Pergeseran Society 3.0 ke Society 4.0

Nanda
Planologi ITB 2019
Published in
5 min readAug 7, 2020

--

Saat ini, masyarakat sedang bergerak maju, didorong oleh akumulasi pergerakan dari semua zaman melalui peradaban yang telah berevolusi. Bila Anda mengenali revolusi industri 4.0, society 4.0 merupakan bagian dari revolusi itu sendiri. Society atau masyarakat adalah orang atau sekelompok orang yang membentuk suatu sistem semi tertutup atau semi terbuka yang sebagian besar interaksinya berada di antara individu-individu dalam kelompok tersebut. Society 4.0 ini mengusung konsep teknologi sebagai pembantu manusia dalam memperoleh informasi. Aliran data bergerak begitu cepat seperti tak ada batas antara ruang dan waktu. Informasi berpindah, atau bertambah, dalam sekejap.

Perkembangan Society

Dikutip dalam https://sis.binus.ac.id/2020/06/09/perkembangan-society-1-0-hingga-society-5-0/, society berkembang dengan arah sebagai berikut.

1. Society 1.0

Pada masa ini manusia mulai mengenal tentang membentuk suatu kelompok menjadi masyarakat. Manusia mempertahakan diri mereka dengan cara berburu untuk mendapatkan makanan dan berpindah-pindah tempat untuk bertahan hidup. Manusia membuat berbagai peralatan sederhana dan menggunakan kekuatan alam seperti api untuk memasak dan melindungi diri.

2. Society 2.0

Disebut sebagai era pertanian atau revolusi aglikultur. Manusia fokus untuk mengembangkan ilmu pengetahuan karena dengan bercocok tanam, manusia tidak perlu khawatir untuk melakukan perburuan dan berpindah-pindah untuk mendapatkan tempat tinggal yang memiliki sumber makanan. Pada era ini, manusia mulai menetap dan membangun masyarakat yang lebih kompleks, sehingga muncul berbagai kerajaan, tulisan diperkenalkan, hingga kota-kota besar mulai berdiri.

3. Society 3.0

Dengan masyarakat yang semakin fokus untuk bercocok tanam disertai dengan jumlah masyarakat yang semakin kompleks, membuat kebutuhan akan bahan pangan dan sandang semakin meningkat. Dengan ilmu pengetahuan yang ada, manusia mulai membangun pabrik dengan memproduksi sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia bekerja di pabrik-pabrik dengan sistem upah.

4. Society 4.0

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang membuat manusia mengenal komputer hingga internet sehingga dapat memperoleh informasi dengan cepat. Aliran data yang begitu cepat membuat kehidupan manusia seperti tidak ada jarak ruang dan waktu. Pada era teknologi ini, industri berlomba-lomba membangun sebuah produk yang membantu manusia semakin mudah dalam memperoleh informasi.

5. Society 5.0

Merupakan penyempurnaan dari society 4.0, di mana teknologi menjadi bagian dari manusia itu sendiri, bukan hanya untuk berbagi informasi, namun dapat memudahkan kehidupan manusia sehari-hari. Society 5.0 menekankan pada kehidupan yang terintegrasi, mudah dan cepat. Sebagai contoh penggunaan robot yang dapat membantu restoran, membersihkan rumah dan lain-lain dapat dikendalikan dengan komputer dan internet. Society 5.0 membuat kehidupan manusia menjadi praktis dan otomatis. Sehingga teknologi tidak menguasai manusia melainkan manusia dapat mendapatkan kualitas hidup yang baik dan nyaman.

Kita belum berada pada era society 4.0, melainkan sedang mengalami pergerakan dari society 3.0 ke society 4.0. Namun, beberapa hal dalam society 4.0 telah kita rasakan. Revolusi mengubah cara kita hidup seperti pengenalan teknologi akan mengubah apa artinya menjadi manusia.

Apakah kita sudah siap menghadapi dan beradapatasi era society 4.0 seutuhnya, untuk menghadapi hal yang lebih baru lagi?

Dalam masa transisi ini, kita membutuhkan SDM yang unggul, yang mengerti apa itu society 4.0. Kemudian, kita juga membutuhkan studi kasus dan penelitian untuk pengembangan agar masyarakat semakin siap dalam menghadapi society 4.0. Untuk memahami society 4.0, tidak harus menjadi futurist, technologist, atau bahkan system thinker. Menjadi masyarakat yang paham bagaimana cara mengelola informasi dengan baik pun sudah cukup.

Dampak Society 4.0

Terjadinya suatu perubahan bukanlah tanpa alasan dan bukan pula tak ada dampaknya. Perubahan diharapkan dapat melahirkan sesuatu yang lebih baik dan meminimalisir keburukan. Oleh karena itu, dampak society 4.0 pun ada, baik itu yang disadari secara langsung ataupun yang tidak kita sadari, yaitu.

  1. Munculnya kebutuhan akan keterampilan baru, seperti dapat beradapatasi dalam perkembangan teknologi dan dapat mengoperasikan teknologi. Generasi z dan sebagian millennial akan lebih mudah memahaminya karena sejak kecil mereka telah mengenalnya.
  2. Munculnya kebutuhan fleksibilitas organisasi. Beberapa posisi dalam organisasi dapat tergantikan oleh sistem yang semakin canggih. Namun, untuk membuat dan menjalankan sistem tersebut dibutuhkan seorang pula.
  3. Perlunya investasi pada teknologi karena teknologi sebagai pendukug kehidupan.
  4. Revolusi menyebabkan perubahan mindset.
  5. Terdegradasinya sebuah budaya atau tradisi yang tidak segera diatasi untuk beradaptasi.

Collective Consciousness, Collective Wisdom, Co-creation, Collective Action, Apa Itu?

Collective consciousness atau kesadaran kolektif adalah sesuatu yang umum bagi seluruh masyarakat–seharusnya–seperti yang dikatakan Durkheim. Kesadaran ini bukan kondisi individu, tetapi kondisi sosial. Sebagaimana kondisi sosial, ia tersebar ke seluruh masyarakat secara utuh dan memiliki kehidupannya sendiri. Melalui kesadaran kolektif lah, norma, nilai, keyakinan, dan tradisi dapat diturunkan dari generasi ke generasi, meskipun masyarakat telah mengalami revolusi, terlebih pada era yang serba digital.

Seperti yang telah dijelaskan, society berada dalam konteks sebuah kelompok, bukan seorang individu saja. Dalam berkelompok terdapat suatu interaksi yang menyebabkan kelompok itu terus merasa terintegrasi. Interaksi tersebut menciptakan sebuah pengetahuan bersama. Collective wisdom atau kebijaksanaan kolektif merupakan hal yang seperti itu. Dalam mengambil sebuah keputusan kelompok, dibutuhkan sebuah kebijaksanaan kolektif agar tak ada yang merasa dirugikan. Kaitannya dengan society adalah secara tak sadar kita telah atau sering menggunakan konsep kebijaksanaan kolektif.

Collective action atau Aksi Bersama terdiri dari kata aksi dan bersama. Aksi merupakan suatu tindakan yang mana sebelumnya ada suatu kondisi yang hendak diubah. Kondisi inilah atau keadaan sebelumnya inilah yang mendasari lahirnya aksi, atau dapat pula diartikan sebagai reaksi dari pihak-pihak tertentu, atas suatu masalah pada kondisi tertentu. Dengan collective action, kita dapat menghadapi society 4.0 dengan positif.

Sedangkan, co-creation atau kreasi bersama sebagai pengembangan kolaboratif dari nilai baru (konsep, solusi, produk dan layanan) bersama dengan para ahli atau pemangku kepentingan.

Keempat hal tersebut–collective consciousness, collective wisdom, collective action, dan co-creation–merupakan suatu hal yang saling berkaitan. Sebagai contoh, dalam mengatasi dampak yang dirugikan oleh society 4.0, kita dapat melakukan collective action, beraksi bersama karena sebuah perubahan yang mengarah ke hal yang negative. Sebuah aksi tersebut tak akan ada tanpa adanya sebuah collective wisdom. Aksi tersebut dapat pula didasari atas collective consciousness, sadar akan sebuah nilai, keyakinan, dan sebagainya yang telah ada sebelumnya. Kemudian, terbentuklah sebuah co-creation, berkolaborasi dalam pengembangan nilai baru yang lebih baik.

Referensi:

http://lib.ui.ac.id

--

--