Berkarir di Online Freelancing Tanpa Skill Coding & Design

Dwindy Stanza
plongolife
Published in
5 min readOct 23, 2017
Courtesy of http://www.businessinsider.sg

Selama ini kalau kita bergabung di grup-grup yang berkaitan dengan online freelancing, umumnya didominasi oleh developer & designer. Ini mungkin membuat para non-coder & non-designer menjadi minder dan bertanya-tanya, apakah ada tempat buat orang yang nggak punya skill apapun di bidang IT di dunia online freelancing? Jawabnya ada. Di ujung langit. Kita kesana dengan… *oops sorry, force of habit*

Orang awam cenderung menganggap Online Freelancing itu umumnya nggak akan jauh-jauh dari dunia IT. Padahal yang nggak berkaitan pun ada, misal client butuh info tentang penyedia produk/jasa lokal, itu murni tanpa ada produk ITnya, kita cuma sebagai “makelar” atau penghubung orang luar dengan pedagang lokal.

Atau ada CEO perusahaan digital super sibuk yang butuh “sekretaris”. Nah di online freelancing, profesi ini biasa disebut sebagai Virtual Assistant, yang scope kerjaannya adalah apapun yang mungkin dikerjakan melalui media internet, misal balesin email, beliin tiket, scheduling buat meeting, cariin info, sedot wc, badut ultah, dll. *yang dua terakhir disebutin untungnya belum pernah terjadi*

Nah kalau saya, biasanya cenderung melakukan dua hal ini :

Lihat Sisi Lain Dari Industri IT

Sudah sewajarnya industri IT nggak jauh dari development, dan tentunya melibatkan design. Tapi tentunya proses yang terjadi dalam bisnis IT nggak itu-itu aja dong. Ada bagian lain yang bisa kita bidik, misal writing, HR, sales & marketing, software testing, data entry, dll.

Nah, marketplace yang lumayan OK untuk bidang-bidang non-IT adalah Upwork. Lumayan banyak kerjaan non-teknis yang bayarannya lumayan, walau banyak juga yang kecil semacam data-entry. Pinter-pinter aja milih client kaya. Haha.

Untuk teknis per bidangnya, sangat mungkin beragam karena tiap perusahaan punya kultur bisnis yang beda-beda. Yang membuat kita bisa survive di freelancing adalah “ilmu pandai-pandai”. Bisa memahami client, flow bisnisnya, serta komunikasi yang lancar itu penting. Karena kalau pinter tapi gak bisa menerima arahan malah nggak terlalu kepakai skill kita.

Soal soft-skill wajib di freelancing, akan kita bahas di tulisan yang lain ya, so tetap follow akun Medium ini buat tetap dapat update. Terbit tiap minggu, bila mampu. *numpang iklan*

Cari Perusahaan Yang Mau Ekspansi Ke Indonesia

Bersyukurlah kita tinggal di Indonesia, karena negara kita cukup potensial untuk menjadi sasaran ekspansi market bagi banyak perusahaan / startup di US. Bayangin kalau kita tinggal di Laos, Myanmar, Kamboja, peluangnya ada tapi jauh lebih sedikit dibanding Indonesia.

Nah, ekspansi market ini pastinya membutuhkan orang-orang lokal dalam beberapa hal demi mensukseskan ekspansi perusahaan. Misal, translasi dokumen, riset pasar, komunikasi, promosi, dan lain-lain. Nah disinilah peluang bermunculan. Dan peluang ini lebih lebar karena spesifik menyasar ke orang Indonesia.

Ekspansi nggak selalu berarti mereka akan buka cabang / kantor fisik di Indonesia loh ya. Bisa saja perusahaan ini mau meraup users dari Indonesia dengan cara membuat versi Bahasa Indonesia dari website atau mobile appnya mereka. Misalnya ya perusahaan seperti Facebook atau game yang lagi ngehits seperti Mobile Legends.

How to find them?

Kalau saya, sering mengawali ini dengan mengetik keyword “Indonesia” di search enginenya Upwork atau platform marketplace lain. Akan muncul projek-projek yang berkaitan dengan Indonesia. Walau gak selalu relevan, tapi sedikit-sedikit ada deh yang potensial untuk ditindaklanjuti.

Pernah saya dipercaya menjadi Social Media Researcher untuk salah satu klub bola papan atas di England Premiere League. Jadi mereka menyasar fans mereka yang ada di Indonesia. Kerjanya apa? Rahasia negara. *nggak ding, kepanjangan nanti*

Kalau mau bertanya lebih details, PM aja ke Facebook page saya disini, nanti saya ignore. *hehe*

Lalu Bayarannya Lebih Kecil Dong Dibanding Developer / Designer?

Bisa iya bisa tidak. Ini kembali soal pinter-pinter kita milih client. Jual kacang di bus dan jual kacang di mall itu harganya beda, walau kacangnya dari petani yang sama. Tapi jangan harap orang mau beli kacang di mall kalau bungkusnya sama dengan kacang yang biasa di jual di bus. Berikan packaging yang ok, data ingredient yang lengkap, expired date yang jelas, pelayanan yang ramah *senyum online*.

Memang sih, kerjaan developer & designer kebanyakan dibayar “lebih”, dan lowongannya pun cenderung lebih dominan banyaknya dibanding bidang lain. Jadi cukup wajar kalau banyak yang lebih melirik bidang ini.

Tapi nikmatnya, nggak ada standar harga yang pasti di dunia freelancing. Saya cukup sering mendapatkan kerjaan yang feenya bisa melebihi feenya developer untuk kerjaan yang bisa dikatakan sepele dan nggak terlalu peras otak.

Kita sendiri yang pasang harga, client yang menentukan. Jangan berharap bisa dapat bayaran tinggi, kalau dari awal client udah milih yang murah. Kita kelebihan jam kerja sedikit aja udah komplain. Kalau kata Menteri Susi, client macam ini tenggelamkan!

Lalu bidang apa yang sebaiknya dipilih?

Selain passion, pilihlah bidang yang bisa menghasilkan portfolio, yang bisa “dipamerkan” untuk client selanjutnya. Karena portfolio ini senjata paling mematikan dalam dunia freelancing.

Portfolio seorang internet marketer bisa dengan menunjukkan report dari Google Analytics atau Facebook Ads. Translator bisa menunjukkan hasil terjemahan sebelumnya. Software tester bisa membuat list app apa saja yang pernah dia testing berikut dengan platformnya. Intinya apa saja yang dikerjakan, selama tidak melanggar NDA (Non Disclosure Agreement), bungkus menjadi portfolio yang meyakinkan.

Kalau skill-mu kurang, setidaknya attitude harus baik.
Karena kalau attitude-mu baik, client bisa aja mau bayarin kamu buat upgrade skill.
Tapi kalau attitude-mu buruk, client udah nggak terlalu peduli dengan skillmu.

Thanks for reading.

Courtesy friendly neighbourhood,

Dwindy Stanza
Like Our
Facebook

Yang mau nambahin tips, atau punya pengalaman unik, kocak, gembira, sedih, horor atau ada pertanyaan soal freelancing boleh share di komentar ya.

INFO UPDATE:

Teman-teman yang di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya, ketemuan yuk tanggal 18 November 2017 di Mal Kota Kasablanka Jakarta, seharian kita bincang bareng soal freelancing bareng tim Payoneer, mulai dari pecah telor sampai top rated. Sambil makan siang gratis tentunya. Hehe.

Daftar gratis di sini -> http://paynr.co/2yCBtuH

--

--