Kemampuan Berpikir Sistematis dan Komprehensif Seorang Planner

Muhammad Rifki Adrian
Naladhipa Narasanjaya
2 min readJun 23, 2016

Keberadaan manusia di dunia ini tidak dapat dilepaskan dengan fakta bahwa mereka membutuhkan tempat tinggal. Banyaknya jumlah tempat tinggal yang ditempati oleh manusia menghasilkan suatu wilayah dengan masalah yang kompleks. Maka, dalam membangun suatu wilayah atau kota harus direncanakan dengan baik.

Planologi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai perencanaan sebuah wilayah/kota, ditinjau dari segi pembangunan fisik, sosial, dan ekonomi mempunyai andil dalam pembangunan suatu wilayah atau kota.

Seorang planner mempunyai kemampuan yang tidak terbatas karena ilmu planologi begitu luas. Beberapa diantaranya adalah kemampuan berpikir sistematis dan komprehensif.

Sistematis adalah segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.

Secara singkat, sistematis merupakan salah satu unsur dalam proses perencanaan dimana produk perencanaan dihasilkan melalui tahapan tahapan yang teratur. Proses perencanaan atau kegiatan berpikir seorang planner untuk menghasilkan suatu rencana atau produk perencanaan dilalui oleh berbagai tahap. Dalam ilmu planologi terdapat istilah yang umum digunakan yaitu POAC: Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Suatu tahap tidak dapat tercipta tanpa tahap sebelumnya tercapai. Pada umumnya, suatu tujuan tidak tercipta apabila tidak terdapat masalah yang melandasi tujuan tersebut. Maka, seorang planner harus mempunyai kemampuan berpikir sistematis agar tujuan akan permasalahan yang timbul dapat tercapai.

Komprehensif adalah suatu kesiapan atau kemampuan untuk menyusun suatu hal secara luas.

Tujuan klasik dari perencanaan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara menata tatanan fisik suatu wilayah. Kebutuhan masyarakat sendiri terbagi menjadi berbagai jenis kebutuhan. Tidak hanya kebutuhan ekonomi namun sosial, politik, estetika, dan lain lain. Dengan mempertimbangkan berbagai kebutuhan masyarakat, seorang planner diharapkan dapat merancang tatanan fisik suatu wilayah sebagai suatu sistem. Maka, seorang planner harus mempunyai kemampuan berpikir komprehensif agar tatanan fisik suatu wilayah dapat menyelesaikan berbagai jenis kebutuhan masyarakatnya.

Dalam merencanakan suatu wilayah, seorang planner dituntut untuk mempertimbangkan alasan mengapa suatu tatanan fisik dibangun sedemikian rupa. Alasan tersebut berhubungan dengan berbagai aspek yang ingin dicapai di masa depan atau bahkan masa kini. Tidak hanya mensejahterakan masyarakatnya melalui tatanan fisik tersebut namun turut serta dalam menjaga lingkungan. Tidak hanya menjaga lingkungan namun juga mempunyai dampak sosial dan politik akan dibangunnya tatanan fisik tersebut. Jadi, pola berpikir secara komprehensif sangat diperlukan dalam menjadi seorang planner.

Muhammad Rifki Adrian

19915168

Daftar pustaka

http://sarjana.co.id/perencanaan-wilayah-dan-kota-planologi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistematis

http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-komprehensif/

--

--