Chapter 1: Asisten Praktikum Algoritma dan Pemrograman Lanjut Part 1

Mr. I
kasta
Published in
5 min readDec 17, 2017

Bangkok, Irsyad — “Assalamualikum wr.wb., Selamat Pagi. Hari ini pertemuan pertama kita di mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Sudah dapat silabus dari dosen?” Kata saya di pertemua pertama dengan mahasiswa saya ketika menjadi asisten praktikum di kampus tercinta. Di kampus saya ada dua posisi asisten yaitu asisten lab dan asisten praktikum, mungkin di kampus lain istilahnya asisten dosen. Asisten lab adalah mahasiswa yang mendapat materi lebih cepat dibanding mahasiswa lain dan juga terkadang mereka mempelajari teknologi terbaru yang sedang ramai dipelajari atau sedang dikembangkan di dunia. Sedangkan asisten praktikum adalah mahasiswa yang membantu dosen untuk memberikan praktikum ke mahasiswa tingkat bawah. Ya, di kampus saya mata kuliah yang ada praktikumnya pasti di tambah dua jam pertemua untuk praktik dan empat jam untuk teori.

“Belum kak. Kak semester ini belajarnya Java yah? Kami belum terlalu paham dengan Alpro dan sekarang sudah pindah ke Java. mohon bantuannya ya kak”, jawab salah satu mahasiswi yang prediksi saya adalah KM (seperti ketua kelas). “Siap. saya terbuka 24 jam kok untuk belajar dan konsultasi tentang materi pembelajaran, TP, tubes, kuis, dan tugas — tugas dari dosen di kelas.” jawabku.

Memang pada saat itu ada peraturan baru mengenai asprak, dalam satu kelas ada empat sampai lima orang asisten dan harus mendampingi praktikan untuk belajar pembagiannya dibagi rata. Setiap kelas akan dibagi kelompok sejumlah asisten dan kebetulan saya berempat dengan teman kelas saya. “Cowok — cowok yang ngerokok atau malas masuk sama saya aja. Kalau mau nginap di kosan saya dateng aja, dibolehkan titip absen dengan ketentuan TP dan tubes dikerjain, materi dikuasain, dan nilai kuis tidak ada. Untuk cewe — cewe sama kak Del, kak Sin, dan kak Des. Ada pertanyaan sebelum masuk materi?” saya menjelaskan tentang peraturan tambahan saya. “Kak, saya bisa ikut di kelompok kakak gak?” Jawab perempuan tadi. Seakan tertarik untuk jadi bagian kelompok saya yang penuh dengan laki — laki. Teman saya yang jadi asisten kebetulan perempuan semua. “Saya terserah kelas aja. Gimana Del, Des, Sin? Keberatan atau ada usul lain?” tanya ke teman — teman saya. “Gak Syad, kami gak mau handle cowok — cowok, pasti males ngerjain dan banyak pertanyaan. Takutnya minta dikerjain tugas sambil modus — modusin kami”

Pembagian kelompok sudah kelar, pembagian tugas telah jelas, dan materi pun dimulain. Saat itu membahas mengenai tipe data pada Java. Saya memang sangat concern ke tipe data untuk awal pembelajaran programming. Pemilihan tipe data akan berpengaruh dalam performance aplikasi dan berdampak pada performance laptop. Setiap tipe data memiliki range dan range tersebut akan menggunakan RAM untuk penyimpanan sementaranya sebelum data benar — benar di store ke database. Proses penyimpanan sementara atau RAM adalah, pada aplikasi secara umum ada tiga layer yaitu Model (basis data), Controller (penghubung dan logic), dan View (tampilan). User hanya mengetahui View karena semua informasi yang diakses secara manusiawi disajikan pada layer ini.

Alur data pada aplikasi adalah — saya mengambil kasus form inputan — user mengisi form dan menekan tombol Submit yang berfungsi untuk mengirim data yang telah diinputkan. Data yang diinputkan tersebut akan ditampung pada suatu variabel di controller. Nah pada bahasa pemrograman Java satu variabel terdiri atas tipe data, variabel dan nilai dari variabel tersebut. Gak mungkin variabel tersebut melayang — layang gak jelas, data sementara tersebut pada komputer disimpan pada RAM. Misalnya ada satu variabel umur, kalau umur kan sudah pasti angka bukan huruf. Nah di Java untuk menampung angka ada dua tipe data yaitu integer dan double. Integer sendiri dibagi menjadi empat yaitu byte, short, int dan long. Setiap pembagian tersebut memiliki perbedaan ukuran, byte berukuran 8 bit atau 1 byte dan memiliki range angka -128 s.d 127, short berukuran 16 bit atau 2 bytes dan memiiki range angka -32768 s.d. 32767 , int berukuran 32 bit atau 4 bytes dan memiliki range angka -2147483648 s.d. 2147483647, dan long berukuran 32 bit atau 4 bytes yang memiliki range angka -9223372036854775808 s.d. 9223372036854775807.

Dengan range tersebut jika kita mendeclare bahwa umur bertipe data int berarti kita telah memesan (booking) RAM sebesar 4 bytes sedangkan untuk umur paling tinggi juga angkanya 100 jadi dengan penggunaan int sudah sangat jauh. Lebih baik menggunakan byte kan? Nah setelah data tersebut ditampung pada variabel di controller selanjutnya data tersebut akan kita manipulasi jika membutuhakn perhitungan, atau mengirim data tersebu ke model untuk diinsertkan ke database. Setelah data diinsert ke database maka proses telah selesai untuk satu rangkaian proses. Kalau sudah di database berarti RAM sudah aman dan space kosong untuk program kita dapat digunakan oleh program lain lagi.

Saya sangat antusias mengajar di kelas ini karena keingintahuan mereka sangat tinggi. Banyak pertanyaan yang memang harusnya ditanyakan untuk semua mahasiswa tingkat I. Jam mata kuliah dua jam tidak terasa hampir usai, 30 menit sebelum bearkhir saya selalu menyempatkan untuk berdisukusi dengan mereka. Mahasiswa selalu saya minta menulis apa saja yang menjadi hambatan mereka untuk mata kuliah saya, materi yang belum mereka pahami, bertukar kontak, dan jadwal kuliah. Saya mengajar di hari Jumat pukul 06.30 WIB dan setelah mata kuliah tersebut saya ada kelas juga mata kuliah PBOL (Pemrograman Beriorientasi Objek Lanjut). Materi dasarnya membahas tentang collection dan bahasa pemrograman di kampus saya dari semester 1 sampai semester 6 adalah Java. Untuk mata kuliah tersebut jadwal saya sampai pukul 11.30 WIB.

Sehabis sholat Jumat saya cari makan siang dan tiba — tiba HP saya berdering di layar menunjukan nama sahabat saya, Eka. “Syad di mana lu? Lu software yah? Gw di database, males banget gw gak ada temen. Pindah bisa gak sih? Lu pindah ke database gak mungkin gw pindah ke software, mati aja gw ngoding Java tiap hari” dia meminta ke saya untuk pindah peminatan. “Kayaknya gak bisa ka, gw udah cobain kemarin ke kaprodi katanya gak bisa kalau udah masuk perkuliahan. Gak ada sisfo, pada ke Korea ada studi tour jadi untuk sementara sistem gak ada yang megang” jelasku ke sahabat saya. “Ya udah deh Syad kalau gitu, tapi lu bantuin gw ya tugas — tugas, tubes dan semaunya. Atau lu tinggal di rumah gw lah, biar enak ngerjainnya” kata dia.

Makan siang telah selesai, pukul 13.30 ada jadwal lagi untuk mata kuliah EA (Enterprise Application) sampai pukul 18.30. Mata kuliah ini masih tentang Java tapi Java Web. Belajarnya ya bagaimana membuat sistem informasi berbasis web menggunakan Java. Di kelas telah penuh dengan teman kelas baru saya. Tanpa di komando semua mahasiswa telah membuka laptop dan siap untuk menerima pelajaran. Maklumlah kelas saya orang — orangnya gila coding semua. Mungkin bisa dibilang gak ada kegiatan lain selain ngoding, gak ada bahan obrolan lain selain codingan, dan gak ada hiburan lain selain membuat sistem informasi. “Eclipse dan Glassfish sudah siap? Materi sudah saya upload ke portal. Tugas sudah saya upload dan akan aktif pukul 15.00 waktu pengerjaan dan detail tugas sudah saya jelaskan di dokumen. Kalau ada pertanyaan saya ada di kubikal sampai pukul 21.00” tanpa basa basi dosen saya yang belum memperkenalkan diri memberikan kami instruksi. Otomatis kami semua login ke portal dan download materi untuk hari itu. Di kampus memang sistemnya sudah bagus, semua proses terpusat pada portal. Materi, tugas dan pengumpulan tugas di portal, absensi, jadwal kuliah, dan semua tentang perkuliahan ada di portal tersebut.

--

--

Mr. I
kasta
Editor for

Code using various programming language commonly based on JVM (Java, Scala, Groovy) with DBMS (Oracle, PostgreSQL & MySQL)