Pandangan terhadap Society 4.0

Mutiara Syifa
4 min readAug 7, 2020

--

Gambar 1 Society (Sumber: lebulletin.eap-wb.be)

Society 4.0 merupakan suatu perkembangan peradaban manusia dengan melihat pola interaksi masyarakat yang telah menggunakan kemajuan teknologi informasi dan digital dalam berkomunikasi antar individu maupun kelompok. Perubahan Society 4.0 ini juga tidak hanya berdampak pada pola interaksi masyarakat, tetapi dalam hal membantu pekerjaan masyarakat dengan bantuan dari perangkat elektronik dan komputer pun berdampak. Society 4.0 yang muncul berbarengan dengan perkembangan Revolusi Industri 3.0 pada tahun 1969 hingga Revolusi Industri 4.0, di mana inovasi terbaru dalam teknologi, seperti mulai ditemukannya perangkat elektronik, komputer, dan juga internet. Society sendiri sudah menghadapi beragam transisi perkembangan dalam perjalanan interaksi manusia di seluruh dunia. Contohnya seperti saat ini, Society 4.0 yang sedang dialami manusia pada masa kini diprediksi akan segera berakhir dan mulai digantikan dengan yang baru, yaitu Society 5.0.

Collective Consciouness, Collective Wisdom, Co-Creation, dan Collective Action merupakan suatu perkembangan peradaban manusia. Dalam hal yang terjadi pada saat Society 4.0, peradaban manusia tersebut berkembang jauh lebih pesat dibandingkan masa sebelumnya.

Gambar 2 Society 4.0 Menuju Society 5.0 (Sumber: CAOJapan)

Collective Consciousness atau kesadaran kolektif merupakan kepercayaan dan sentimental individu yang dikumpulkan secara bersama. Kesadaran kolektif ini akan membentuk suatu solidaritas mekanis. Kesadaran kolektif adalah perasaan bahwa setiap peserta memiliki kesadaran kelompok. Ini adalah ruang yang bisa diakses kapan saja untuk merasakan apa konteksnya dan apa yang ingin dimunculkan. Tiga syarat utama yang diperlukan agar kesadaran kolektif terwujud, yaitu kekayaan bersama (persepsi kualitas dan kontribusi masing-masing), kerentanan bersama (kemanusiaan dalam yang lain), dan bahasa bersama (untuk saling memahami). Pada Society 4.0 ini, memang agak sulit membangun suatu kesadaran kolektif masyarakat karena mudahnya informasi akan mengakibatkan terjadinya informasi palsu yang bisa memunculkan gagasan baru dan memecah kesadaran kolektif masyarakat. Oleh karena itu, dalam membangun kesadaran kolektif merupakan tanggung jawab setiap manusia sehingga suatu solidaritas mekanis dapat diwujudkan.

Dikutip dalam laman www.wisdompage.com, Collective Wisdom adalah suatu akses dalam mewujudkan kebijaksanaan atau wisdom dalam bentuk kolektif (bersama). Dalam beberapa hal, sekelompok orang yang mengaku sebagai berperilaku (individu) yang bijaksana tidak tahu bagaimana bersikap bijaksana secara kolektif. Maka dari itu, kecerdasan kolektif harus dibarengi dengan adanya kebijaksanaan kolektif. Pada intinya, suatu kebijakan kolektif atau Collective Wisdom adalah sekumpulan kebijakan manusia yang telah diselaraskan dengan kecerdasan kolektif sehingga muncul suatu kebijakanyang baik.

Co-Creation merupakan suatu inovasi yang terjadi didalam bidang bisnis, seperti suatu perubahan di mana pemilik bisnis menerima saran mengenai proses desain produk atau layanan di mana input dari konsumennya dan pemilik bisnis juga menjadikan pelanggan atau konsumennya menjadi pelaku sentral yang melihat keseluruhan proses bisnis. Dalam artian yang kurang spesifik, istilah ini juga dipakai untuk cara apapun di mana bisnis memungkinkan konsumen untuk mengirimkan ide, desain, atau konten.

Wright, Taylor, & Moghaddam (1990) berpendapat mengenai Collective Action, yaitu suatu yang dilakukan sekelompok individu (dalam hal ini lebih ke masyarakat) dalam rangka untuk memperbaiki keadaan dari kelompok tersebut menjadi lebih baik. Selain memperbaiki kondisi, tindakan kolektif atau Collective Action ini dapat menaikan derajat atau tingkatan kelompok tersebut (Tajfel & Turner, 1979).

Adanya Society 4.0 ini memberikan dampak yang beragam, seperti bagaimana cara individu atau masyarakat tersebut menyikapinya. Jika dibandingkan dengan society sebelumnya, society ini berkembang pada kemajuan yang optimal. Selain itu, Society 4.0 ini harus bisa diadaptasi oleh seluruh masyarakat di setiap negara sebelum merebaknya Society 5.0 dan seterusnya.

Adapun dampak positif yang terjadi dalam Society 4.0 ini adanya kemudahan dalam berinteraksi antar individu, hal ini memudahkan terbentuknya Collective Consciousness karena masyarakat mudah mengakses informasi manapun sehingga muncullah kesadaran kolektif tersebut. Selain itu, dalam hal Co-Creation, masyarakat lebih mudah memberikan saran dan inovasi sehingga menghasilkan suatu produk, ide, atau gagasan yang baru. Pekerjaan manusia pun dapat lebih mudah dan cepat terselesaikan.

Namun, adanya Society 4.0 ini juga dapat memunculkan dampak negatif, seperti adanya pencurian data pribadi, kejahatan, atau penipuan cyber. Karena mudahnya informasi yang berkembang dari satu tangan ke tangan yang lain, hal tersebut memudahkan terjadinya pencurian data pribadi, penipuan, dan kejahatan cyber lainnya jika kita tidak berhati-hati. Selain itu, dampak negatif lainnya pun adalah tidak semua masyarakat paham dan mampu menyintasi perkembangan peradaban manusia ini, beberapa masyarakat menolak perubahan karena takut budaya lamanya akan tergeser dan tidak terlihat ciri khas dari budayanya masing-masing.

Referensi:

Anonim. The Wisdom Page. Diakses pada 7 Agustus 2020, dari: http://www.wisdompage.com/GroupWisdom.html

Palinggi, S., Palelleng, S., & Allolinggi, L. R. (2020). Peningkatan Rasio Kejahatan Cyber Dengan Pola Interaksi Sosio Engineering Pada Periode Akhir Era Society 4.0 di Indonesia. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 4(1), 145–163.

Tajfel, H., Turner, J. C., Austin, W. G., & Worchel, S. (1979). An integrative theory of intergroup conflict. Organizational identity: A reader, 56, 65.

Scribano A. (2019) Introduction: Politics of Sensibilities, Society 4.0 and Digital Labour. In: Scribano A., Lisdero P. (eds) Digital Labour, Society and the Politics of Sensibilities.

English Wikipedia. Co-Creation. Diakses pada 7 Agustus 2020, dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Co-creation

Zeng, Xiaohan. (Juni 10, 2014). Individual intelligence vs. collective wisdom?. Diakses pada 7 Agustus 2020, dari: https://medium.com/the-science-collective/individual-intelligence-vs-collective-wisdom-ddce5fe42edPalgrave Macmillan, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-030-12306-2_1.

--

--