Trem Sebagai Solusi dalam Mengatasi Kemacetan

Salsabila Naqiyyah
Naladhipa Narasanjaya
3 min readJul 5, 2016

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Saat ini Surabaya telah menjadi kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi dengan jumlah penduduk sebesar 2.980.240 jiwa. Sebagai pusat pemerintahan dan pusat perekomian di Jawa Timur serta dengan kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan aktivitas perkotaan menjadi padat. Tidak jarang diberbagai ruas jalan terjadi kemacetan dan arus lalu lintas menjadi terhambat. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk mengatasi kemacetan tersebut. Mulai dari melakukan rekayasa lalu lintas, memperlebar ruas jalan, hingga pembangunan frontage road di sepanjang jalan Ahmad Yani dan middle east ring road / MERR yang menyusuri sisi timur Surabaya.

Pemasangan Water Barrier di Jalan Basuki Rahmat Guna Mengurai Kemacetan

Lambat laun, tata guna lahan yang dapat digunakan untuk membangun jalan baru untuk mengatasi kemacetan akan semakin berkurang. Sedangkan pertambahan jumlah kendaraan pribadi akan terus meningkat. Surabaya memerlukan transportasi massal yang aman, cepat, terjangkau, dan nyaman bagi masyarakatnya. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, memilih membangun trem dan monorel untuk menata sistem transportasi massal di Surabaya.

Pemilihan pembangunan trem dan monorel sebagai sarana transportasi massal oleh Wali Kota Surabaya tidak mengejutkan. Sebab, pada zaman kolonial Belanda Surabaya pernah memiliki trem sehingga trem yang akan segera dibangun tersebut merupakan reaktivasi jalur trem yang sebelumnya pernah ada. Pembangunan infrastruktur trem rencananya akan dilaksanakan setelah Surabaya menjadi tuan rumah Preparatory Committee (PrepCom) 3 UN Habitat yang diselenggarakan pada Juli 2016 dan ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2019. Jalur trem yang akan dibangun sepanjang 17 km ini akan berpusat di Terminal Joyoboyo dan akan dibagi menjadi dua jalur, yaitu jalur selatan dan jalur utara. Untuk jalur selatan akan dimulai dari Wonokromo-Kebun Binatang Surabaya (KBS)-Jalan Pandegiling-Embong Malang-Kedungdoro-Pasar Blauran-Pasar Turi. Sedangkan jalur utara, yakni di Jalan Indrapura, memutar ke arah Jalan Rajawali-Jembatan Merah-Tugu Pahlawan- Jalan Tunjungan-Jalan Panglima Sudirman dan kembali lagi menuju Wonokromo. Jalur trem tersebut terletak di samping median jalan dan terbentang dari Jalan Raya Darmo hingga Jalan Urip Sumoharjo. Memasuki Jalan Basuki Rahmat, Jalan Embong Malang ke utara, posisi rel akan berada di tengah jalan.

Rute Perjalanan Trem dan Monorail

Keberadaan trem sebagai alternatif untuk mengatasi kemacetan di Surabaya tidak akan berhasil jika tidak diintegrasi oleh moda transportasi lain. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Surabaya telah menyiapkan beberapa konsep untuk menunjang keberadaan trem tersebut. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, mengatakan Pemerintah Kota Surabaya akan menyiapkan konsep pembangunan halte, konsep titik park and ride, dan konsep trunk (angkutan pengumpan berkapasitas besar) dan feeder (angkutan pengumpan berkapasitas kecil). Trunk and feeder ini akan dikemudiakan oleh para sopir angkutan umum yang akan diseleksi terlebih dahulu.

Pembangunan trem dan monorel ini memang banyak menuai pro dan kontra dari berbagai pihak yang tidak akan saya bahas di sini. Dengan adanya trem dan monorel sebagai transportasi massal, diharapkan dapat menjadi solusi dalam menanggulangi kemacetan yang melanda hampir di seluruh titik kota. Nantinya, dengan adanya transportasi massal yang aman, cepat, nyaman dan terjangkau diharapkan masyarakat dapat beralih menggunakan transportasi massal karena keberadaan trem dan monorel ini tidak akan berhasil jika kesadaran masyarakat dalam menggunakan transportasi massal masih rendah.

Surabaya, 5Juli 2016

Salsabila Naqiyyah

Planologi ITB 2015

Referensi:

https://nasional.tempo.co/read/news/2014/10/25/058616906/dinas-perhubungan-kota-surabaya-siapkan-amdal-trem

https://www.goodnewsfromindonesia.org/2016/06/03/ikon-baru-surabaya-lahir-tiga-tahun-lagi

https://nasional.tempo.co/read/news/2016/05/31/058775380/jalur-trem-surabaya-mulai-dibangun-tahun-ini

--

--