Source: https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/image_data/file/97664/s960_Coronavirus_govuk.jpg

Coronavirus -Pentingnya Kita Mengenalnya

8-MuhammadAziz

--

Akhir tahun 2019 yang lalu, tepat pada tanggal 31 desember 2019, pejabat kesehatan Cina dari Wuhan Municipal Health Commission/ Komisi Kesehatan Kota Wuhan melaporkan kepada WHO(World Health Organization)tentang sekelompok 41 pasien dengan pneumonia misterius. Sebagian besar terhubung ke Huanan Seafood Wholesale Market. Dan keesokan harinya pasar seafood resmi ditutup. Mulai tanggal 1 januari 2020, WHO mendirikan IMST (Tim Dukungan Manajemen Insiden) yang ditempatkan di Wuhan untuk membantu penyelidikan tentang virus pneumonia misterius ini yang mereka duga berkaitan dengan virus SARS. Kemudian pada tanggal 7 januari 2020, pihak kesehatan Cina mengidentifikasi virus yang menyebabkan penyakit seperti pneumonia sebagai jenis coronavirus baru (disebut coronavirus baru atau nCoV). Dan pada tanggal 10 januari 2020, WHO resmi menggumumkan ke dunia tentang keberadaan coronavirus ini sebagai penyebab insiden di Wuhan dan membagikan ke negara-negara di dunia, panduan teknis online yang memuat cara mendeteksi, menguji, dan mengelola kasus potensial, berdasarkan apa yang diketahui tentang virus ini pada saat itu. WHO-pun mengakui bahwa kasus coronavirus ini pertama kali diidentifikasi/ditemukan pada bulan desember tahun 2019, kasus yang pertama kali tercatat pada tanggal 8 desember.

Sekarang, hampir sembilan bulan kemudian, virus ini sudah menjadi pandemi global dan dikenal dengan istilah COVID-19 atau coronavirus sejak 22 Februari 2020. Menurut data dari WHO, hari ini pada tanggal 28 agustus 2020, jumlah kasus positif secara global mencapai angka 24 juta 300 ribu, dan virus COVID-19 ini memakan korban sebanyak 827 ribu atau sekitar 9.4% dari penduduk dunia. Hal ini menunjukkan bahwa isu COVID-19 bukan merupakan masalah yang ringan atau sederhana, berhubung kita semua sekarang masih menjalani social distancing atau pembatasan rangkaian aktivitas sehari-hari yang diatur oleh berbagai protokol kesehatan dalam rangka memutuskan arus penyebaran virus COVID-19 hingga selesainya produksi vaksin yang diproyeksikan akan selesai pada tahun 2021 mendatang. Kebijakan menyebabkan perubahan drastis pada tatanan kehidupan masyarakat dunia. Dengan terbatasnya mobilisasi masyarakat, digitalisasi barang dan jasa menjadi menjadi permasalahan penting untuk memastikan peradaban manusia di dunia tidak hancur karena COVID-19 ini.

Di Indonesia, kondisinyapun tidak lebih baik. Tidak jarang kita menemukan berita atau info tentang kenaikan kasus COVID-19 serta berbagai perombakan-perombakan atau revisi sistem yang berlaku Indonesia untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19 ini. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran/kepedulian dan pemahaman masyarakat Indonesia tentang pandemi COVID-19 dan protokol kesehatannya. Hal ini terlihat dari banyaknya terjadi kasus pelanggaran ketentuan PSBB(Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan kesalahan dalam penerapan protokol kesehatan di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lain-lain. Meskipun sudah dilakukan berbagai upaya sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat terkait semua aspek pandemi COVID-19 serta diberlakukan tindakan/kebijakan yang tegas untuk menertibkan masyarakat selama PSBB ini. Dan harus diakui rasa takut/kepanikan warga sudah menurun sejak masa awal-awal pandemi atau sejak diberlakukannya “new normal”.

Walaupun tidak jarang, masyarakat sendiri yang merupakan pelaku utama dalam penyebaran virus COVID-19 ini, kurangnya kepedulian atau pemahaman masyarakat tentang protokol kesehatan yang berlaku bukanlah sepenuhnya disebabkan oleh kelalaian masyarakat sendiri. Dari pemerintah sendiripun tidak jarang kurang tanggap atau kebijakan yang diterapkan dinilai kurang komprehensif,sistematis karena alasan-alasan tertentu serta mengunakan bahasa atau literasi yang sulit dipahami oleh masyarakat terutama yang tidak menerima pendidikan yang layak/sesuai sejak pemberlakuan pembelajaran daring(PJJ). Sehingga berbagai upaya penanganan COVID-19 sulit untuk diimplementasikan dan diamanahkan oleh masyarakat karena informasi yang tersampaikan sulit untuk dicerna/diproses oleh masyarakat. Keterbatasan pengetahuan ini yang dapat menyebabkan masyarakat acuh terhadap kondisi selama pandemi ini. Apabila masyarakat memiliki pengetahuan lebih tentang gejala/sintom, regenerasi virus COVID-19 , tentunya akan lebih mudah bagi mereka untuk melakukan tindakan preventif/pencegahan penularan virus COVID dan tidak akan meremehkan protokol/aturan yang diterapkan pemerintah.

Oleh karena itu, penting sekali apabila pemerintah dapat mengevaluasi, mengkaji lebih lanjut, dan merevisi kebijakan/metode/tindakan yang diambil untuk mendidik dan mensosialisasikan/menkomunikasikan semua hal terkait pandemi COVID-19 ke bentuk atau wujud yang lebih sederhana,mengesankan,menarik,rinci dan lugas agar mudah dipahami dan dipraktekkan oleh masyarakat terutama kelas menengah ke bawah yang masih perlu menyesuaikan dengan pendidikan yang berbasis internet/daring.

Dari masyarakat sendiripun dibutuhkan partsipasi secara aktif/pro-aktivitas dalam memperoleh, mensosialisasikan, mempraktekkan informasi seputar pandemi COVID-19 ini untuk mempermudah upaya untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan masyarakat. Contoh mahasiswa atau public figure/tokoh masyarakat dapat terjun langsung mengedukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat lainnya melalui media sosial seperti instagram atau webinar. Asal sebelumnya sudah melakukan penelitian dan pengkajian terlebih dahulu agar informasinaya valid atau informasi yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan/credible.

Dengan demikian, tingkat kesadaran dan pengetahuan tentang pandemi COVID-19 dapat dibangun dan bertambah apabila terdapat kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Pada akhirnya, tingkat kesadaraan dan pengetahuan terkait pandemi COVID-19 akan mempengaruhi keterlibatan, kepatuhan, keterampilan, dan kesuksesan semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah virus COVID-19 ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada tulisan ini baik secara penyusunan, penafsiran, maupun diksi. Sesungguhnya penulis sendiri juga masih belajar dan berharap tulisan ini dapat menjadi tolak ukur/pelajaran bagi perkembangan penulis kedepannya. Terima kasih banyak, semoga tulisan singkat ini menjelaskan mengapa kita perlu memahami masalah COVID-19 ini dengan baik sebelum kita mampu menanganinya.

Referensi dan sumber

Correspondent, O. (2020, June 15). Covid-19 awareness campaign stressed. Retrieved August 28, 2020, from https://www.thenews.com.pk/print/673010-covid-19-awareness-campaign-stressed

Maulana, Y. (n.d.). Warga Kabupaten Bandung-Garut Mendominasi Pelanggar Protokol Kesehatan. Retrieved August 28, 2020, from https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5145523/warga-kabupaten-bandung-garut-mendominasi-pelanggar-protokol-kesehatan?_ga=2.141529522.1098576677.1598637589-1309966430.1596372292

Fajri, F. (2020, August 07). Pelanggaran PSBB Jakarta Masif, Pemprov DKI Jakarta Berhasil Jaring Uang Denda Rp 2,6 miliar. Retrieved August 28, 2020, from https://wartakota.tribunnews.com/2020/08/07/pelanggaran-psbb-jakarta-masif-pemprov-dki-jakarta-berhasil-jaring-uang-denda-rp-26-miliar

COVID-19, G. (n.d.). Berita Terkini. Retrieved August 28, 2020, from https://covid19.go.id/p/berita

Archived: WHO Timeline — COVID-19. (n.d.). Retrieved August 28, 2020, from https://www.who.int/news-room/detail/27-04-2020-who-timeline---covid-19

Holly Secon, A. (2020, June 30). A comprehensive timeline of the coronavirus pandemic at 6 months, from China’s first case to the present. Retrieved August 28, 2020, from https://www.businessinsider.com/coronavirus-pandemic-timeline-history-major-events-2020-3?r=US

Fehr, A. R., & Perlman, S. (2015). Coronaviruses: An Overview of Their Replication and Pathogenesis. Coronaviruses Methods in Molecular Biology, 1–23. doi:10.1007/978–1–4939–2438–7_1

--

--