggalkan oleh penumpang dan kegiatan pembelian tiket dan naik-turun penumpang semuanya dilakukan di kantor-kantor agen; di sepanjang Jalan Kelakap Tujuh. Sayang sekali jika alasan sepele seperti ini dapat mematikan fasilitas kota dan menghambat arus lalu lintas di jalan tersebut.

Dualisme fungsi yang terjadi pada Jalan Kelakap Tujuh ini tentunya harus segera dibenahi. Adapun solusi yang dapat dilakukan berdasarkan analisis akar permasalahan yang terjadi yaitu dengan membuat rute angkutan umum yang melintasi Jalan Kelakap Tujuh dan menertibkan agen-agen bus dan travel agar melakukan transaksi jual beli tiket dan kegiatan menaik-turunkan penumpang di dalam terminal. Dengan solusi ini, diharapkan kedepannya terminal A.K.A.P dapat berfungsi kembali sehingga tidak ada lagi kegiatan bus-bus dan travel disepanjang Jalan Kelakap Tujuh ini.

Tengku Nathasya
19915181

Sumber :

--

--