Kini Pelajar di Kediri Bisa Naik Angkot GRATIS!

Putri Bunga
Naladhipa Narasanjaya
4 min readJul 5, 2016
sumber : news.detik.com

Kota Kediri merupakan salah satu kota kecil di Jawa Timur , dengan manoritas penduduknya yang bekerja sebagai buruh pabrik perusahaan rokok yang cukup ternama di Indonesia. Kota Kediri adalah kota yang sangat bersahabat dengan suasana nyaman dan sejuk yang sangat khas, banyaknya masyarakat yang masih menggunakan kendaraan tanpa mesin dan lenggangnya ruas-ruas jalan merupakan suasana yang bisa ditemukan setiap hari. Kota kecil dengan jumlah penduduk sekitar 267,310 juta jiwa cukup dikenal sebagai salah satu tujuan wisata di Jawa Timur. Beberapa lokasi tujuan wisata seperti gunung,pantai, wisata rohani serta wisata kuliner memang sangat diminati masyarakat sekitar maupun luar kota. Dewasa ini semakin berkembangnya Kediri sebagai salah satu kota wisata menyebabkan arus urbanisasi yang cukup pesat. Sebagian besar para pendatang biasanya bekerja pada sektor non formal seperti pedagang kaki lima,pengojek motor dan beberapa usaha mandiri lainnya. Keberadaan para pendatang menjadi salah satu penyebab terjadinya kenaikan volume kendaraan dan kepadatan lalu lintas yang ada.
Jelas meningkatnya jumlah kendaraan bermotor tersebut dapat menyebabkan dampak yang merugikan terhadap aspek lingkungan baik fisik maupun non fisik. Pada beberapa tahun belakangan keadaan semakin memburuk, untuk aspek lingkungan secara fisik perubahan yang sangat terasa ialah udara sehat yang berkurang, dampak pencemaran udara akibat gas buang kendaraan yaitu gas karbon dan timbal ditambah dengan adanya pembakaran sampah industri akan memperburuk kualitas udara, masyarakat akan lebih mudah menderita gangguan pernafasan. Aspek lingkungan non fisik pun turut terganggu, kemacetan jelas akan terjadi saat jumlah kendaraan bermotor meningkat. Kemacetan yang terjadi di Kediri memang tidak lebih parah dibandingkan kemacetan yang terjadi di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta, namun hal tersebut dirasa tetap mengganggu kenyamanan. Kemacetan lalu lintas merupakan salah satu penyebab tingginya tingkat stress. Kondisi macet yang terjadi merupakan sebuah ancaman yang sangat mengganggu dan menuntut adanya proses adaptasi baik dalam fisik maupun psikis. Gangguan psikologis yang timbul dalam diri berupa emosional maupun perilaku, contohnya seperti seringnya pelanggaran lampu merah, seringnya klason dibunyikan dan berhenti pada zebra-cross. Di sisi lain bertambahnya jumlah kendaraan bermotor berdampak buruk pada sektor ekonomi beberapa pihak, beberapa pemilik kendaraan umum memilih beralih profesi karena penumpang yang berkurang. Angkutan umum salah satunya, karena hal tersebut kini hanya 24 angkutan umum yang beroperasi. Penumpang yang sebagian besar adalah siswa kini lebih memilih menggunakan pribadi sebagai sarana transportasi. Naiknya harga bahan bakar minyak sedang berkurangnya jumlah penumpang sangat tidak sebanding dengan perawatan yang dikeluarkan untuk kendaraan mereka. Masalah utama dari meningkatnya jumlah kendaraan tersebut ialah meningkatnya pula pelanggaran peraturan lalu lintas yang ada. Kini anak dibawah umur telah banyak mengendarai kendaraan bermotor dan kecelakaan di jalan raya pada anak dibawah umur semakin meningkat. Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah khusus untuk pemerintah Kota Kediri.

Nyatanya peningkatan jumlah kendaraan bermotor merupakan masalah cukup serius yang terjadi hampir disetiap daerah. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah bekerjasama berlomba — lomba menyelesaikannya, peraturan demi peraturan telah dilayangkan, inovasi baru mulai dijalankan namun seperti yang kita ketahui hingga saat ini hal tersebut belum menemukan titik terang. Saat ini Pemerintah Kota Kediri mencoba memecahkan meledaknya angka kenaikan kendaraan bermotor tersebut melalui program angkutan umum gratis. Program angkutan umum gratis ini ditujukan kepada pelajar
Pemerintah Kota Kediri meluncurkan program angkutan umum gratis bagi pelajar di Kota Kediri. Program tersebut ditujukan untuk memudahkan para pelajar pergi ke sekolah, sekaligus menekan angka kecelakaan lalu-lintas, khususnya pada kalangan pelajar dan mulai berlaku sejak 11 Maret 2015 pada jam 05.30–07.00 WIB dan 12.00–14.00 WIB. . Ditujukan kepada pelajar agar meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor dibawah umur dan berlaku pada jam tertentu karena menghindari mereka untuk membolos. Sebagai gantinya pemerintah memberikan subsidi bahan bakar minyak sebanyak 6 liter setiap hari kepada angkutan umum yang terlibat. Berharap dapat mengurangi pemakaian kendaraan bermotor khususnya bagi para pelajar dibawah umur, serta bangkitnya usaha para pemilik kendaraan umum cara tersebut dirasa cukup efektif. Bukinya kini angkutan umum yang beroperasi bertambah menjadi 40 unit kendaraan. Lalu, kemacetean yang terjadi saat jam berangkat serta kepulangan sekolah dan kantor juga mulai berkurang. Saat ini program tersebut diawasi oleh tim monitoring oleh Pemerintah Kota Kediri yang berada di tempat awal dan akhir setiap trayek angkutan.
Namun, program tersebut masih banyak kekurangan, angkutan umum di Kota Kediri hanya memiliki 4 trayek yaitu angkutan A jurusan Rejomulyo — Selomangleng, angkutan B melayani Katang — Selomangleng,angkutan G rute Pasar Bawang — Terminal Tamanan dan angkutan F dari Terminal Tamanan — Pasar Banjaran. Karena banyaknya sekolah yang belum terjangkau karena jurusan yang tersedia terlalu minim, pemerintah mencanangkan akan menambah rute baru . Serta perlu adanya evaluasi tentang program ini. Sebab,menurut sumber sejak diluncurkan program ini belum pernah dilakukan evaluasi. Ada saja kekurangannya, tim monitoring sempat menerima laporan jika ada salah seorang pelajar yang tetap dikenai biaya. Semoga inovasi ini terus berkembang agar sesuai dengan tujuan.

Kediri, 5 Juli 2016
Putri Bunga S.P
Planologi ITB 2015

Referensi:
http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/233230/program_angkutan_gratis_untuk_pelajar_kota_kediri_diluncurkan.html

http://www.kedirikota.go.id

--

--