Monkasel Yang Tidak Lagi Menarik

Museum untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia yang tidak lagi diminati pengunjung

Muhammad Rifki Adrian
Naladhipa Narasanjaya
3 min readJul 5, 2016

--

Monumen Kapal Selam

“Claimed by the UN World Tourism Organisation as a stimulant of economic recovery, tourism is, undoubtedly, a force to be reckoned with.”

Berdiri dengan megah di tengah hingar bingar kota Surabaya, Monumen Kapal Selam atau yang disingkat Monkasel. Monkasel merupakan sebuah objek wisata berupa museum kapal selam yang terletak di Jalan Pemuda, Surabaya. Monumen ini merupakan kapal selam KRI Pasopati 410, salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. Objek wisata yang berbentuk monumen ini bertujuan untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda.

Google Images

Meski begitu banyak sejarah yang menyelimuti kapal selam ini, banyak orang yang memandang bahwa objek wisata ini tidaklah menarik. Kebanyakan orang yang berkunjung ke Surabaya lebih memilih untuk menyusuri pusat perbelanjaan. Tidak sedikit juga dari mereka datang ke Surabaya hanya untuk singgah sejenak lalu pergi menuju destinasi selanjutnya. Padahal, kota yang terkenal sebagai Kota Pahlawan ini menyimpan berbagai wisata sejarah. Monkasel hanya satu dari berbagai objek wisata sejarah yang terletak di kota Surabaya.

Google Maps
  • Merah: Monumen Kapal Selam
  • Oranye: Kawasan Perkantoran
  • Biru: Pusat Perbelanjaan

Infrastruktur yang disediakan oleh pihak pendiri monumen ini cukup baik. Monumen ini terletak di tengah kota Surabaya dan di sebelah pusat perbelanjaan yang memiliki lahan parkir yang luas. Terdapat jalur pejalan kaki yang mengelilingi monumen ini sehingga pengunjung dapat dengan mudah mengakses monumen ini. Meski infrastruktur yang diberikan cukup baik, hal ini dapat menjadi bumerang. Saat pengunjung datang ke Jalan Pemuda, mereka dihadapkan oleh dua objek wisata yang sangat berbeda yaitu pusat perbelanjaan dan wisata monumen kapal selam. Tidak hanya pusat perbelanjaan, Monkasel juga dikelilingi oleh gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan lainnya di seberang. Dalam kasus ini, pengunjung lebih memilih untuk mengunjungi pusat perbelanjaan daripada Monkasel. Hal ini menunjukan bahwa konsentrasi dari area di sekitar Jalan Pemuda tidak tepat untuk Monkasel itu sendiri.

Salah satu kunci dalam strategi perencanaan komponen pariwisata adalah untuk mengidentifikasi pendekatan pariwisata. Pendekatan pariwisata sendiri mengarah kepada pengembangan objek wisata. Pengembangan objek wisata meliputi akomodasi, aksesibilitas, atraksi, aktivitas, dan fasilitas.

Dari segi akomodasi, Monkasel memberikan akomodasi yang cukup baik. Pengunjung dapat dengan mudah menemukan penginapan di sekitar Monkasel karena lokasinya yang sangat strategis yaitu di tengah kota. Akan tetapi dari segi aksesibilitas dimana lokasi Monkasel yang terletak di tengah kota menjadi bumerang bagi Monkasel sendiri. Lokasinya yang berada di tengah kota dimana banyak pusat perbelanjaan dan perkantoran membuat masyarakat merasa bosan karena pemandangan Monkasel yang menjadi pemandangan sehari-hari saat masyarakat hendak menuju kantor maupun pusat perbelanjaan.

Terdapat dua opsi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan Monkasel, yaitu:

  1. Menciptakan inovasi agar masyarakat tidak bosan

Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan seiring berkembangnya zaman kita harus terus melakukan perubahan. Perubahan terbagi menjadi 2 yaitu perubahan yang buruk dan perubahan yang baik. Namun pada dasarnya perubahan baik buruk maupun baik adalah lebih baik daripada tidak merupakan perubahan sama sekali. Kembali dalam konteks objek wisata ini, perubahan dapat diartikan sebagai inovasi yang diciptakan agar pengunjung senantiasa tertarik dan tidak bosan untuk datang. Memang, dalam konteks wisata sejarah inovasi yang dapat dilakukan pada umumnya tidak ingin menghalangi esensi nilai sejarah yang ditawarkan objek wisata tersebut. Meski begitu bukan berarti bahwa inovasi yang diciptakan sangatlah minim.

2. Menjadikan media sosial sebagai platform dalam menjalin hubungan dengan masyarakat

Pada era yang serba digital saat ini, media sosial merupakan platform yang tepat untuk berkomunikasi dengan pengunjung. Tidak hanya kalangan muda, semua orang terhubung dengan media sosialnya. Media sosial berguna untuk memberikan impresi ke masyarakat akan bagaimana image Monkasel yang seharusnya. Media sosial juga dapat berperan sebagai penyalur aspirasi bagi pengunjung akan bagaimana Monkasel di kemudian hari dan keluhan mengenai Monkasel yang tidak terjangkau oleh pengelola.

Muhammad Rifki Adrian

19915168

Daftar pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Kapal_Selam

https://www.theguardian.com/sustainable-business/six-reasons-mass-tourism-unsustainable

--

--