[INDRAMAYU] Bongas

Windiana
Naladhipa Narasanjaya
4 min readJul 5, 2016

FASILITAS JALAN BURUK MENGUNDANG CINTA BUTA DAN BEGAL

Cinta? Jika berbicara tentang cinta, yang paling bersemangat adalah anak umur belasan tahun. Teringat beberapa tahun yang lalu saat dibangku sekolah menengah atas, atau biasa disebut dengan masa jatuh bangunnya percintaan. (katanya). Aku ingin menceritakan sedikit pengalamanku tentang cinta pada masa tersebut. Aku memiliki teman, dia sering menceritakan hal-hal yang berbau cinta lawan jenis kepadaku. Saat pertama dia menjalain hubungan dengan pria atas dasar cinta (katanya), dia selalu membanggakan prianya karena diberikan makanan, baju, sepatu, kejutan, dan lain-lain. Dia juga sering diajak kesuatu tempat, tempat romantis jelasnya. Beberapa hari setelah dia menceritakan hal tersebut, dia mendatangiku. Fikirku pasti dia ingin menceritakan jika dia dibelikan suatu barang, bagaimana romatisnya makan bersama dan jalan kesuatu tempat, dan semacamnya. Sebenernya sedikit geli mendengarkan ceritanya, karna pada saat itu aku belum pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta. Tapi tidak, saat itu dia menangis terseguk-seguk. Dia menceritakan bahwa pria yang selama ini dia bangga-banggakan, punya banyak wanita simpanan dan dia sedang mengandung anak dari pria tersebut, sedang pria tersebut tidak mau bertanggung jawab dan melarikan diri, akhirnya temanku memutuskan berhenti sekolah karena malu perutnya semakin membesar, dia menanggungnya sendiri tanpa seorang suami. Bukan hanya kehormatannya yang hancur, masadepan dan masa remajanya jua ikut hancur. Karena cinta buta, diumur 18 tahun, yang seharusnya dia masih berkumpul, bermain, mengerjakan tugas sekolah dengan teman-temannya, dia harus sudah memiliki anak dan membesarkannya seorang diri. Semoga Tuhan membukakan mata hati dan mengampuni segala dosanya. Aamiin.

Berbicara cinta buta, atau melakukan hubungan yang tidak dihalalkan atas dasar cinta yang merelakan sebuah kehormatan, rasanya saat ini menjadi sebuah kewajaran sangat salah yang dibenarkan, masyarakat awam seperti kebanyakan masyarakat didesaku tanpa rasa malu menceritakan bahwa anaknya menikah dini karena hamil diluar nikah, menurut mereka hal tersebut adalah sebuah kewajaran anak muda. Yaa sebut saja Kecamatan Bongas.

Bongas Indramayu,2016.

Kecamatan Bongas Indramayu merupakan wilayah pedesaan dengan sumber daya yang cukup melimpah. Sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Memiliki sawah yang luas adalah ciri orang terpandang dan kaya di kecamatan ini, bahkan orang berpendidikan tinggi akan kalah dengan orang yang memiliki sawah luas. Penghargaan kini memang dilihat dari hasil pendapatan. Hamparan sawah yang luas membuat kecamatan ini sejuk, kini diberbagai titik wilayah kecamatan ini menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar, bukan hanya karna pemandangannya yang elok, tapi jua karena dibeberapa titik tersebut jauh dari keramaian, sebagian anak muda sengaja mendatangi tempat tersebut, bukan untuk selfie yang saat ini merasuki jiwa pemuda-pemudi, bukan untuk memanjakan matanya dengan asrinya pedesaan, tetapi untuk melakukan perbuatan yang melanggar norma agama.

Bongas Indramayu,2016.

Menurut masyarakat Kecamatan Bongas, sudah banyak pemuda-pemudi yang tertangkap basah melakukuan hubungan suami isteri dimalam hari, baik oleh warga maupun pihak berwajib yang mengadakan penggrebegan, biasanya penggrebegan diadakan pada bulan Ramadhan atau bulan-bulan yang tidak terduga. Desas desusnya tempat ini dipilih untuk melakukan hubungan intim karena jalan yang rusak sehingga masyarakat jarang melewati jalan tersebut dan ditambah tidak adanya penerangan pada malam hari. Karena penggrebegan tersebut, kini jarang ditemukan lagi pemuda-pemudi yang sedang dimabok cinta ditempat tersebut, jelasnya disemak-semak pepohonan seperti pada gambar. Sungguh sangat ironis, penerus generasi bangsa dengan bangga menunjukan kecintaannya dengan hal yang merusak dan melanggar norma, melakukan berbagai cara untuk membuang kehormatanya. Mereka lebih memilih menghabiskan waktunya dengan hal yang tidak bermanfaat untuk kehidupan kedepannya. Berakhirnya kasus tersebut, kini wilayah yang menjadi tujuan pemuda-pemudi menjadi sangat sepi, apalagi pada malam hari. Masyarakat yang berhalulalang biasanya masyarakat yang memiliki sawah diwilayah tersebut, jalan yang rusak membuat mayarakat enggan melawati jalan yang penuh dengan hamparan sawah yang sangat sejuk itu, jua tidak ada penerangan menjadi salah satu alasan masyarakat enggan mengaksesnya. Padahal jalan tersebut adalah jalan alternatif yang menghubungkan berbagai desa.

Begal yang menjadi isu terpanas di kecamatan Bongas Indramayu ini, membuat resah mayarakat sekitar untuk melewati jalan tanpa penerangan yang jauh dari pemukiman. Begal merupakan sekelompok perampok yang biasanya berada pada jalan yang jauh dari keramaian dan pemukiman yang biasa beroperasi pada malam hari, menghentikan orang yang mengendarai motor atau mobil, mengambil seluruh yang pengendara bawa, membunuhnya, membuangnya, bahkan memperkosa jika pengendara seorang wanita. Isu ini sangat membuat masyarakat resah dan paranoid, lebih protektif terhadap anak-anaknya, jua berfikiran negative setiap kali melihat anak muda nongkrong dipinggir jalan pada malam hari.

Bongas Indramayu,2016.

Jalan ini adalah jalan yang menjadi isu jalan rawan terkena begal, jauh dari keramaian, tidak ada penerangan pada malam hari, serta jalan yang sangat rusak. Jalan yang sama dengan jalan yang diminati pemuda-pemudi untuk melanggar norma. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa buruknya fasilitas jalan mengundang cinta buta dan begal.

windiana

Indramayu, juni 2016

--

--