TPA Pengganti untuk TPA Tanjung Pinggir

TPA bukan solusi atasi masalah sampah?

Yovita Tisarda Febriani
Naladhipa Narasanjaya
4 min readJul 3, 2016

--

Kondisi TPA Tanjung Pinggir, Pematang Siantar

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan, pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. TPA merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Karenanya diperlukan penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar keamanan tersebut dapat dicapai dengan baik.

Mengingat besarnya potensi dalam menimbulkan gangguan terhadap lingkungan maka pemilihan lokasi TPA harus dilakukan dengan seksama dan hati-hati. Hal ini ditunjukkan dengan sangat rincinya persyaratan lokasi TPA seperti tercantum dalam SNI tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah; yang diantaranya adalah bukan daerah rawan geologi (daerah patahan, daerah rawan longsor, rawan gempa, dll),bukan daerah rawan hidrogeologis yaitu daerah dengan kondisi kedalaman air tanah kurang dari 3 meter, jenis tanah mudah meresapkan air, dekat dengan sumber air (dalam hal tidak terpenuhi harus dilakukan masukan teknologi),bukan daerah rawan topografis (kemiringan lahan lebih dari 20%),bukan daerah rawan terhadap kegiatan penerbangan di Bandara (jarak minimal 1,5–3 km),bukan daerah/kawasan yang dilindungi.

Sampah di Kota Pematangsiantar bermuara di TPA Tanjung Pinggir yang berada sekitar 8 km dari pusat kota. Daerah tanjung pinggir sudah dijadikan TPA selama 24 tahun karena memenuhi persyaratan lokasi TPA yang tercantum dalam SNI. Tanjung Pinggir jauh dari permukiman warga dan di daerah terminal yang sudah lama tidak dipakai. Produksi sampah rumah tangga maupun industri tiap tahun mengalami peningkatan secara signifikan di Kota Pematangsiantar. Meskipun lokasi TPA Tanjung Pinggir masih mampu menampung sampah setidaknya untuk 3–5 tahun ke depan, namun sejak dini harus dipikirkan alternatif pengganti areal yang sudah 24 tahun digunakan sebagai TPA ini.

Keadaan TPA Tanjung Pinggir

Belum ditemukannya TPA disebabkan belum tercukupinya dana untuk membeli TPA. Perharinya Kota Pematangsiantar menghasilkan sampah sekitar 500 meter kubik. Meski demikian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah masih belum menjadi milik pemerintah. Keterbatasan dana yang ditampung di APBD dua tahun berturut-turut Rp 500 juta belum bisa digunakan untuk menyediakan lahan TPA baru. Akibatnya, dana yang dianggarkan untuk pembelian TPA, terpaksa dikembalikan ke kas daerah.

Menurut Sekretaris Dinas Kebersihan Pematang Siantar, Marzuki bahwa bulan Juli 2012 Kontrak TPA sampah di Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba telah berakhir. Namun, karena belum mendapatkan TPA baru, pihaknya memperpanjang kontrak TPA lama selama 2 tahun senilai 40 juta. untuk menampung 500 meter kubik sampah yang dihasilkan masyarakat Pematangsiantar setiap hari, jauh hari sebelum berakhirnya masa kontrak, Pemko sudah menganggarkan dana Rp 500 juta untuk pembelian lahan TPA baru. Untuk pengadaan 10 hektar TPA baru, Pemko juga sudah membentuk tim yang diketuai Sekretaris Daerah (Sekda).

Sulitnya mendapatkan lahan baru juga disebabkan, beberapa hal diantaranya, lahan yang hendak dibeli tidak memiliki alas hak sementara pemilik lahan yang memiliki alas hak tidak mau menjual lahan sesuai dengan ke nilai jual objek pajak (NJOP) yang ditetapkan oleh Pemko. Dilanjutkan, dengan terbitnya UU No 2/2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan pemerintah, Pemko bisa membeli tanah dengan harga berdasarkan harga pasar. Tetapi karena Perpres yang mengaturnya belum terbit, pihaknya belum bisa menjalankan undang-undang itu. Meskipun kasus ini sudah lama ada, namun sampai sekarang belum ada kabar dari Pemkot Pematang Siantar mengenai TPA yang baru.

Ketika saya datang untuk melihat kondisi TPA Tanjung Pinggir, ada beberapa hal yang membuat saya terkejut. Sekitar 2–3 tahun lalu, lokasi TPA lebih dekat ke pinggir jalan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Namun sekarang TPA dipindahkan ke tempat yang lebih dalam namun masih berada di daerah Tanjung Pinggir. Dan keadaan sampah di sana sedang dibakar. Mungkin pemerintah ingin membuat solusi alternatif sebelum ditemukannya TPA baru sehingga sampah-sampah tersebut dibakar untuk mencegah penumpukan sampah. Namun hl tersebut tentunya memberikan dampak negatif yaitu terjadinya pencemaran udara akibat asap yang ditimbulkan.

Sampah di TPA yang sedang dibakar

Untuk mengantisipasi belum adanya TPA baru tersebut, sebenarnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Melakukan pengolahan sampah berbasis masyarakat

Sampah yang dibuang ke TPA Tanjung Pinggir merupakan sampah organik dan anorganik. Seperti kebijakan solutif yang sering diterapkan, sampah organik dapat diolah menjadi pupuk yang dapat dijual pada masyarakat. Selain memberi keuntungan dan mengurangi sampah, kegiatan pertanian masyarakat juga dapat berkembang menjadi lebih baik. Untuk sampah anorganik, dapat dilakukan daur ulang pada sampah-sampah tersebut.

2. Melakukan sosialisasi dan pendekatan kreatif terhadap masyarakat mengenai pemilahan sampah

Penerapan kebijakan pemilahan sampah tidak akan berjalan dengan baik jika masyarakat tidak paham dan tidak sadar mengenai permasalahan sampah hingga bagaimana cara mengolah sampah-sampah tersebut.

3. Mengubah sampah menjadi energi

Kebijakan ini telah diterapkan di Swedia dan memberikan energi langsung dalam bentuk listrik ke rumah tangga di Swedia dan menjadi bahan bakar.

Sangat sederhana memang, namun jika hal-hal tersebut dilakukan secara baik dan teratur serta dimulai dari lingkup yang kecil yaitu rumah, maka usia TPA akan lebih panjang, sehingga kekhawatiran pemerintah mengenai tidak tercukupinya lahan TPA dapat teratasi dan anggaran untuk membeli TPA baru juga dapat di alokasikan untuk hal yang lain yang lebih penting.

Pematangsiantar, Sumatera Utara
Yovita Tisarda Febriani
Planologi ITB 2015

Sumber :
pplp-dinciptakaru.jatengoprov.go.id

medan.tribunnews.com/2012/07/26/siantar-belum-dapat-lahan-baru-untuk-tpa?page=2

bataktoday.com/dicari-lahan-pengganti-tpa-tanjung-pinggir

--

--