Atmosphere Kantoran di Jakarta Sebagai Programmer Junior

Mr. I
kasta
Published in
4 min readDec 12, 2017

Makassar, Irsyad — Alhamdulillah sejak gak berada di dunia kampus perusahaan pertama saya kerja adalah perusahaan multinasional yang kantor pusatnya di negara matahari yang pernah menjajah kita dan menerapkan sistem Romusha. Saat itu role saya adalah junior programmer. Dengan gak ada pengalaman kerja di Jakara benar — benar baru keluar. Nervous iya tapi bismillah ajalah, dengan kepercayaan dan keyakinan, insya Allah Allah tidak akan diam ketika ada hambaNya yang berusaha, berdoa dan bertawakal. *Asyik bahasanya euy sok pisan.

Manajemennya udah pasti bagus, mau masuk gedung aja harus punya ID Card, kalau gak ada harus isi data pengunjung dan menitipkan kartu identitas seperti KTP, SIM, atau Passport. Nah biasanya perusahaan ngasih ID Card selain sebagai tanda pegawai, ID Card tersebut juga biasa dimanfaatkan untuk akses masuk ke gedung. Nah hati — hati nih, banyak yang gak tau apalagi baru pertama kali. Kalau udah tap masuk, ID Card tersebut tidak bisa dipake untuk masuk lagi, harus ngetap keluar dulu baru digunakan untuk tap masuk. Antisipasi kalau ada teman yang lupa bawa ID Card waktu makan siang. Dan ini sering terjadi, udah hampir setiap hari. Nah liftnya juga berbeda, ada lift untuk lantai ganjil dan ada lift untuk lantai genap. Tapi itu tidak berlaku untuk semua gedung. Ada gedung yang menerapkan per jumlah lantai. Misalnya di sebelah kanan untuk lantai 1–17. Dan di sebelah kiri untuk lantai 18–35.

Untuk masuk ruangan bukan pake ID Card lagi, tapi pake fingerprint. Nah fingerprint tersebut selain mencatat absensi juga mencatat aktivitas kita. Biasanya HRD ingin tau dalam satu hari berapa kali kita meninggalkan ruang kerja. Kalau jam istirahat atau jam sholat tidak akan dianggap sebagai pelanggaran, tapi jika masih pada jam kerja dan ada aktivitas di waktu lain selain meeting di lantai lain, akan dianggap sebagai pelanggaran dan biasanya ada teguran. Itu akan berpengaruh ke tingkat kedisiplinan.

Terus untuk masalah kerjaan, ya gw akuin di Jakarta traffic kerjanya sangat tinggi. Jam kerja pukul 9 WIB — 17.00 normalnya tapi itu jarang terjadi apalagi udah pada tahap UAT dan Production. Insya Allah akan datang lebih pagi dan pulang lebih malam, bahkan sangat memungkinkan kita untung nginap di kantor (Hikmahnya sahabatan dengan security gedung). Pengalaman gw sih biasa di kantor jam 6 atau 7 pagi dan pulang atau keluar dari gedung jam 10 malam. Nah keluar jam 10 itu belum ke kosan pasti, cari makan dulu dan nungguin jalan kurang macet.

Paling tiba di kosan sekitar jam 12 atau jam 1 malam. Anggap saja tiba di kosan jam 1 malam, nah waktu istirahat ada berapa jam menuju jam 5 subuh? Yes you are right, cuma 4 jam. Tapi itu kalau sampai di kosan kita langsung tidur. Biasanya sih gw mandi dulu, mengecek dan mempersiapkan bahan untuk kerjaan besok, ya kurang lebih 2 jam lah. Udah gak usah hitung waktu istirahat berapa jam. Nah bagaimana dengan deadline? Jangan pernah berharap ada kerjaan yang deadlinenya sebulan. Kayaknya impossible. Jangankan sebulan, seminggu pun jarang dapat deadline seperti itu. Selain ada jadwal dari PM mengenai manajemen project, setiap programmer juga tetap ditargetkan secara personal sama PMnya. Untuk satu fitur CRUD lengkap no bugs itu dijadwalkan 1–3 hari tergantung tingkat kesusahan fitur dan berapa banyak penerapan logic dan kompleksitas sumber data (join table).

Anggap saja deadline satu hari, dari PM itu ngasih waktu cuma sampe jam 11 siang. Alasannya setelah makan siang, dari jam 1 siang sampai jam 3 siang itu waktunya QA untuk testing, sementara QA testing programmer develop lagi fitur yang lain (memanfaatkan waktu 2 jam untuk kerjaan besok). Nah dari jam 3 siang kan ada report dari QA, programmer harus fixing bugs sampe jam 5 sore. Pukul 6 istirahat biasanya sampe jam 7 malam. Sholat, istirahat dan cari makanan ringan untuk ngeganjel perut. Dari jam 7 malam terima report dan benerin bugs lagi sampai jam 9 malam. Terus gak ditest lagi biasanya langsung deploy ke server SIT untuk prepare QA Internasional (memang satu project dikerjakan tim dari beberapa negara).

Terus bagaimana dengan akses internet? Akses internentnya kenceng banget, tapi untuk koneksi ke internet kita harus memiliki akun LDAP. Browsing aja tentang LDAP gw gak begitu paham tentang jaringan. Jangan senang dapat koneksi seperti itu, terus cewe — cewe langsung mau download film korea buat bahan waktu liburan di kosan. Kita cuma bisa akses beberapa website seperti facebook, stackoverflow, youtube dan dua website khusus yang relate dengan pekerjaan kita. Jadi kalau buka browser langsung ke URL Google, insya Allah akan ada pesan error connection. Hmmm.

Setiap lantai ada pentry yang memang sudah di siapkan air minum, mesin minuman kayak di indomaret dan alfamart yang satu mesin ada macam — macam kopi, coklat dan minuman — minuman lain tergantung dari permintaan leader. Gak ada makan siang gratis dari kantor, soalnya digaji sudah ditambahkan, kalau gak salah tahun 2015 itu Rp. 75.000,-/ hari untuk konsumsi dan Rp. 75.000,- untuk transportasi. Gede? Gak. Biaya makan daerah kantor gw yang itu tinggi juga. Bayangin aja, satu porsi nasi+sup+telur dadar harganya Rp. 35.000,00. Setengah dari biaya konsumsi dari salary, emang gak akan nyemil buat lembur? Pasti sih.

Tapi satu hal yang unik dari kantor yang itu. Divisi IT totalnya ada 50 orang, dari programmer sampai PM. 10 orang pegawainya dari Jepang, biasanya PM atau Programmer Senior atau Senior SA. 3 orang dari suku lain di Indonesia dan sisanya adalah suku Sunda. Jadi setiap jam 5 atau setelah maghrib, senior — senior itu putar lagu — lagu pop dan dangdut Sunda. Meeting pun seperti itu, kalau ada orang Jepang pake bahasa Inggris tapi lucu. Bahasa Inggrisnya dialeg Jepang dan dialeg Sunda. Yang paling susah kalau udah ada fitur yang agak kompleks atau ada bugs yang dikerjain lebih dari 1 hari. Udah pasti dan jelas senior menjelaskan dalam bahasa Sunda. Mending kalau gw ngerti semua, kalau gak? Lieur ah. Kadang gw minta menjelaskan kembali dalam bahasa Indonesia.

--

--

Mr. I
kasta
Editor for

Code using various programming language commonly based on JVM (Java, Scala, Groovy) with DBMS (Oracle, PostgreSQL & MySQL)