Memburu Kenikmatan dalam Sebuah Proses Kreatif dan Menguasainya

Afif Bimantara
plongolife
Published in
6 min readDec 11, 2017

Pernahkah kita mengalami sebuah kejenuhan dalam menjalankan proses kreatif yang sedang kita jalani? Proses apapun itu. Saat sedang menekuni keahlian tertentu misalkan, ataupun saat berusaha mencapai target yang sangat diharapkan. Dan selanjutnya kita merasa sudah sampai pada titik dimana kita tidak bisa melanjutkan lagi proses yang sedang kita jalani.

Kamu pernah? Kalau saya tentu pernah :) Dan tentu hampir semua orang pernah mengalaminya. Karena itu adalah hal yang wajar sebagai manusia. Hal yang membuat kita bertahan untuk menjalani proses tersebut adalah karena kita yakin akan pencapaian yang kita dapat setelahnya.

Adakah sebuah rumus pasti untuk bisa menciptakan kreativitas? Tidak. Kreativitas itu lahir dari makhluk Tuhan yang dianugerahi otak untuk berpikir. Maka tentu tak akan bisa lahir dari mesin atau robot walau sudah diberi kecerdasan buatan sekalipun. Proses yang kita jalani sesungguhnya adalah bentuk kreativitas diri kita. Semakin kita jalani maka semakin bisa kreatif pula diri kita.

Perhatikanlah dengan seksama:

Hubungan erat antara kompetensi dan penguasaan keahlian, serta kepercayaan diri

Formula sukses pada umumnya adalah adanya sebuah repeatable process atau proses berulang yang menggiring pelakunya kepada sebuah hasil yang bisa diprediksi. Kunci dari pencapaian yang dicapai adalah kekonsistenan menjaga proses tersebut untuk tetap dilakukan.

Sebuah Ritual Khusus Sebelum Beraksi

Sederhananya adalah seperti olahragawan atau atlet juara. Selalu ada ritual (kebiasaan khusus) yang dilakukan sebelum melakukan pertandingan, yang boleh jadi masing-masing atlet berbeda satu sama lainnya. Contohnya adalah pegolf senior kawakan Jack Nicklaus sang “Golden Bear” yang terkenal dengan ketepatan pukulan golfnya, dan juga merupakan salah satu pegolf terbaik sepanjang masa.

Jack Nicklaus saat mengambil pukulan pada 1976 PLAYERS Championship (pgatour.com)

Ritual yang selalu ia lakukan sebelum melakukan pukulan jarak jauh atau lebih dikenal dengan pre-shot routine adalah dengan cara mempersiapkan sangat cermat setiap pukulan golf yang ia lakukan. Ia akan berkeliling di sekitar bola golfnya sambil memperkirakan bagaimana ia akan memukul. Lalu ia akan membuat dua sasaran menengah (dari target) plus sasaran pada target utamanya. Alih-alih membuat bola jatuh langsung tepat pada sasaran utama, akan lebih mudah jika membuat bolanya jatuh di sasaran tengah hingga ia bisa melakukan pukulan kedua dengan lebih mudah.

Lalu ia akan mengayun-ayunkan stik golf nya berkali-kali, sampai merasakan club golfnya (bagian pemukul bawah pada stik golf) pas dan tepat sambil melihat sasaran menengah dan sasaran utamanya. Ia tak akan mengambil posisi pukulan (melakukan pukulan yang sebenarnya) hingga ia benar-benar merasa ritualnya sudah betul-betul selesai. Jack selalu konsisten pada proses yang ia lakukan, dan pada akhirnya ia mengembangkan dan menemukan formulanya sendiri setiap melakukan sebuah pukulan.

Club yang sudah siap pada posisinya

Perbedaan Positive Thinking dan Positive Knowing

Berpikir positif atau positive thinking adalah saat kita selalu berprasangka baik terhadap semua hal yang telah terjadi maupun yang akan terjadi pada diri kita. Tentu kita semua mengerti itu.

Sedangkan positive knowing (agak sulit menemukan terjemahan kata yang tepat :D) adalah dimana kita tidak hanya berpikir positif namun juga memahami benar bagaimana cara kita mengatasi sebuah situasi yang akan kita hadapi, sehingga saat kita menghadapinya dan melukan hal yang harus dilakukan, kita akan merasa sangat nyaman, nikmat, dan tanpa beban.

Ada seorang pembicara yang harus memberikan materi kepada audiensnya dan ia merasa harus mengatasi situasi kegugupan sebelum ia beraksi. Lalu proses ritual yang ia lakukan adalah dengan cara pergi ke toliet 20 menit sebelumnya untuk menenangkan diri, melakukan peregangan tubuh terlebih dahulu, berkeliling ruangan tempat ia berbicara, hingga mengenali calon audiensnya sampai ia menyesuaikan diri. Setelah semua ia kerjakan, ia pun siap untuk ‘game’ yang akan dia mainkan, yaitu memberikan materi didepan audiens. Akhirnya semua berjalan lancar penuh percaya diri tanpa ada rasa gugup sedikit pun. Itulah positive knowing!

Formula setiap orang saat melakukan positive knowing tentu berbeda-beda. Namun yang perlu kita pahami adalah

“ Sebuah formula membuat kita tetap pada ‘game’ kita”

Ketahui Segala Hal yang Berpengaruh dengan Proses Kreatif

Untuk bisa memburu kenikmatan dari proses kreatif yang kita jalani, kita harus mampu mengetahui semua hal yang mempengaruhi proses tersebut. Perhatikan langkah-langkah berikut ini. Ketahui jawaban segala pertanyaan-pertanyaan berikut saat menjalani proses kreatif.

Temukan dimana tempat tersebut! Tempat yang membuat kamu merasa terpacu untuk menjadi sangat kreatif atau saat ketika ide-ide brilian bisa mucul seketika dan bisa melakukan pekerjaan dengan nyaman. Apakah di rumah, di cafè, di co-working space, di mobil, saat anda naik gunung, saat anda sedang berlari, saat sedang sendiri atau apapun.

Hal seperti apa yang kita lalui untuk bisa menghasilkan sebuah ide pada proses yang kita jalani. Seringkali kita hanya bisa mengutarakan ide tanpa bisa menjelaskan bagaimana bisa kita memilih ide tersebut.

Ini adalah hal yang seringkali sulit untuk diungkapkan. Saat kita bisa mengatakan bahwa satu ide disebut keren dan lainnya buruk, lalu orang lain pun mengakui pendapat kita. Akan tetapi entah kenapa kita hanya bisa mengatakannya begitu saja tanpa mampu menjelaskan alasan dibalik penilaian kita. Maka hal ini harus mampu terjawab dengan baik.

Hal ini bisa berupa makhluk atau benda. Temukan ia! Apakah itu murottal qur’an, kucing peliharaan, makanan ringan, musik instrumental, atau lainnya. Temukan hal yang bisa membangkitkan mood kita. Kalau saya sendiri, saya akan terdorong untuk menjadi sangat kreatif saat ada makanan dan minuman ringan di meja kerja, serta jam waker yang mengingatkan bahwa waktu berjalan begitu cepat.

Pahami pada saat kondisi apa kita ketika ‘flow state’ itu terjadi. Temukan polanya, pelajari, dan gunakan pola tersebut di kemudian hari.

Apa yang dimaksud dengan flow state?
Sebuah keadaan dimana kita merasa waktu terasa tidak ada, lalu kita menjadi seorang yang sangat produktif dan kreatif. Saat kita merasa yang terbaik dan mampu melakukan yang terbaik, serta sangat menikmati apa yang kita kerjakan hingga terkadang merasa waktu berjalan begitu cepat, 5 jam terasa seperti 5 menit. Karena kita bisa sangat fokus melakukan apa yang kita kerjakan. Flow state adalah saat kita berada pada tingkat kesadaran optimal menjalani suatu proses namun hal lain diluar proses terasa tidak ada. Keadaan ketika mental dan fisik kita berjalan selaras melebur menjadi produktivitas.

Ajarkan Apa yang Kita Kuasai

Maka setelah kita pahami dan ketahui semua hal tentang proses kreatif yang kita kerjakan, langkah selanjutnya untuk menguasai proses tersebut adalah dengan mengajarkannya.

Mengajar adalah sebuah jawaban dan solusi untuk menguasai sebuah proses yang kita jalani atau kemampuan yang kita miliki. Jika kita ingin betul-betul memahami proses kreatif yang kita jalani, cobalah untuk menjelaskannya kepada orang lain. Tentu itu akan menjadi lebih sulit daripada sekedar menjalaninya.

Karena pada saat mengajar kita dituntut untuk bisa menjelaskan semua hal yang kita lakukan pada proses. Tidak sekedar mengerjakan tiap langkahnya lalu mendapatkan hasil yang kita inginkan, namun tanpa alasan jelas mengapa harus melakukan itu. Namun juga kita harus bisa mengajarkan orang lain sama seperti yang kita lakukan hingga mendapat hasil serupa.

“Genius is making complex ideas simple, not making simple ideas complex”
— Albert Einstein

Maka kita harus mampu membuat langkah-langkah rumit pada proses yang kita lalui menjadi langkah sederhana agar bisa dipahami oleh murid kita.

Poin-poin pada tulisan ini saya sadur dari materi yang disampaikan oleh Chris Do di kelasnya. Jika ada yang belum mengenalnya, silahkan cek channel The Futur di Youtube. Banyak video menarik dan menggugah.

With love & sincerity,
Afif Bimantara

Silahkan share tulisan ini jika dirasa bermanfaat. Berikahlah komentar jika ingin menanggapi atau berdiskusi. 😃

--

--