Adiralindrawan
Planologi ITB 2019
Published in
2 min readAug 7, 2020

--

Memasuki era industri 4.0, perlu adanya kerjasama atau kolaborasi yang baik dari beberapa pemangku dan pelaku kepentingan industri. Segala aspek kehidupan semakin hari semakin berkembang dan tidak mungkin apabila manusia sebagai pelaku tidak menyesuaikan diri di era yang juga disebut sebagai Society 4.0 ini.

Society 4.0 yang mungkin lebih dikenal sebagai era ‘masyarakat informasi’ adalah masyarakat yang sebagian besar hidupnya didasarkan pada informasi dan komunikasi. Masyarakat informasi ini juga jenis masyarakat yang menjadi semakin umum di seluruh dunia, dan terdapat di mayoritas negara yang lebih maju. Dikutip dari BBC, Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, penting bagi kita untuk memahami masyarakat informasi karena itu memengaruhi cara kita hidup, belajar, bekerja, dan cara kita berhubungan dengan satu sama lain. Era ini merupakan era dimana segalanya didasarkan dengan informasi dan komunikasi, serta semakin dikaitkan dengan teknologi, komputer, dan segala hal yang sering di sebut serba “canggih”

Namun, disamping segala kemajuan dan kecanggihan dalam society 4.0 ini, society 4.0 yang mulai perlahan kita rasakan di Indonesia tidak akan bisa berjalan dengan baik apabila disertai dengan kedangkalan berpikir dan beretika dalam kultur masyarakat Indonesia.

Mungkin kita sudah sering juga mendengar tentang kesenjangan digital. Lalu, apa cara terbaik untuk menjembatani kesenjangan antara mereka yang memiliki akses ke teknologi baru dan bagi mereka yang tidak? Karena seperti yang sudah kita ketahui bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki standar dan capaian yang berbeda-beda. Contoh kecil saja di bidang pendidikan. Kita tidak bisa membandingkan peserta didik di tengah perkotaan seperti Jakarta dengan peserta didik di pedalaman Papua karena di Papua sana, masih banyak daerah yang jauh tertinggal.

Dilansir dari Youtube Mata Indonesia, sebagai bentuk seiring berkembangnya teknologi, setiap daerah atau provinsi di Indonesia wajib melakukan assessment untuk mengetahui apa saja kelemahan dan kelebihan yang di miliki daerah tersebut agar dapat dilakukannya Upgrading Skills berupa pelatihan untuk mensetarakan kemampuan masyarakat dan mencegahnya ketertinggalan atau yang biasa kita dengar sebagai ‘gaptek’ yaitu akronim dari gagap teknologi.

--

--