Indonesiaku dan MEA

Sarah Jasmine
Naladhipa Narasanjaya
4 min readJun 19, 2016

Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berhubungan dengan orang lain. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia berkelompok untuk mencapai sebuah tujuan, begitu pula dengan sebuah negara.

Indonesia, negara agraria dan maritim yang terletak di Benua Asia sebelah Tenggara dengan tetangga geografisnya mencetuskan dan merawat suatu organisasi antarnegara yaitu ASEAN(Association of Southeast Asian Nations).

Harapan Masyarakat Ekonomi Asean

Salah satu program manis yang dibentuk oleh ASEAN ini ialah pasar tunggal AEC(Asean Economic Community) atau dalam Bahasa Indonesia yang disebut MEA(Masyarakat Ekonomi Asean). MEA, diawali dari Konferensi Tingkat Tinggi(KTT) di Malaysia pada tahun 1997 dan sekarang, sudah ada solusi dan visi yang dikaji oleh pemerintah ASEAN dalam AEC Blueprint 2025, yang berfokus pada.

  1. Ekonomi besar yang terintegrasi dan kohesif
  2. ASEAN yang kompetitif, inovatif, dan dinamis
  3. Meningkatkan konektifitas dan koperasi sektoral
  4. Elastis, inklusif, terorientasi dan terfokus kepada masyarakatnya, dan
  5. ASEAN yang mengglobal.

Apa yang terjadi ketika MEA berlaku?

Dengan adanya pembebasan pasar bebas yang berlaku di Asia Tenggara, maka barang, jasa, dan informasi disekitar negara-negara ASEAN akan tidak terbatas.

Pasar akan Bertambah dan Memperkuat Ekonomi

Indonesia mempunyai 255 juta populasi dan jumlah populasi di ASEAN berjumlah 600 juta. Meskipun Indonesia memiliki populasi sepertiga dari total populasi ASEAN, namun daya beli masyarakat kurang baik sehingga barang dan jasa yang dijual pun tidak terlalu banyak. Dengan diberlakukannya MEA, jumlah pasar akan meningkat sehingga sang pebisnis mendapatkan lebih banyak laba. Investor dipermudah dengan adanya MEA ini sehingga perputaran bisnis akan lebih cepat yang akan menguatkan ekonomi regional.

Percepatan Pembangunan

Arus barang dan jasa yang terjadi pada MEA akan mempercepat pembangunan karena tersedianya barang dan jasa yang terbaik antarnegara. Ilmu dan informasi yang melimpah pun bisa diolah oleh insinyur dan akademisi lainnya untuk pembangunan negara. Contoh barang dan jasa yang akan krusial untuk pembangunan adalah insinyur, kontraktor, developer, dan material infrastruktur.

Memenuhi Kebutuhan yang Tidak Tersedia di Negara Sendiri

Meskipun Indonesia merupakan negara yang biodiversitasnya tertinggi kedua di dunia, bukan berarti negara bisa melayani semua kebutuhan masyarakatnya. MEA akan membukakan pintu bagi konsumen yang ingin mencari barang tertentu di negara lain. Hal ini berlaku vice versa bagi Indonesia, dengan permintaan dari warga negara lain, pasar Indonesia akan meningkat dan akan menambah GDP negara.

Menambah Pengetahuan Ilmu dan Teknologi

Arus barang dan jasa yang terjadi di MEA dalam bidang ini akan mempercepat informasi penting akan pengetahuan, akan terjadi pertukaran pikiran antarakademisi, pasar alat-alat teknologi, pertukaran buku, dan pertukaran ilmu lewat medium lainnya.

Belajar untuk Memahami Budaya Antarnegara

Konflik terkadang terjadi karena salah kaprah. MEA, akan membuat masyarakat di Asia Tenggara lebih mengenal sehingga akan tercipta cultural understanding yang berdampak pada stabilitas keamanan dan kedamaian regional. Selain itu, masyarakat Indonesia juga bisa introspeksi dan memperbaiki budayanya sendiri yang masih buruk dibanding negara lain, contohnya adalah budaya terlambat yang sangat melekat pada masyarakatnya dan cenderung patriarki yang berlebihan.

Memperkuat Pertahanan Regional

Kawasan ASEAN merupakan tempat strategis untuk pasar karena terletak diantara benua Asia, Australia, dan Amerika. Banyak negara adidaya yang berdiri di daerah sekitar. Negara-negara di ASEAN juga mempunyai sumber daya alam yang melimpah karena letak geografisnya di tengah ekuator. Kekayaan alam ini mendapat perhatian negara adidaya yang ingin menguasai kawasan dan memperkuat ekonomi mereka. ASEAN tidak boleh kalah saing dengan MERCOSUL, EU, dan organisasi antarkawasan lainnya. Dengan adanya MEA, pemerintah antarnegara ASEAN akan memperkuat pertahanan regional di daratan, lautan, dan udara untuk mencegah adanya kejahatan pembajakan, perang, dan perdagangan illegal. Selain itu, ASEAN juga akan memperkuat jaringan keamanan dan akan disegani oleh negara-negara lain yang mencegah adanya imperialisme baru di abad ke-21 ini.

Namun, sayangnya, keuntungan dari MEA bisa menjadi mimpi buruk jikalau Indonesia tidak siap, secara fisik dan mental, dalam mengarungi dunia MEA. Indonesia bisa menjadi negara terbelakang, dijajah, dan dikucilkan dunia.

Apa yang harus dilakukan oleh seorang perencana?

Seorang perencana harus memerhatikan kondisi negaranya, apa kebutuhannya, dan merencanakan dengan baik supaya negara Indonesia dan tetangga bisa mewujudkan visi dari MEA.

Sesuai dengan dokumen Agenda Pembangunan Nasional yang dikeluarkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional di tahun 2014, Indonesia, seorang perencana harus merancang kebijakan di Indonesia yang terfokus pada sembilan agenda pembangunan tahun 2015–2019, yang penulis simpulkan harus memberi rasa aman, pemerintah yang efektif dan terpercaya, memperkuat daerah desa, meningkatkan kualitas hidup, memperkuat penegakan hukum, meningkatkan produktivitas rakyat di ranah internasional, mewujudkan kemandirian ekonomi, melakukan revolusi karakter bangsa, dan memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Menurut penulis, seorang perencana harus belajar dengan giat baik dalam pembelajaran formal maupun informal, banyak membaca berita, aktif bersosialisasi dan menerapkan teori komunikasi serta politik, bersikap baik, berintegrasi, dan sering berlatih untuk mengemukakan ide dengan lisan ataupun tulisan.

Realisasi waktu menuju MEA semakin dekat. Namun, siapkah kita?

Sarah Jasmine Riadi

Teknik Planologi SAPPK ITB

19915127

Referensi:

Syahbani, Ahmad. Permasalahan dalam Menghadapi MEA. 2016. https://amdbani.wordpress.com/2016/01/31/permasalahan-dalam-menghadapi-masyarakat-ekonomi-asean-mea/

ASEAN. http://asean.org/asean-economic-community/

CRMS Indonesia. 2015. Jumlah Populasi Negara-Negara Asean(Menurut IMF). http://www2.crmsindonesia.org/faktaasean/jumlah-populasi-negara-negara-asean

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 2014. Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015–2019, Buku I: Agenda Pembangunan Nasional.

--

--

Sarah Jasmine
Naladhipa Narasanjaya

Geography PhD, Penn State University | Urban Planning, ITB & University of Illinois, Urbana-Champaign | Urban, Forestry, Environment, GIS, Geoinformatics