Lembut Mencintai dan Tegas Bersikap!

Mr. I
kasta
Published in
4 min readDec 12, 2017

Makassar, Irsyad — Sir, gentlemen, pria atau apapun sebutannya untuk jenis kelamin jantan dari kingdom Animalia, filum Chordata, kelas Mammalia, ordo Primates, subordo Haplorhini, famili Hominidae, bangsa Hominini, genus Homo dan spesies Homo Sapiens. Akhir — akhir ini ada beberapa pertanyaan dari teman saya, sebenarnya cowo itu gimana sih? Yah agak bingung juga mau jawabnya. Manusia diciptakan berbeda — beda, dan pasti memiliki keunikan masing — masing. Setelah berdiskusi panjang lebar, ternyata ada yang salah entah pertanyaan atau cara saya menangkap pertanyaan tersebut. Jadi background sekarang adalah banyak teman saya yang tidak diperlakukan secara adil oleh pasangan mereka. Pasangan mereka mencintai orang lain juga dan tidak mau melepaskan teman — teman saya, tapi pasangan mereka tidak memperlakukan pasangannya dengan baik.

Mungkin pertanyaannya bisa saya katakan seperti ini, “Gimana sih harusnya cowo mencintai dan memperlakukan cewe?”. OK sebelum menjawab pertanyaan tersebut. Saya mau berkomentar terlebih dahulu mengenai kasus teman — teman saya tersebut.

Jadi apa yang sebenarnya terjadi sama mereka. Nah sebut saja mawar. Ada dua cowok namanya Adam dan Noah. Mereka tidak saling kenal tapi mereka pelaku utama. Dan teman saya namanya adalah Amelia, Elsa dan dua cewe lain namanya Laila dan Lily. Jadi ceritanya Adam pacaran sama Amelia dan mereka putus karena ada Laila, Adam selingkuh sama Laila. Di sisi lain ada Noah yang pernah pacaran sama Lily tapi udah putus dan Noah pacaran sama Elsa. Sikap Adam tidak mau melepas Amelia tapi ngomongnya udah gak akan mungkin balik lagi. Terus Noah udah gak akan balik lagi sama Lily tapi masih panggil sayang karena ada satu alasan, dan Elsa bingung harusnya dia gimana.

Komentar saya, hey cowok — cowok, kalau mau jadi playboy belajar banyak dulu lah, sakit hati banyak dulu lah, kebal dulu sama omongan cewe. Playboy itu bukan banyak mantan tapi banyak pacar dan pacar itu sama — sama tau tapi mereka gak mau mundur.. Itu baru playboy, real playboy. Yang anak kemarin gak usah sok — sokan playboy lah sampai perlakuin perempuan seenak saja. Bukannya gak suka, semua orang punya hak dan itu urusan mereka mau berlaku atau berbuat seperti apa. Tapi tolong hargai perempuan, hargai perasaan mereka, bukan harga Rp. 3.500,- an tapi yak.

Back to the stage, pertama bersyukurlah dengan apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dilahirkan sebagai pria jangan mau jadi wanita dan sebaliknya. Sama — sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing — masing. Gw gak mau review dari sisi perempuan, saya tidak pernah berada di posisi itu dan gak punya ability untuk berkomentar. Syukurin telah lahir sebagai laki — laki karena dilahirkan dengan kemampuan logika yang lebih baik dibanding perempuan. Ya memang kita dilahirkan untuk jadi khalifah entah memimpin diri sendiri, pasangan atau orang lain. Jadi sangat perlu kemampuan berpikir dan menganalisa itu terus diasah. Bukan cuma dari segi akademis, tapi dari segi agama dan perbuatan sehari — hari.

Menjadi seorang cowok, lembutlah dalam mencintai pasangan. Lembut bukan berarti kalah, bukan berarti takut, bukan berarti direndahain sama cewek, dan semua istilah yang menyebabkan posisi kita lebih rendah dibanding cewek. Gak hinako kalau kita ngelakuin itu. Kenapa kita harus lembut? Ya sebagai cowok harus sering dan banyak mengalah sesuai dengan keadaan. Harus tau kapan mengalah dan harus tau kapan berjuang untuk kebaikan berdua. Berpasangan itu berarti meredam emosi, mengalah untuk kebaikan berdua. Mau berpasangan? Siap dengan sakit hati dan ngebatin. Jangan terlalu baper jadi cowok.

Kita sebagai cowok, manfaatkanlah logika kita untuk berpikir, dan memilah — milah mana yang baik dan mana yang tidak. Carilah mana yang terbaik dan mana yang bukan, pertimbangkan semua keadaan dan kemungkinan yang akan terjadi dengan sikap dan keputusan kita. Ketika ada masalah berpikirlah dengan jernih, jangan mengutamakan emosi. Kalau masih mengutamakan emosi, sebaiknya gak usah mulai suatu hubungan. Perlakukan wanitamu seperti ratu. Ketahui apa yang mereka suka dan apa yang mereka gak suka. Ketahuilah waktu yang tepat untuk bersikap kepada mereka, entah itu memanjakan dia atau memberikan kepercayaan secara penuh. Berikan support seperlunya, gak usah terlalu lebay. Kan apa — apa yang berlebihan itu gak baik juga. Makan terlalu kenyang juga gak baik kan?

Bersikap tegaslah saat berada pada pilihan dan masa depan. Sebagai laki — laki harus berani untuk masuk dalam satu hubungan, jangan trauma dengan kejadian — kejadian sebelumnya. Pertama, semua orang berbeda jadi untuk memulai suatu hubungan gak usah bawa — bawa masa lalu. Kita pasti akan memiliki cerita baru dan pengalaman baru. Kalau masih trauma atau takut, berarti maneh baperan. Bukan berarti kita mudah melupakan atau move on, tapi masa lalu adalah masa lalu yang hanya dapat kita ambil hikmah dan pelajaran di dalamnya. Jadi acuan untuk berbuat dengan pasangan baru nantinya. Seru kan kalau kayak gitu? Kita lebih banyak bank sikap.

Ketika dihadapkan pada satu pilihan, ingat memang dalam suatu hubungan yang melibatkan lebih dari satu orang pasti ada yang akan dikorbankan. Jangan korbankan yang belum tentu cocok dan kita butuhkan. Nah balik lagi, pakai logika berpikir kita untuk menentukan mana yang terbaik, kalau masih pusing pakailah kata hati. Jangan ingkari kata hati, itu sama saja menyiksa diri sendiri. Nah harus hati — hati bersikap, jangan karena berada di masa transisi belum tau mana yang terbaik, semuanya dikasih harapan, semuanya dijanjiin. Pada akhirnya nanti, akan lebih susah memutuskan dan mengorbankan yang lain.

Oh iyah, masalah mengalah atau mencintai dengan lembut, kita gak usah sok — sokan untuk tidak mau ngalah. Umar bin Khattab pun mengalami hal demikian. Sebenarnya hal tersebut adalah memuliakan istri. Taukan Umar bin Khattab kalau pulang ke rumah berdiri di depan pintu dulu sejenak karena istri beliau marah — marah dengan nada tinggi. Seorang khalifah, salah satu dari 4 orang Khulafaur Rasyidin Umar bin Khattab yang memiliki julukan Al Faruq (orang yang dapat memisahkan antara kebenaran dan kebatilan) dari Rasulullah

S.A.W

, pun seperti itu, apalagi kita yang gak ada apa — apanya dibandingkan beliau. Ada satu nasihat beliau yang paling gw ingat mengenai kehidupan suami istri. “Karena istriku, aku merasa tenteram (untuk tidak berbuat dosa). Maka, aku harus mampu menahan diri terhadap perangainya.”

--

--

Mr. I
kasta
Editor for

Code using various programming language commonly based on JVM (Java, Scala, Groovy) with DBMS (Oracle, PostgreSQL & MySQL)